>>7 | Misi 2

94 14 2
                                    


Martin sedang ditangani oleh dokter sedangkan Zayn dan Greg dimintai keterangan oleh dua orang polisi.

"Pengendara motor tersebut mabuk. Saat ia sadar nanti kami akan meminta keterangan darinya" jelas salah satu dari kedua polisi itu lalu meninggalkan Zayn dan Greg.

"Ini nyata. Sungguh nyata" ucap Greg. Zayn ikut duduk di sampingnya. Ia belum memberi tahu Greg bahwa nama Elsa muncul pada alat itu.

"Apakah kau sudah menghubungi Ayahnya?" tanya Zayn. Greg menggeleng.

"Ayahnya memang tak di sini. Tapi setidaknya kabari mengenai kondisi anaknya" Zayn berkata lalu mengintip ke dalam ruangan melalui jendela.

Dokter akhirnya keluar beserta beberapa perawat. "Kondisinya stabil. Hanya luka di kepala. Tidak ada patah tulang. Pendarahannya sudah berhenti" ucapan dokter itu membuat Zayn dan Greg lega. Setelah mengucap terima kasih, Zayn dan Greg dipersilakan masuk menemui Martin. Martin belum sadarkan diri. Greg mengabari Ayah Martin tentang kondisi anaknya.

Zayn juga mengabari Elsa bahwa Martin mengalami kecelakaan. Mendengar kabar dari Zayn yang berada di rumah sakit, Elsa segera membangunkan Fla dan mengajaknya ke rumah sakit.

"Apa yang telah kalian lakukan sampai-sampai Martin mengalami kecelakaan?" tanya Fla saat tiba di rumah sakit. Elsa hanya memandangi tubuh temannya yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.

"Biar aku jelaskan." Zayn berusaha berbicara dengan tenang dan jelas agar mereka memahami kejadian yang telah terjadi. Zayn menjelaskan seluruh kejadian yang mereka alami sejak mendapat misi pertama hingga Martin memutuskan untuk tidak melakukannya. Elsa menatap tajam ke arah Zayn.

"Apa?" tanya Zayn tidak mengerti.

"Ini karenamu, Zayn! Jika kamu tidak menghasut mereka untuk bergabung, ini tidak akan terjadi!" kini Elsa benar-benar murka kepada Zayn. Zayn hanya terdiam. Percuma membalas perkataan Elsa, pikirnya.

"Sudah. Jangan marah, Elsa. Kami sudah memperingatkan Martin jika dia tidak menyelesaikan misinya maka akan berimbas pada dirinya. Tapi.. Sudahlah" Greg berusaha membuat Elsa untuk berhenti memarahi Zayn.

"Ada yang ingin ku sampaikan pada kalian. Saat Martin tertabrak, alat ini berbunyi dan misi baru pun muncul. Dan kalian tahu nama siapa yang muncul?" tanya Zayn dengan hati-hati. Ia yakin setelah ini Elsa akan semakin murka padanya.

Zayn mengeluarkan alat itu dari tas martin dan menunjukkannya kepada mereka.

Misi 2 untuk Elsa.

Elsa membelalakkan kedua matanya. Ia menatap layar itu dengan rasa tidak percaya. Ia lalu menatap tajam ke arah Zayn. Lagi-lagi tatapan penuh amarah.

"Sungguh, demi Tuhan, aku tidak tahu bagaimana namamu bisa ada di sana. Baiklah, aku akan menemanimu melakukan apapun misimu itu. Aku akan membantumu menyelesaikan semuanya. Aku janji" ucap Zayn dengan penuh rasa bersalah. Elsa menggeleng.

"Aku tetap berada pada pendirian awalku. Aku tidak ingin ikut" jelas Elsa dengan menekankan setiap kata yang jeluar dari mulutnya. Tidak. Dia tidak keras kepala. Sebenarnya dia takut pada apa yang akan terjadi pada dirinya.

"Kau lihat Martin? Ini imbas dari ketidak konsistenan dirinya dalam menyelesaikan misi. Apa kau mau terkena musibah?" tanya Greg seraya memperingatkan Elsa.

"Sungguh, aku tidak ingin kehilangan dirimu, El. Aku akan membantumu sebisaku" ucap Zayn lalu membacakan misi milik Elsa. Elsa hanya diam memandangi Zayn. Pikiran Elsa sudah berantakan sekarang.

Misi 2 untuk Elsa.

Ia telah membuat reputasimu buruk di depan banyak orang. Berikan sedikit kejutan untuknya. Ia sangat menyukai danau di dekat sekolahmu. Jangan pisahkan ia dengan air. Sungguh ia sangat menyukainya.

Solve or Die (z.m) [COMPLETED]Where stories live. Discover now