15

565 48 0
                                    

Jisung sedang duduk menonton television di ruang tamu. Hongbin yang baru keluar dari dapur berjalan menuju ke sofa yang Jisung duduki. Ditangannya memegang secangkir kopi.

Kopi yang baru dibuatnya itu diletakkan diatas meja dihadapan sofa tersebut. Punggungnya jatuh ke sofa.

" Jisung " panggil Hongbin.

Jisung menghentikan pandangannya di television.

" minum kopi ini " kata Hongbin.

Jisung masih beku. Dia tidak membalas mahupun memandang ayahnya.

Hongbin mengeluh. Dia tahu Jisung masih marah terhadapnya.

" Jisung " panggil Hongbin sekali lagi. Tapi tetap tidak di endahkan.

" Han Jisung! " kali ni suara Hongbin sedikit keras kerana kesal.

" apa Appa? kau nak apa lagi? " soal Jisung.

" takkan sampai sekarang kau masih marahkan Appa? " soal Hongbin.

" marah untuk apa Appa. Semuanya dah berlalu jadi aku tak mahu pikirkan ia lagi. Aku penat! " balas Jisung sebetulnya dia sudah malas memikirkan soal impiannya yang telah terkubur.

" sebenarnya Appa ... "

" sebenarnya apa Appa? dahlah ini bukan salah Appa. Jisung dah redha pun atas apa yang berlaku. Appa tak salah " balas Jisung.

Wajah anaknya di pegang. " lihat aku! " kata Jisung sambil menarik wajah Jisung menghadapnya wajahnya.

" Appa tahu kau ingin menjadi penyanyi. Appa tahu dulu Appa ego tapi kau kena tahu apa yang Appa lakukan itu kerana Appa takut apa yang berlaku pada Appa dulu kembali padamu. tapi sekarang... " Hongbin diam sejenak. Dia menatap mata  Hongbin dalam dalam.

" Appa redha.. Appa tak boleh halang apa yang kamu ingin lakukan... Appa tak boleh ubah kamu untuk jadi apa yang Appa mahu... Jangan hapuskan mimpi mu Jisung. Jadilah apa yang kau ingin jadi. Appa sentiasa dibelakang mu dan kali ini ... " Hongbin mengengam tangan anaknya kuat. " kita sama sama berusaha memperbaiki diri kita kearah yang lebih baik. "

Jisung tersenyum. Airmatanya mengalir. Bibirnya terkunci.

" sama sama kita naik keatas. Di dalam Hellevator... "

Jisung memeluk ayahnya. " gomaewo Appa ! "



' aku melarikan diri dari masa laluku,
untuk menerangi masa depanku,
aku berlari sekuat kuatnya sambil
Melupakan masa masa yang mengerikan ini '



Felix memimpin tangan Jisung memasuki ruangan dance. Tangan Felix menolak daun pintu ruangan tersebut. Kelihatan Seungmin, Minho, Changbin, Hyunjin, Chan, Woojin dan Jeongin sedang terbaring di lantai akibat kelelahan berlatih menari.

Bibir Jisung mengungkir senyuman.

ke 7 rakannya bangun lalu memeluk Jisung dan mengucap tahniah atas keberhasilan Jisung menjadi trainee di JYP.



4 tahun kemudian...

" DISINILAH AKU BERSAMA KE 9 RAKAN RAKAN KU. KAMI BERJAYA DEBUT DIBAWAH NAUNGAN JYP.KAMI AKHIRNYA DINAMAKAN SEBAGAI STRAY KIDS. SETELAH 3 TAHUN BERJUANG AKU AKHIRNYA BERJAYA MELAWAN DEPRESSI KU BERKAT PERTOLONG AYAH KU YANG SENTIASA MENDOAKAN SUPAYA SEMBUH. AKU BERSYUKUR SEKARANG APA YANG AKU INGINKAN JADI KENYATAAN. TERIMA KASIH TUHAN. " - Jisung.



THE END

Hellevator ©Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon