29 - "Date Day 3"

7.9K 1.3K 71
                                    

"Aku senang hari ini karena kita akan punya quality time yang sangat panjang. Ya, kan, Jihye?"

Jihye menghembuskan napas kesal karena Chanyeol tak henti-hentinya berbicara apa-apa saja yang ia pikirkan. Chanyeol berceloteh banyak tentang perasaan bahagianya, sampai-sampai Jihye sendiri lelah mendengarnya.

Oh, ayolah, bagaimana Chanyeol bisa menahan perasaan bahagianya tersebut? Kali ini, rencana kencan di hari ketiga nampaknya akan berjalan sukses tanpa kehadiran Jackson di tengah-tengah mereka. Chanyeol sudah membayangkan bahwa ia akan berduaan saja dengan Jihye tanpa ada yang mengganggu.

"Park, berhentilah berbicara. Aku lelah mendengarkanmu." ucap Jihye dengan hembusan napas jengah.

"Kenapa, Son? Kau tidak suka? Kau mau aku diam?" balas Chanyeol seraya melirik sedikit, namun pandangannya tetap fokus ke jalan raya.

"Ya, aku mau kau diam."

"Sungguh? Kau tidak tahu, ya, bahwa diamnya aku berarti aku sedang marah?"

Jihye mendengus kembali, "Oke, oke, jadi jangan diam. Berbicaralah hingga suara emasmu itu habis."

Chanyeol tertawa pelan mendengar Jihye mengomel seperti barusan. Sungguh, Chanyeol seperti punya kebiasaan baru, yaitu menggoda Jihye dan mengganggu Jihye hingga gadis tersebut akan merasa kesal bukan main. Selain itu, Jihye dan Chanyeol jadi kerap kali menggunakan nama panggilan yang berbeda dari biasanya. Mereka akan memanggil satu sama lain dengan nama marga, yaitu "Park" dan "Son". Lama-lama, Jihye merasa bahwa ia berubah menjadi sama anehnya dengan Chanyeol.

"Jadi, kita mau kemana?" tanya Jihye.

Chanyeol tersenyum simpul dengan wajah misterius. "Tunggu, dan lihat saja nanti."

Pria tersebut memacu mobilnya lebih cepat untuk sampai ke tujuan, karena ia tidak sabar menunggu bagaimana reaksi Jihye terhadap kejutan yang telah dipersiapkannya.

***

"Chanyeol, kau tidak membawaku ke tempat yang aneh-aneh, kan?" tanya Jihye dengan ragu. Gadis itu terus-terusan meraba apa yang bisa ia sentuh, sebab kini matanya tertutup total dengan kain yang diikat oleh Chanyeol sebelum mereka turun dari mobil.

"Percayalah padaku, Jihye." ucap Chanyeol diiringi kekehan kecil. Jihye hanya mampu mendengus pasrah dan berpegangan tangan pada Chanyeol, karena ia takut sewaktu-waktu bisa saja dirinya menubruk sesuatu. Sementara Chanyeol, tugasnya adalah menuntun gadis itu hingga sampai ke tempat tujuan.

Beberapa selang menit kemudian, Chanyeol berhenti berjalan, begitu pula dengan Jihye, ia ikut menghentikan langkah kakinya.

"Kita sudah sampai, Ji!" ucap Chanyeol dengan sumringah.

"Sungguh? Kalau begitu, biar aku buka penutup matanya." kata Jihye seraya mencoba untuk membuka ikatan kain yang menghalangi pengelihatan, namun Chanyeol buru-buru menyerobot terlebih dahulu.

"Biar saja aku yang membukanya." ujar Chanyeol.

Setelah kain tersebut lepas, Jihye membuka matanya lebar-lebar. Sungguh, ia tidak bisa melunturkan sedikitpun senyuman cantik yang ia miliki. Pemandangan pohon sakura serta taman bunga yang indah membuat gadis itu merasa amat bahagia. Ditambah lagi, terdapat tikar kecil yang terhampar di tengah rerumputan hijau di bawah pohon sakura yang bunganya tengah bermekaran.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang