>> 13 | Misi 5

61 14 3
                                    

"Zayn, apa kau tak apa-apa?" tanya Fla dengan tidak yakin. Zayn hanya bisa menatap layar itu sambil membiarkan air matanya mengalir.

"Aku membuatmu sedih? Maafkan aku," ucap Fla kembali. Zayn masih saja terdiam. Saat ini perasaannya seperti tercampur aduk.

"Lebih baik kita pulang." Greg sedikit mendorong tubuh Zayn agar berjalan dan memasuki mobil.

Selama perjalanan, Zayn hanya terdiam. Fla dan Greg pun tidak berani angkat bicara. Mereka takut jika perkataan mereka akan memperkeruh suasana. Zayn hanya menatap ke luar jendela. Melihat lampu-lampu toko yang masih menyala.

Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di rumah Elsa. Mendengar suara mesin mobil, Elsa pun keluar dari rumah dan menunggu di ambang pintu. Zayn, Greg dan Fla segera turun dari mobil.

"Hey, bagaimana tadi? Berhasil?" Elsa bertanya namun tak ada yang menjawab.

"Ada apa? Oh ya, tadi Martin sudah aku antar pulang. Ayahnya akan tiba dini hari nanti," jelas Elsa. Greg hanya mengangguk dan membawa semua temannya itu masuk ke dalam rumah.

"Kalian aneh. Aku tanya namun kalian tidak menjawab. Aku berbicara dan kalian seakan tak peduli," gerutu Elsa.

"Aku tak mau kau melakukannya, Fla." Zayn akhirnya berbicara. Semua yang ada di ruangan itu seketika melihat ke arahnya.

"Tidak bisa begitu, Zayn. Aku tidak mau celaka seperti Martin. Kau 'kan tahu bahwa Martin itu beruntung. Bisa saja nyawanya tak terselamatkan. Kau mau aku seperti itu?" jelas Fla panjang lebar lalu disertai tanya pada akhir kalimatnya.

"Tidak, Fla. Kau tidak akan celaka jika kau terus bersamaku," jawab Zayn. Pandangannya sedari tadi tidak berubah arah. Ia terus menatap ke arah meja di depannya.

"Kau bisa celaka bersamaku, Zayn! Kau bisa mati!" Fla sedikit menekankan perkataannya itu. Zayn akhirnya menatap Fla dengan tatapan kesal.

"Kau mau seperti Aysar? Itu yang kau mau? Ayolah, Fla. Sudah hampir satu setengah tahun. Satu setengah tahun, Fla," ucap Zayn. Matanya kini telah berkaca-kaca menatap Fla.

"Satu setengah tahun aku telah mencoba melupakan kejadian itu. Kau tahu itu, Fla. Itu berat bagiku. Dan kini entah dari mana dan entah mengapa hal ini muncul kembali. Aku telah melupakan pedihnya kejadian itu. Dan sekarang ingatan itu muncul lalu kau ingin melakukan misi ini? Aku tidak bisa." Zayn menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa membiarkanmu melakukannya." Zayn mengakhiri kalimatnya.

"Aysar?" Elsa yang sedari tadi tak mengerti apa yang terjadi akhirnya mulai berbicara.

"Kau tahu, kita bisa mencari jalan teraman untuk melakukan hal ini. Kita pasti bisa. Tidak akan ada yang celaka," ujar Greg. Zayn tetap saja menggeleng. Ia masih tetap menggenggam pendiriannya.

"Aku tidak mau kau melakukannya, Fla. Jika kau peduli padaku, kau takkan melakukannya." Jari telunjuk Zayn mengarah pada Fla seperti tengah memperingatkannya.

"Justru aku peduli padamu dan aku ingin permainan ini cepat selesai, Zayn. Waktuku tidak banyak. Hanya lima jam tersisa," ucap Fla setelah melihat waktu pada alat itu.

"Tidak," ucap Zayn singkat.

"Sebenarnya ada apa ini? Apa misi yang didapat Fla? Kenapa kalian terus bertengkar? Aku tidak mengerti. Apa hubungannya dengan Aysar?" Elsa terlihat kesal karena hanya dirinya yang tak mengerti. Ia lalu merebut alat itu dan membaca misi Fla.

Misi 5 untuk Fla.

Aysar Malik melakukannya. Bagaimana jika kau latih keseimbanganmu sepanjang jalan itu?

Solve or Die (z.m) [COMPLETED]Where stories live. Discover now