Chapter Kesembilan

2.6K 126 0
                                    

Lanjutan dari chapter sebelumnya.....
------------------------------------------------------
"Tunggu prilly."ucap mama prilly.

"Kenapa kita selalu berteriak satu sama lain apa kita g bisa bicara dengan baik-baik?"lanjut mama prilly.

Prilly menggeleng.

"Aku rasa tidak.karena hanya ini persamaan kita berteriak satu sama lain dan aku g mau mendengar penjelasan apapun dari mama karena aku g akan mempercayai satu pun perkataan mama.mama kan tau hanya papa yang bisa menenangkanku!"ucap prilly sinis.

"Sudah ma,aku capek berdebat dengan mama dan aku pengen istirahat capek."ucap prilly lalu pergi.

Mama prilly hanya diam melihat kelakuan anaknya dan tak lama telepon pun berdering.

"Hallo."ucap mama prilly.

"Ini aku."kata suara ditelepon.

"Bagaimana keadaanmu ully?"lanjut penelepon itu.

Mama prilly yang bernama ully itu mendesah karena ia tidak siap menerima telepon dari mantan suaminya.

Selama satu tahun ini mantan suaminya rizal selalu menghubunginya untuk menanyakan keadaan dia dan prilly.terutama prilly.

"Seperti biasa."ucap ully mama prilly.

"Anak kita masih tidak bisa menerima perceraian kita."ucap rizal papa prilly.

"Aku akan mencoba bicara pada prilly."lanjut papa prilly.

"Sebaiknya begitu karena prilly tidak mau bicara denganku satu kata pun."ucap mama ully menyetujuinya.

"Aku akan coba,ully.oiya aku sudah mengirimkan undangan pertunanganku seminggu yang lalu.tapi prilly g boleh tau tentang pertunangan ku karena ia benar marah saat ini."ucap papa rizal.

"Baiklah.selamat malam ."ucap mama ully.

Mama prilly pun menutup percakapannya dengan mantan suaminya.

*******
Dikamar prilly...

Terdengar hp prilly berbunyi.prilly pun mengambil hp nya dimeja dan melihat siapa yang menelponnya ternyata papanya,prilly pun membiarkannya berdering tanpa henti selama lima menit.karena prilly tidak ingin bicara pada siapa pun saat ini.satu hal yang prilly tidak inginkan ialah bicara kepada kedua orangtuanya dan tidak butuh nasihat apapun karena prilly hanya ingin sendiri.

Hp prilly berdering lagi tapi prilly malah mematikan hpnya dan menaruhnya diatas meja dan tak berapa lama prilly pun tertidur.

*********
Disekolah....

Keesokan harinya prilly bertemu dengan ali diruang musik.

"Haii."ucap ali ramah.

"Lo selalu main keruang musik tiap hari?"tanya prilly.

"Tidak juga."kata ali.

"Kau bisa bermain piano?"lanjut ali.

"Dulu waktu gw kecil."ucap prilly.

"Klo sekarang gw sudah lupa semuanya."lanjut prilly.

Prilly tidak tau mengapa musik ali membuat hatinya tenang dan nyaman.bukan reaksi yang prilly harapkan sebenarnya.

"Tidak apa-apa,aku bisa mengingatkanmu lagi."kata ali tersenyum.

"Gw g mau main piano,kan gw pernah bilang jangan ikut campur urusan gw."ucap prilly tegas.

"Aku hanya ingin menjadi temanmu."ucap ali sambil memainkan piano.

"Sudah berapa kali gw bilang,gw ga mau."kata prilly keras.

Ali malah tersenyum mendengarnya.

"Aku kan sudah bilang tidak apa-apa."

Mereka pun terdiam sesaat sambil beradu pandang.

"Ada satu hal yang menarik perhatian ku kemarin."ucap ali.

"Kenapa lo g pernah liat orang mencuri?"kata prilly tersenyum sinis.

Ali menggeleng.

"Kau bisa mencuri CD apa pun tetapi kenapa memilih album justin bieber?"kata ali.

Mata ali membuat prilly berdiri gelisah.

"Karena gw paling suka sama slah satu lagu dari album itu." Kata prilly.

"Lagu yang mana?"tanya ali.

" 2U ." Jawab prilly.

***********

Tunggu kelanjutannya....
Jangan lupa commen dan vote...

Bad girl and Good boy (END)Where stories live. Discover now