>>6 | Misi 1

95 16 3
                                    

Misi 1 untuk Martin.

Pada tempat ini ketenangan adalah hal yang abadi. Scott merupakan anjing yang baik. Ia pantas mendapatkannya.

Kata-kata itu yang muncul pada layar utama. Di bawah layar utama, yakni layar yang berukuran sebesar telunjuk orang dewasa, muncul jam yang menghitung mundur. 2 jam. 2 jam adalah waktu yang Martin punya untuk menyelesaikan misinya.

"Dude, are you kidding me?" ucap Martin pelan. Martin menatap kedua temannya yang masih terdiam.

"Baiklah. Pertama, misi ini bagaikan sebuah riddle. Kedua, aku hanya memiliki waktu dua jam. DUA JAM. Ketiga, APAKAH KALIAN MEMIKIRKAN APA YANG SEDANG AKU PIKIRKAN?" ucap Martin dengan keras. Tangan Zayn segera membungkam mulut Martin.

"Ada apa sih?" Elsa terbangun dari tidurnya yang baru saja sebentar. Ia menghampiri ketiga temannya yang memperlihatkan raut wajah takut.

"Zayn, apa kamu memikirkan hal yang sama denganku?" tanya Martin sekali lagi. Zayn mengangguk perlahan.

"Scott itu anjing milik Roy Gallagher. Dan.." Zayn terdiam sejenak.

"Ketenangan abadi di pemakaman?" ucap Greg dengan ragu.

"Dan aku? Aku harus membunuh anjing itu lalu menguburnya?!" kepanikan terdengar pada suara Martin. Elsa hanya menatap ketiga temannya dengan tatapan tidak percaya.

"Apakah kau kehilangan akal? Kau membunuh hewan tak berdosa? Apakah kau tidak waras?" raut wajah Elsa berubah. Ia murka kepada ketiga temannya.

"Jangan lanjutkan" ucap Elsa. Zayn melebarkan kedua matanya.

"Kau tidak waras! Jika kita berhenti, apa yang terjadi pada diri kita nanti?" balas Zayn. Elsa terdiam. Ia menghela napas dan memandangi ketiga temannya.

"Aku tidak ingin menjadi seorang pembunuh" ucap Martin. Martin memperhatikan waktu yang tertera pada layar kecil. Waktu terus berjalan.

"Solve or Die. Selesaikan atau mati. Aku tidak ingin mati" ucap Martin. Ia tak habis pikir bahwa misi pertama yang didapat adalah menghabisi anjing milik temannya.

"Ayo lakukan saja" Zayn beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil jaket.

"KAU SUDAH GILA?" Martin kini tidak bisa mengontrol volume suaranya.

"Tadi apa yang kau katakan? Selesaikan atau mati dan kau tidak ingin mati." jawab Zayn sambil memakai jaketnya. Elsa hanya terdiam. Tidak berkata sepatah kata pun. Ia masih tidak percaya jika ketiga temannya telah memulai suatu permainan konyol.

"Aku? Membunuh anjing? Kau saja Zayn" ucap Martin. Greg meraih buku peraturan dan mulai membaca peraturan permainan.

"Kalau aku tidak salah dengar, Zayn telah membacakan poin yang ini. Permainan ini berisi misi yang harus diselesaikan oleh setiap pemain yang mendapatkannya." ucap Greg lalu ia berhenti untuk berpikir sejenak.

"Berarti siapa pun yang mendapatkan misi itu, ia harus menyelesaikannya sendiri? Mungkin boleh dibantu, tetapi yang harus melakukannya adalah masing-masing individu yang mendapatkannya" lanjut Greg. Martin tercengang. Ia tak bisa membayangkan jika harus menghabisi nyawa seekor anjing yang tak bersalah.

"Kita bisa selesaikan secara bersama. Tapi yang melakukan hal utamanya adalah dirimu, Martin. Begini saja. Waktumu tersisa kurang lebih satu setengah jam. Kita membagi tugas. Salah satu dari aku atau Greg yang mengalihkan perhatian orang-orang di rumah Gallagher. Dan kau ambil anjingnya. Bagaimana?" ujar Zayn. Greg pun setuju.

"Kalian gila. Sudah tidak waras. Kau tahu Zayn, aku benar-benar tidak habis pikir dengan perbuatanmu. Kamu membawa kedua temanmu berada dalam masalah yang besar!" ucap Elsa dengan nada marah.

Solve or Die (z.m) [COMPLETED]Where stories live. Discover now