Autumn Leaves : 5

11.7K 1.7K 89
                                    

Kantin,  adalah surganya bagi mereka para pelajar untuk melepaskan penat dari pelajaran - pelajaran yang membosankan penuh dengan teori yang sebagian tidak mereka mengerti. Meskipun kampus itu adalah kampus yang dibangun khusus untuk jurusan olahraga,  mereka tetap mendapat pendidikan formal dan teori. 

Jungkook,  adalah salah satu yang menikmati kebebasannya di kantin.  Bercanda dengan beberapa temannya tentang betapa mengantuknya mereka saat di kelas tadi,  dan berpikir lain kali akan membawa bantal ke dalam kelas untuk tidur. 

"Wah,  kau sepertinya menikmati makanannya mu dengan baik ya."

Jungkook mendongak saat sebuah tangan bertumpu di meja mereka.  Kim Namjoon,  dan tentu saja Hoseok ada di belakangnya.

Jungkook mendesah kesal,  dia pikir urusannya kemarin sudah selesai.  Tapi sepertinya Namjoon orang yang menyimpan dendam dihatinya sebelum dia bisa membalas orang itu,  dan Jungkook adalah targetnya.

"Bukankah kita masih punya urusan?" Namjoon bertanya lagi.

"Aku rasa, aku tidak punya urusan denganmu,  sunbaenim" Jungkook sebisa mungkin berbicara dengan tenang meskipun sekarang dia sedang gugup,  juga takut.

Namjoon menatap Jungkook tajam,  "Sepertinya kau sedikit lupa,  perlukah aku ingatkan?" Namjoon bersiap melayangkan pukulannya,  saat sebuah tangan lain menahannya.  Dia pikir itu Hoseok,  tapi ternyata bukan.

"Bukankah dia bilang kalau dia tidak punya urusan denganmu?  Namjoon?" Jimin mencengkram pergelangan tangan Namjoon kuat.  Namjoon bisa merasakan kekuatan tangan Jimin di pergelangan tangannya.

Namjoon menyentakan tangannya,  meninggalkan bekas merah di sana akibat cengkraman Jimin.  "Kau senang sekali ikut campur urusanku,  Jimin.  Apa sekarang kau sedang menolong bocah ini?"

"Tidak juga,  aku hanya terganggu dengan suaramu yang terlalu keras itu.  Kau membuat nafsu makan ku hilang." Jawab Jimin enteng.

"Bukankah aku bilang kemarin, kalau kita bertemu lagi aku akan mematahkan kakimu?"

Jimin mendengus,  "Kau?  Mematahkan kaki ku?  Apa kau sedang bercanda?  Bahkan kau tidak bisa melampaui nilaiku Namjoon."

Namjoon mengepalkan tangannya kuat,  mendorong Jimin kasar sampai tersungkur ke lantai karena Jimin tidak menduga Namjoon akan langsung menyerangnya.  Namjoon akan menarik Jimin saat suara Profesor Lee menghentikan pergerakannya.

"Ada apa ini? Kalian berdua!  Jangan coba - coba membuat masalah lagi,  atau kalian akan berakhir membersihkan koridor hari ini!"

Namjoon mundur,  menatap Jimin yang masih terduduk di lantai.

"Awas kau Park!" Namjoon pergi dari sana,  mendorong kerumunan mahasiswa lain yang menonton mereka.

Jimin berusaha berdiri,  menepuk - nepuk belakang celananya. Kemudian beralih pada Jungkook yang menatapnya sedari tadi.

"Kau tidak apa - apa?"

Jungkook mengerjap,  kemudian mengangguk. "Tanganmu." mata Jungkook mengarah pada goresan di tangan Jimin yang sepertinya terkena pinggiran bangku yang tajam.

Jimin bahkan tidak sadar tangannya terluka.  "Berhentilah mencari masalah dengannya,  kalau kau tidak mau berakhir di rumah sakit.  Atau lebih parah lagi,  di rumah abu." Jimin mengambil nampan makanannya kemudian meninggalkan kantin begitu saja.

***

Jimin menarik nafas panjang,  dia sudah di depan pintu itu sekitar 10 menit.  Tapi kenapa susah sekali rasanya untuk masuk ke dalam.  Jimin melirik luka di tangannya.

Autumn Leave ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang