32 - "Date Day 4"

7.2K 1.3K 127
                                    

Tiga minggu setelah kejadian menjumpai Yejin di rumah sakit, semua berlangsung baik-baik saja. Memang benar jika pada awalnya Chanyeol menjadi sosok yang pendiam bahkan ia tidak mau berbicara pada siapa pun. Namun dua hari belakangan ini, Chanyeol kembali menjadi sosok yang ceria. Pria itu bahkan tak ragu untuk memasak sarapan sendiri bahkan membangunkan Jihye yang tengah tertidur. Selain itu, Chanyeol juga menyuruh ahjumma untuk beristirahat dan membiarkan diri pria itu agar memasak untuk semua orang yang berada di rumah.

Jihye memang heran dengan sikap Chanyeol. Tapi ia akhirnya dapat menduga bahwa Chanyeol merupakan tipe orang yang tidak betah berlama-lama dalam kesedihan. Pada dasarnya, Chanyeol adalah sosok yang tidak bisa diam dan ceria, sehingga mungkin akan wajar saja jika pria tersebut selalu mencoba untuk menebar senyumannya.

Chanyeol bersin-bersin ketika mengendus aroma bumbu yang ia campur bersama dengan daging ayam mentah. Aroma pedas tersebut sangat kuat, sampai-sampai terasa seakan menggelitik indra penciuman Chanyeol.

Jihye berkacak pinggang di belakang Chanyeol seraya menatap punggung pria yang masih sibuk bersin-bersin tersebut. Merasa iba, Jihye menghampiri Chanyeol, selanjutkan menggeser tubuh jangkung tersebut untuk bisa melanjutkan masakan yang dibuat oleh Chanyeol. Chanyeol sendiri tersenyum, lalu menatap Jihye dengan tatapan khas jenakanya.

"Kukira kau akan tidur terus-menerus seperti sleeping beauty." ejek Chanyeol.

Jihye terdiam, namun selanjutnya gadis itu malah mencibir, "Kukira kau akan diam saja seperti batu berjalan."

Chanyeol tertawa keras, kemudian ia mengacak rambut Jihye hingga surai panjang kecokelatan tersebut tergerai menghalangi seluruh pandangan Jihye. Namun selanjutnya, pria tersebut tersenyum simpul, berusaha menutupi goresan luka pada hatinya.

Percayalah, Chanyeol adalah orang yang mampu menutupi perasaan dengan senyuman lebar miliknya.

"Chan! Apa yang kau lakukan?!" ucap Jihye dengan kesal sembari memukul lengan Chanyeol menggunakan sendok sayur. Chanyeol masih saja tertawa seraya mengaduh pelan, karena ternyata pukulan dari Jihye cukup menyakitkan.

Selang tiga puluh menit kemudian, mereka sudah siap dengan makanannya. Kini, tinggal membangunkan Jackson agar Chanyeol, Jihye, dan ahjumma serta bocah kecil itu bisa makan bersama di meja makan.

Untuk pagi kali ini, tidak sulit untuk membangunkan Jackson. Buktinya, dia langsung menyingkap selimut, lalu turun ke lantai dasar tanpa bertanya banyak. Akhirnya, setelah semuanya berkumpul, mereka pun makan bersama.

Selepas acara sarapan pagi yang menyenangkan, tiba-tiba saja Chanyeol menghampiri ahjumma, kemudian pria tersebut mengucapkan sesuatu yang membuat Jihye penasaran. Mereka berdua tertawa kecil, lalu mengangguk. Jihye sendiri bahkan tidak mampu mengartikan apa yang diucapkan Chanyeol pada ahjumma. Namun, rasa penasaran tersebut membawa Jihye untuk segera mencecar pria dengan marga Park itu tanpa berpikir dua kali.

"Tadi kau bicara apa pada ahjumma?" tanya Jihye dengan tatapan menintimidasi, mencoba menelisik celah bila sewaktu-waktu Chanyeol berbohong.

Chanyeol mengerutkan keningnya, namun selanjutnya ia malah tersenyum lebar. "Oh, soal itu. Aku hanya memintanya untuk menjaga Jackson."

Jihye mengangkat sebelah alisnya, "Benarkah? Jangan mencoba berbohong, Chan, atau telingamu akan semakin lebar!"

"Hey, sejak kapan aku jadi suka berbohong, hah? Aku sungguh meminta ahjumma untuk menjaga Jackson hari ini."

"Memangnya kenapa?" tanya Jihye masih penasaran.

"Karena ... hari ini akan menjadi kencan keempat kita." jawab Chanyeol, lalu mencuri sebuah kecupan pada pipi Jihye. Selanjutnya pria Park tersebut buru-buru kabur entah kemana, meninggalkan Jihye yang masih tersipu malu di tempatnya.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Where stories live. Discover now