Kongpop POV

4.6K 457 5
                                    

Semalaman Kongpop tidur di sofa ruang tamu, kamar tidur dikunci setelah Arthit masuk. ya walaupun ada kunci master tapi Kongpop tak berani untuk membukanya ya apa boleh buat jika seseorang sedang ngambek karena ulahmu. Tidur tidak nyenyak, sakit punggung semua dijalani Kongpop dengan Ikhlas.

Matahari sudah bersinar terang, saatnya menjalankan misi di pagi hari."P, Bangun sudah jam 8.00" Teriak Kongpop sambil mengetuk pintu kamar untuk membangunkan panda didalam kamarnya.

"P...P...Bangun " 'tak ada jawaban, yang ada suara dengkuran. Apa yang harus kulakukan agar dia bangun' pikir Kongpop. 'Ow iya, pakai nama P'Bright saja, P'Arthit kan juga kesal karena ulah dia kemarin.'

"P, Bangun. P'Bright lagi interview menceritakan tentang dirimu ke seluruh kampus."

Melihat wajah P'Arthit di pagi hari adalah kegiatan yang Kongpop sukai. Apalagi kalo bisa sarapan pagi bersama.

"Maaf P, walau hari libur tapi P harus bangun pagi untuk sarapan dan lagipula P kan mau membeli bahan makanan untuk pesta nanti malam."

"Oiii, Kau membangunkanku cuma buat sarapan, no way. Mending aku balik tidur." 'P'Arthit mau balik kekamar, harus diancam dulu nih.'

" Jika P tidak mau sarapan, maka akan kubilang sama Paman Rojnapat untuk tidak memberimu uang jajan".

"KAU SI BOCAH TENGIL, MENGANCAMKU !"

"Terserah P". 'Uang jajan P'Arthit kan cuma sedikit. Mana rela dia kehilangan uang jajannya. Good job kongpop.' Pikir Kongpop yang sudah mengetahui luar dalam dari sifat Arthit.

"Jadi, P mau belanja apa ?" Tanya Kongpop saat makan pagi bersama

"Gak jadi, mau tidur. Pesan aja makanan buat pesta, toh uangmu banyak."

"Baiklah, P mau pesan apa terserah" kata Kongpop sambil menyerahkan kartu kreditnya ke Arthit. "Dan kapan aku bisa tidur dikamar lagi P, badanku sakit na." 'P, please. Aku ingin peluk kamu'

"Sampai aku puas menghukummu dan jangan kaget nanti kalo melihat tagihannya. Aku sudah selesai, cuci piring sana. Aku mau mandi"

'Sabar Kongpop, sabar. Pelan tapi pasti meluluhkan hatinya'

Kongpop mendengar suara jatuh dari kamar mandi. Kongpop yang khawatir tanpa basa basi mendobrak pintu kamar mandi.

"WHAT THE FUCK KONGPOP" teriak Arthit yang telanjang duduk di lantai kamar mandi sambil mencari - cari handuknya.

'Omg, P kau sangat cantik. Kulitmu mulus apalagi mukamu yang memerah itu sangat cute. Aku ingin menyentuh. Menyentuh. Menyentuh.' Tanpa Kongpop sadari sendiri , Kongpop menelan ludah, melihat Arthit tanpa berkedip,  hasratpun bangkit didalam diri Kongpop.

"P, P tidak apa - apa ? Ada yang luka ?" Tanya Kongpop dibalik ke khawatiranya ada hawa panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Mau aku bantu P ?" tanya Kongpop sambil menunjuk "adik" Arthit yang menonjol dibalik handuk putihnya.

"GEEETT OUUTTT"

"P, don't be shy na. Aku bantu P" Kongpop sudah tidak peduli dengan teriakan Arthit, insting Kongpop merasa ia harus melakukan ini. Sudah cukup bagi Kongpop menahan diri selama 10 tahun, semakin beranjak dewasa, semakin besar hasrat Kongpop terhadap Arthit.

Kongpop yang kalah akan hasratnya dibandingkan dengan akalnya langsung mengerakan tangannya naik turun. 'Tahan diri Kongpop, tahan diri. Apa kau ingin dia pergi menjauh lagi darimu ?' Terpikir kata menjauh, Kongpop tersadar. Dia tak boleh bertindak lebih jauh atau Arthit akan pergi dari sisinya.

"P, relax. Aku tidak akan bertindak lebih jauh, hanya membantu P melepaskannya. Jangan gigit bibirmu P, relax dan lepaskannya."

"Ehmm...." Akhirnya P'Arthit melepaskan semua yang tersumbat selama ini. Kongpop merasa lega walau benda yang didalam celananya merasa kesakitan. SetelahKongpop menaruh Arthit di tempat tidur.

"P, pakai bajumu nanti masuk angin." Kongpop membelai pipi Arthit dengan lembut dan mengecup kening Arthit lalu dia pergi keluar kamar dan masuk ke dalam kamar mandi , menuntaskan hasratnya yang tertunda. 'I love you P'Arthit.'

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Where stories live. Discover now