2

725 93 0
                                    

Mata Jisung sekali lagi tertumpu pada sebuah gambar. Gambar ayahnya sedang memeluk seorang bayi berumuran 4 tahun. Jisung tertanya tanya, mengapa saat ini ayahnya boleh menyayanginya seperti biasa tapi kenapa tidak sekarang?. Takkanlah disebabkan dia ingin menjadi idol ayahnya sampai membenci dirinya. Hmm... Entahlah dirinya sendiri pun tidak tahu.

FLASHBACK.....

3 orang juri sedang memerhatikan Jisung diatas stage. Juri juri tersebut kelihatan serious tiada secalit senyuman pun yang dilempar Juri tersebut diatas stage. Diri Jisung mulai mengeletar. Suasana janggal mulai menyerang. 8 rakannya dibawah menanti dengan debaran serta memberi semangat pada Jisung.

Jisung menghembus nafasnya kuat. Dia cuba bersikap cool dan tidak mempedulikan pandangan juri tersebut terhadapnya. Microphone didekatkan ke bibirnya.

" Anyeonghaseyo... Juneun Jisung imnida.. Saya 17 years old dari busan " ucap Jisung.

Suara Jisung yang bergema disetiap sudu ruang audition mengejutkan ayahnya yang kebetulan staff di JYP Entertainment. Ayahnya turut ada disitu saat anaknya ada diatas stage manakala Jisung tidak nampak ayahnya kerana terlalu fokus pada juri dihadapannya.

" Hongbin tu bukan anak kau? dia pun ikut audition ini " soal rakan disebelah Hongbin.

Hongbin tidak berkata apa apa melainkan menatap marah kearah Jisung. Sudah keberapakali dia sudah menghalang anaknya untuk ikut audition nak jadi penyanyi tapi anaknya itu degil. Hongbin bingkas bangun meninggal rakannya dibelakang dan menuju keatas pentas.

Walau dalam keadaan gementar dan takut Jisung tetap meneruskan nyanyian apabila music instrusmental lagu nyanyiannya bergema.

" I biga .. " Nyanyian Jisung terhenti apabila melihat kelibat ayahnya menuju kepentas. Detak jantung Jisung berdegup kuat. Macam mana ayahnya boleh ada disini? adakah company ini yang ayahnya kerja selama ini?

" Hentikan! " kata ayahnya. Hongbin menghampiri pentas dengan mata menatap marah kearah Jisung yang berada diatas pentas. Juri dan seluruh orang yang ada di ruang audition tersebut memandang kearah Hongbin. " batalkan penyertaan Jisung. " arah ayahnya pada juri yang terkebil kebil melihatnya. Jisung anak aku. Aku tak benarkan dia ikut audition ni!! "

Seluruh tubuh Jisung jadi mengeletar habis. Peluh membasahi wajahnya. Nafasnya juga mulai tersekat sekat. Entah kenapa satu rasa takut yang luar biasa menyelimuti dirinya.

" tapi auditionnya belum bermula lagi... " balas juri tersebut.

" Hentikan!!! " tengking ayahnya pada juri disitu. Semua orang di ruangan tersebut terkejut. Hongbin menoleh kearah 8 namja yang berbaris melintang dihadapannya. Ke-8 namja itu tak berani menatap sisi hitam ayah Jisung, mereka semua menundukkan kepala memandang tanah. " Korang semua ni! aku dah bagi amaran dah nak dekat seribu sekali! jangan kacau hidup anak aku!! " tengking ayah Jisung. Mereka diam membisu tiada yang bersuara. Sekarang baru mereka percaya dengan kata kata Jisung sebelum ni. Ayahnya memang suka memalukan dirinya dikhalayak ramai. " Jahanam korang semua! ".

Hellevator ©Where stories live. Discover now