Housewarming Party

5.1K 536 23
                                    

Arthit sedang memeriksa kelengkapan pesta penempatan apartemen baru yang dia tempati dengan Kongpop. Walau telat tapi tidak apa - apa daripada tidak ada sama sekali.

Makanan yang dibeli Arthit makanan enak yang mahal juga ada minuman bir sebanyak 3 cart. Arthit tak peduli dengan jumlah uang yang dia habiskan, toh pakai uang Kongpop ini.

Sebenarnya status Arthit sebagai private bodyguard Kongpop adalah hal yang dia rahasiakan dari lingkungan luar. Maka dari itu yang dia undang hanya teman - teman dekatnya yaitu Knot, Prem dan Toota.
Bagaimana dengan Bright ? Sejak kejadian di kantin itu, Arthit belum ketemu lagi dengan Bright. Jadi Arthit tak merasa bersalah karena tidak mengundang Bright lagipula Arthit masih merasa kesal.

"P, semua sudah siap ?" Tanya Kongpop. Arthit tidak menjawab. Ada suasana yang canggung diantara dia dan Kongpop. Akibat kejadian di kamar mandi tadi pagi.

FLASHBACK ON.

"WHAT THE FUCK KONGPOP" teriak Arthit yang terduduk di lantai sambil mencari - cari handuk yang bisa menutup bagian bawahnya.

"P, P tidak apa - apa ? Ada yang luka ?" Tanya Kongpop khawatir memperhatikan tubuh Arthit dari atas sampai bawah, depan sampai belakang. Tiba dibagian depan bawah Arthit Kongpop tersenyum menggoda.

"Mau aku bantu P ?" tanya Kongpop sambil menunjuk "adik" Arthit yang menonjol dibalik handuk putihnya.

"GET OUUUTTT"

"P, don't be shy na. Aku bantu P" Kongpop tidak peduli dengan teriakan Arthit, tangan Kongpop sudah memegang "Adik" Arthit walaupun ada pembatas handuk ditengah mereka.

"KONG, JANGAN MACAM - MACAM. LEPASKAN TANGANMU." Teriak Arthit makin kencang, satu tangan Arthit mendorong tangan Kongpop agar tidak bergerak lebih jauh. Satu tangan lagi menahan berat gravitasi badan Arthit.

Kongpop yang tenaganya lebih kuat dari Arthit langsung mengerakan tangannya naik turun. Arthit merasakan malu dan kesakitan, untungnya handuk itu berbahan lembut, jika tidak Arthit akan merasakan lebih sakit lagi.

Kongpop dengan nafas berat mendekat ke telinga Arthit. "P, relax. Aku tidak akan bertindak lebih jauh, hanya membantu P melepaskannya. Jangan gigit bibirmu P, relax dan lepaskannya."

Arthit yang merasakan nafas Kongpop ditelingannya menjadi lebih sensitive.
He feel good tapi Arthit tidak mau mengakuinya. Harga dirinya tidak membiarkan dia dipermainkan oleh Kongpop seperti ini. Semakin cepat gerakan tangan Kongpop, semakin keras Arthit mengigit bibirnya. Tak tahan lagi Arthitpun mengigit leher Kongpop dan meninggalkan bekas tanda gigitan disana.

"Ehmm...." Akhirnya Arthit melepaskan semua yang tersumbat selama ini. Kongpop yang melihat itu pun tersenyum, dengan gesit Kongpop membersihkan cairan yang keluar dan  mengambil handuk bersih untuk membungkus Arthit. Kongpop membopong Arthit dengan gaya princess ke kamar tidur mereka.

Arthit membuang muka, tak sedikitpun ia ingin melihat wajah Kongpop dan dia juga tak ingin Kongpop melihat wajahnya yang memerah semerah tomat. Kongpop menaruh Arthit di tempat tidur dengan hati - hati bagaikan barang pecah belah.

"P, pakai bajumu nanti masuk angin." Kongpop membelai pipi Arthit dengan lembut dan mengecup kening Arthit lalu dia pergi keluar dari kamar.

Arthit menatap langit - langit kamarnya. Otak Arthit memproses apa yang sebenarnya terjadi tadi. 'Kenapa Arthit ? Kenapa ? Kenapa aku tak melawannya ? Kenapa aku membiarkannya mempermainkanku ? Apa yang harus aku lakukan sekarang ? Bagaimana aku harus menghadapinya nanti ?'  Arthit membalikan badan dadanya menempel dengan sprai kasur, menutup mukanya dengan bantal.

"ARRRRRGGGH.... I AM DEAD."

FLASHBACK OFF

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Where stories live. Discover now