[LISA X TAEYONG] SNOW

10.4K 795 47
                                    

Lisa mengadahkan kepalanya, menanti salju yang tak kunjung turun.

Pernah dengar cerita tentang pasangan hidup yang mengikat janji dibawah salju? salju pertama lebih tepatnya. Katanya mereka yang berjanji takkan terpisahkan.

Tapi tidak untuk lisa, nyatanya sosok laki-laki brengsek semacam Chanyeol bisa melanggarnya.

Hal ini menyadarkannya pada kenyataan, tak ada janji yang tak bisa diingkari.

"Kenapa diluar? Masuklah. Diluar dingin" seru Taeyong dari jendela. manusia musim salju atau manusia kutub utara cocok jadi panggilannya.

Jangan tanya bagaimana pertemanan ini bermula, kau takkan percaya bagaimana Taeyong menangis tersedu saat ia putus dengan sahabat Lisa, Jennie.

"kapan salju akan turun?" tanya lisa seraya menggantung coatnya saat memasuki apartemen Taeyong.

"Entah, mungkin dalam dua sampai tiga hari" jawab Taeyong dengan membawa dua gelas coklat panas. Pilihan tepat ketika udara diluar menjadi sedingin taeyong.

Lisa menerima segelas coklat panas yang Taeyong berikan, dengan bayaran senyuman manis Lisa. Sungguh tak akan ada yang menolak senyuman manisnya.

"katakan saja apa tujuanmu" kata Taeyong yang kini duduk di sofa bersamanya.

"aku sudah merelakannya" kata Lisa dengan menunduk dan tersenyum pahit.

"tinggalkan saja brengsek satu itu, dari awal aku tak pernah setuju kau bersamanya" Balas Taeyong dengan wajah datar.

"aku sadar, aku tau. Bahkan Chanyeol tak pernah lebih baik darimu" jawab Lisa setelah menyesap coklat panasnya.

"tentu" Balas Taeyong.

Keduanya diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"taeyong" panggil Lisa lirih.

"hmm?" jawabnya dengan menyesap coklat miliknya.

"apa yang akan kau lakukan jika kau jadi aku?" Tanya Lisa dengan memandang wajah Taeyong.

"menemukan orang baru, yang lebih mengerti aku" jawab Taeyong yang kini duduk diatas pantri, membuat lisa harus mengadah saat ingin melihatnya.

"lalu apa kau sudah menemukan pengganti Jennie?" Tanya Lisa.

"Jangan bercanda Lisa, Kau tau aku" jawab Taeyong, yang berhasil membuat Lisa mengerutkan dahi.

Sungguh, Lisa tak tau apa yang Taeyong maksud. Ingin pula ia membantah laki-laki dengan wajah dingin di hadapannya, tapi rasanya tak mungkin jika dilihat dari suasana hatinya saat ini.

"aku sudah merelakan Jennie sejak dulu" Tambah Taeyong, menatap lurus mata Lisa.

"bagaimana secepat itu? Kau sangat menyayangi Jennie" Balas Lisa, diiringi tawa yang sedikit dipaksakan.

Taeyong tau rasanya jadi Lisa, sangat tau bagaimana rasanya diacuhkan, diduakan, hingga akhirnya di tinggalkan. Bukankah dulu lisa yang menenagkannya? Mendengarkan curahan hatinya di tengah malam. Bagaimana bisa dia sendiri tak mengikuti perkataanya. Bodoh.

"bahkan ketika aku berpikir untuk merelakannya, hatiku sakit" desis Lisa, menahan sekuat tenaga tangisnya yang hampir pecah.

Sungguh Taeyong rindu Lisa yang dulu, Lisa yang cerewet, ceroboh, dan membuat orang lain bahagia. Bukan Lisa yang saat ini ada didepannya, rapuh dan terombang-ambing.

"aku tak bisa setegar kau" tambah Lisa dengan air mata yang mulai turun.

Sedetik kemudian Taeyong bangkit, duduk tepat di sebelah Lisa. Membiarkan gadis itu menjadikan badannya sebagai sandarannya. Yang Taeyong tau, ia tak pernah keberatan dengan itu.

"A-aku.. tak pernah berpikir untuk jauh darinya walau sehari" kata Lisa terisak, menumpahkan semua air mata pada laki-laki semacam Taeyong.

Kini Taeyong sedikit berputar, menghapus air mata Lisa dan kemudian memeluknya. Membiarkan tangisan Lisa tumpah didadanya, mencairkan segala kebekuan dalam dirinya.

Ya, Lisa melakukannya, mewarnai dan menghangatkan dunia Taeyong. Entah sejak kapan.

"aku juga terluka jika kau seperti ini" ujar Taeyong lirih.

Membuat tangisan Lisa semakin pecah, tangisan dari kesedihan akan Chanyeol, kegelisahan akan Jennie, dan kenyamanan dalam pelukan seorang Lee Taeyong. Bukankah Lisa akan menjadi manusia paling jahat jika saja ia jatuh dalam pelukan mantan kekasih sahabatnya? Walaupun ia tahu Jennie masih menyimpan rasa sampai saat ini.

"bukankah ini salah?" tanya Lisa lirih, masih dalam pelukan Taeyong.

"tidak ini tidak salah" jawab Taeyong yang menyadari hatinya untuk Lisa saat ini.

"ini salah..." Balas lisa dengan tangis.

"biar saja seperti ini. Bukankah kau tak perlu janji untuk membuktikan bahwa aku benar-benar ada untukmu?" Jelas Taeyong seraya mengecup kepala Lisa. Dia tak akan membiarkan gadis ini menjadi terus rapuh.

"Jennie..." desis Lisa.

"aku sudah melupakannya sejak kau hadir dalam hidupku" Jawabnya.

Sungguh, Lisa sadar ini salah. Bagaimana bisa kini dia sedang berpelukan dengan mantan kekasih sahabatnya. Bukan lagi pelukan persahabatan, tapi pelukan antara seorang pria dan wanita. Ia benci dirinya sendiri, benci kenyataan bahwa ia sudah benar-benar jatuh pada seorang Lee Taeyong.

"Tolong Lisa, biarkan saja seperti ini." desis Taeyong yang semakin mengeratkan pelukannya pada Lisa diiringi salju pertama yang sedang turun diluar sana.

*****************************

Hai.. makasih ya buat yang udah mampir, cinta bgt sama kalian yg aktif komen dan request buat chapter selanjutnya. btw, ini req dari @Lmoonie dan @ndyhapsari . makasih yaaaa ^^

Soon will be LISA X CHANYEOL. YUHUUUU :*

buat req yang lain, ku masih buka kok.. list ku terbuka buat kalian lisa shiper ^^

love,

RA-NEE

THAT GIRL, LALISAWhere stories live. Discover now