Confession of Love

4.5K 456 23
                                    

Arthit, Knot dan Wad memasuki Bar mencari ruangan yang dimaksud oleh Aim. Sesampainya di ruangan Arthit melihat Kongpop yang menangis meraung - raung dan Prem yang terus meneguk minuman.

'Apa yang sudah aku lakukan?' Sesal Arthit. Knot menepuk pundak Wad dan Arthit, memberikan dukungan dan semangat kepada mereka.

Arthit menghampiri Kongpop, meletakan tangannya di wajah Kongpop agar Kongpop melihatnya sedangkan Wad duduk disamping Prem dan memegang jari - jari tangannya erat.

"Kong" Kata Arthit memanggil Kongpop. Seketika Kongpop melihat Arthit dan menariknya ke sofa serta memeluknya sambil menangis. Mengucapkan nama Arthit berulang - ulang di telinga Arthit.

"Jangan tinggalkan aku P'Arthit". "Aku tak bisa hidup tanpamu". "I love you".kata - kata itulah yang diucapkan oleh Kongpop berulang - ulang kali.

"Aku disini Kong" Kata Arthit sambil menahan tangisnya melihat keadaan Kongpop seperti ini. Kongpop melihat bibir Arthit bergerak mengecupnya. Terasa manis dan pahit, tidak seperti yang dulu ia rasakan. Rasa yang sangat ia rindukan dan ingin merasakan rasa itu selamanya. Kegetiran yang terasa karena Kongpop merasa Arthit bukan miliknya seorang lagi.

Arthit menangis dan memeluk Kongpop. Betapa menyesalnya ia melakukan hal itu yang membuat Kongpop menjadi begini.

"Ayo kita pulang Kong" Ajak Arthit. Kongpop menuruti apapun kemauan Arthit.

"Ayo P, aku antar " kata Aim. "Tew kau jaga disini ya bantu P'Knot." Lanjut Aim. Tew tampak agak keberatan. Melihat hal itu, Knot dengan cepat berkata "Aku akan mengantarkannya Aim." Kata Knot kepada Aim.

Aim dan Arthit membantu Kongpop berdiri dan berjalan menuju ke mobil Aim. Aimpun membantu Kongpop sampai ke kamar di apartemennya dan Aim pamit diri.

Kongpop menahan tangan Arthit saat Arthit ingin beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air hangat dan handuk.

"Jangan pergi P" kata Kongpop lemah menatap dengan berair mata ke Arthit.

"Kong, aku tak pergi. Hanya mau ambil handuk dan air hangat."

"P, Jangan pergi"

"Baiklah, Aku akan disini."

Arthit membelai pipi Kongpop dan mengusap air mata Kongpop.

"Kong, maaf "

"Untuk apa P? Kau tak bersalah. Ini hanya cintaku yang sepihak."

"Kong, aku tidak menjalin hubungan dengan Wad. Kami hanya berpura - pura lagipula Wad sudah punya seseorang yang ia cintai. Maaf membuatmu begini."

"Apa P menyukai Wad ?" Arthit mengelengkan kepalanya. "Aku menyukaimu Kong".

Seketika mabuk yang dirasa Kongpop hilang. Kongpop menatap Arthit dengan lekat, takut - takut ia salah mendengar perkataan Arthit.

"P...P...P menyukaiku ? P tak bohong kan. P jangan bercanda." Kata Kongpop yang takut ini hanyalah mimpi saja.

"Apa kau tak percaya padaku ?"

"Aku percaya P, aku percaya padamu P" Kata Kongpop menganggukan kepala dan memeluk Arthit erat. Kongpop tersenyum dan mengecup kembali bibir Arthit, manis seperti biasanya. Arthit sudah menjadi miliknya sepenuhnya. Miliknya seorang. Kongpoppun tertidur nyaman dipelukan Arthit, hatinya terasa lega. Semua beban yang selama ini yang ada dihatinya sudah terlepaskan. Akhirnya Kongpop bernafas bebas dan ingin menyerukan kepada dunia bahwa P'Arthit adalah miliknya seorang.

Mereka tertidur berpelukan, Kongpop menghirup aroma Arthit, aroma yang menenangkan hidupnya. Mataharinya sudah kembali di pelukannya.

***

Kongpop bangun merasakan pusing yang teramat sangat. Hangover berat. Kong merasakan ada kehangatan di dalam pelukannya. Kongpop melihat sosok yang sangat dirindukan.

'P'Arthit, bagaimana ia bisa disini ? Apa aku sedang bermimpi sekarang, jika benar aku tak ingin bangun lagi.' Pikir Kongpop sambil membelai pipi tembem Arthit.

Arthit yang merasa terusik tidurnya, akhirnya membuka mata walaupun berat.

"Kau sudah bangun Kong ?" Tanya Arthit malas dan menutup matanya lagi.

"P, P'Arthit. Ini nyata " Kata Kongpop bingung.

"Kau kira aku hantu apa ?" Akhirnya Arthit bangun dan menatap Kongpop kesal.

"Bukan... bukan itu maksudku P. Aku berpikir ini hanya mimpi." Arthit mencubit pipi Kongpop dengan keras.

"Ouchhh" Teriak Kongpop.

"Jadi kau masih berpikir ini mimpi" Kongpop tersenyum sangat lebar, menatap Arthit penuh dengan cinta.

"P, aku minta morning kiss " Kata Kongpop sambil mendekat bibirnya ke bibir Arthit. Sayangnya sebelum sempat merasakan bibir manis Arthit, tangan Arthit sudah berada di dahi Kongpop menahan untuk bergerak lebih lanjut.

"Pagi - pagi sudah mesum, minggir sana " kata Arthit mendorong Kongpop menjauh dan berjalan menuju kamar mandi.

"I LOVE YOUUUU P'ARTHIT" Teriak Kongpop yang hampir saja membangunkan seluruh tetangga.

Arthit yang tadi sudah masuk ke kamar mandi, akhirnya keluar lagi setelah mendengar teriakan Kongpop.

"BERISIKKK" dan Arthit tersenyum sendiri di kamar mandi.

Yuhuuuu yang udah jadian. Cie... cie... -Author kepo 🤣🤣🤣

1. Private Bodyguard (Bahasa - Complete )Where stories live. Discover now