1 - "Job"

24.3K 2.5K 123
                                    

Jihye mendengus sebal.

Ia kehilangan pekerjaannya tepat pada hari ini karena kejadian konyol tadi di departement store tempat ia bekerja.

Sore tadi, seorang wanita dengan tampang sosialita datang dengan membuat gaduh isi departement store. Wanita yang sepertinya berusia kepala tiga tersebut datang mengobrak-abrik pakaian, dan dengan gaya sombongnya ia menjatuhkan pakaian tersebut, kemudian berteriak dengan kencang bahwa di sana tak ada yang sesuai dengan seleranya.

Jihye yang saat itu sedang bertugas, tentu saja menegur wanita sombong tersebut. Mereka bahkan sempat adu mulut beberapa saat karena sang wanita enggan untuk mengaku bahwa ia salah.

Tapi ...

Niat baik Jihye malah berakhir dengan pemecatan secara sepihak yang dilakukan oleh manager-nya. Sungguh, Jihye merasa teramat kesal karena perlakuan tak adil ini.

"Pembeli itu adalah raja. Kau ingat?"

Perkataan sang manager terus-terusan terngiang di kepala Jihye. Ia sudah muak berpura-pura berkelakuan terlalu baik pada pembeli kurangajar seperti itu.

Bagi Jihye sendiri, tak peduli seberapa tinggi jabatan pembeli, mereka juga harus menjaga sopan santun ketika sedang berbelanja, ya kan?

Jihye menendang kerikil kecil yang berada di trotoar seraya memikirkan bagaimana nasib ke depannya. Tentu saja ia tak boleh menjadi seorang pengangguran!

***

Jun tertawa keras mendengar cerita konyol dari Son Jihye. Dipecat secara sia-sia seperti itu tentu saja merupakan hal yang sangat memalukan. Pasalnya, belum sampai Jihye bekerja di sana selama setahun.

"Dasar menyebalkan. Kau tertawa di atas penderitaan orang lain." dengus Jihye seraya melempar bantal hingga mengenai wajah Jun.

"Astaga, Jihye kau begitu bodoh. Departement store mewah itu tentu akan mementingkan para sosialita dibandingkan dengan dirimu. Harusnya kau menurut saja." balas Jun.

Jihye memalingkan wajah dengan gusar. "Lupakan saja. Aku mau tidur!"

Jihye melangkahkan kaki jenjangnya menuju keluar dari flat yang merupakan milik Jun. Yah, bisa diartikan bahwa Jun adalah tetangganya.

"Jika kau mau, aku bisa memberikanmu pekerjaan."

Jihye berhenti melangkah. Ia membalik tubuhnya, kemudian langsung duduk kembali dengan manis di hadapan Jun.

"Kau serius?" tanyanya penuh harap.

"Ya, kebetulan bosku sedang butuh seseorang untuk ..."

Jihye langsung melempar bantal ke arah Jun, kemudian melayangkan pukulan bertubi-tubi pada kepala sahabat sekaligus tetangganya itu.

"Dasar! Aku bukan wanita murahan! Kau menyebalkan sekali!!!" jerit Jihye.

"Tunggu! Jihye! Aw! Berhentilah memukulku!"

Jihye masih saja memukul Jun hingga Jun akhirnya berhasil menangkap bantal yang di pegang oleh gadis muda di depannya itu.

"Dengarkan aku," ucap Jun disela napasnya yang terengah-engah. "Aku bukanlah seorang mucikari, sialan." umpatnya.

"Hah?"

Ex-Idol & Me [PCY]✔Where stories live. Discover now