>> 14 | Misi 6

58 15 3
                                    

"Bagaimana bisa giliranku kembali? Aku lelah! Mengapa tidak Greg saja dulu?" teriak Fla setelah melihat namanya muncul pada layar.

"Apa?" tanya Greg lalu mereka semua mengerubungi alat itu.

Misi 6 untuk Fla

Antar dia. Si claustrophobia pasti suka tempat itu. Starford Wood, 300m ke barat.

"Apa claustrophobia itu?" tanya Greg. Seketika Zayn menatap ke arah Elsa yang tampak khawatir. Zayn tahu bahwa Elsa mengidap claustrophobia.

"Aku," ucap Zayn dengan cepat sehingga Elsa terkejut mendengarnya.

"Kau? Kau, Zayn?" tanya Elsa kembali.

"Aku," ucap Zayn kembali. Ia berusaha tenang agar teman-temannya percaya padanya.

"Kau takut pada ruangan sempit?" Fla memicingkan matanya. Zayn hanya mengangguk. Sementara Elsa menggelengkan kepala sembari menatap Zayn dengan tidak percaya. Elsa tahu benar bahwa Zayn tidak memiliki phobia tersebut. Elsalah yang memilikinya.

"Zayn, kau 'kan tidak---" Perkataan Elsa sengaja dipotong oleh Zayn.

"Oh, maksudmu, aku tidak pernah mengatakannya? Benar," kata Zayn. Ia menatap Elsa dengan dalam. Dalam hatinya, ia ingin agar Elsa tetap diam.

"Tapi, aku---" Lagi, perkataan Elsa dipotong oleh Zayn.

"Ayo." Zayn segera merangkul Elsa dan meninggalkan kedua teman lainnya yang masih berdiri di belakang sana.

"Jangan katakan apapun. Aku harus melindungimu, Elsa," bisik Zayn pada Elsa saat berjalan menuju mobil.

"Tidak bisa begitu, Zayn!" Elsa berbisik namun suaranya sedikit meninggi.

"Jadi... benar dirimu, Zayn?" Greg kini berada di samping Zayn. Fla pun menyusulnya.

"Ya, ayo lakukan! Waktunya hanya 4 jam. Itu artinya kita harus cepat. Sebelum matahari terbit," jawab Zayn lalu mereka semua memasuki mobil dan segera menuju ke tempat yang tertera pada misi.

Di tengah perjalanan, mereka mampir ke sebuah tempat pengisian bensin. Greg dan Fla turun untuk pergi membeli beberapa makanan dan minuman di toko yang ada di tempat pengisian bensin tersebut. Sementara itu, Zayn dan Elsa berada di mobil dan mulai berdebat.

"Jika kau lakukan ini, kau membuatku celaka!" Elsa menatap kesal ke arah Zayn yang sedang duduk di hadapan kemudi mobil.

"Aku 'kan sudah berjanji, Elsa. Aku tidak akan membiarkan siapapun membuatmu celaka. Aku minta padamu untuk diam dam biarkan aku yang menjalani misi ini," jelas Zayn tanpa menoleh sedikit pun ke arah Elsa.

"Tapi, Zayn. Aku yang harus melakukannya! Aku yang memiliki phobia itu! Bukan kau!" Elsa masih tetap pada pendapatnya. Walaupun ia takut namun ia tahu bahwa jika misi ini tidak berjalan sesuai dengan rencana, salah satu diantara mereka pasti akan ada yang celaka.

"Zayn, kumohon," pinta Elsa. Zayn tetap keras kepala.

"Tidak, Elsa. Aku yang menyebabkanmu terjerumus ke dalam permainan laknat ini dan aku pula yang telah berjanji akan menjagamu. Kau tahu itu, 'kan?" ucap Zayn dengan nada tinggi.

"Memangnya kau mau masuk ke tempat itu? Tempat sempit nan gelap. Kau akan merasa seperti diserang oleh rasa panik dan napasmu akan terganggu. Kau juga bisa tak sadarkan diri. Kau mau?" tanya Zayn pada Elsa. Kini Zayn menatap gadis yang duduk di sebelahnya.

"Kau kira aku tak tahu seberapa parah phobia milkmu itu?" Zayn melemparkan pertanyaan pada Elsa kembali.

"Kau kira aku akan membiarkan dirimu masuk ke dalam masalah untuk kedua kalinya? Iya, begitu?" Zayn bertanya kembali.

Solve or Die (z.m) [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin