22 : LEO

4.2K 420 25
                                    


Aku sedang duduk di taman siang itu.

"LEOO!!!!" seru gadis dengan surai coklat yang tiba-tiba merusak ketenanganku.

Matanya dengan siaga mencari "leo" di semak-semak.

Aku tau dia, gadis thailand yang tinggal disebrang kamarku.

kami tak saling mengenal, hanya beberapa kali berpapasan saat ingin masuk ke kamar.

"apa yang kau cari?" tanyaku setelah menghampirinya.

"kucingku" jawabnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Mata itu.

Bibir itu.

Ku pastikan aku sudah jatuh hati padanya sejak saat itu.

"apa kau melihatnya? Kucing kecil dengan bercak abu di kepalanya" jelasnya.

Aku tak tau, hanya ada wajahnya dipikiranku saat ini.

"mau aku bantu mencari?" tawarku.

Dihadapanku dia hanya mengangguk pasrah.

Kami berjalan bersama, mencari kucing kecilnya di sekitar taman.

"kau punya fotonya?" tanyaku.

"aku punya" jawabnya seraya mengeluarkan ponselnya.

"baik, aku cari kesana, dan kau kesana" kataku menjelaskannya.

Aku mulai berlari ke arah berlawanan dengannya.

Samar-samar kedengar suaranya memanggil "Leo" terus menerus.

Aku merasakan kesedihannya.

Rasa putus asa yang memenuhi dirinya.

"aku akan menemukannya" gumamku.

Matahari semakin tenggelam, meninggalkan bercak oranye di langit sore.

Leo tak kunjung kami temukan.

"kita sudahi saja" seru gadis itu.

Aku hanya tersenyum.

"Aku belum lelah mencarinya" jawabku.

Miaaw.. miaaw..

Samar, tapi masih terdengar.

Suara anak kucing dari kejauhan mulai kudengar.

"i got u" desisku.

"aku tau kau tak bisa turun, teman kecil" bisikku saat melihat kucing kecil yang ada di atas pohon.

"kau menemukannya?" serunya seraya berlari kearahku.

"hmm.." balasku yang masih sibuk memanjat pohon.

"hati-hati" katanya lirih.

Demi alam semesta, kata-katanya membuat duniaku berhenti.

"terimakasih" balasku dengan tersenyum.

BRUK!!

Bagus, runyam sudah niatanku untuk terlihat cool dihadapannya.

Karena yang aku rasakan sekarang adalah malu, daripada rasa sakit karena baru saja jatuh.

"hahaha.. aku sudah bilang hati-hati tuan" katanya sambil mengulurkan tangannya.

"aku baik-baik saja nona" balasku sambil menerima uluran tangannya.

"kurasa tidak" katanya mulai menebak. "sini biar aku bersihkan" tambahnya seraya mebersihkan daun-daun di rambutku.

Demi Tuhan.

Ini tidak baik bagi jantungku.

Matanya menatap langsung mataku.

Selama beberapa detik kami saling bertatapan, sebelum akhirnya ia memutuskannya.

"ah.. ini, leo yang kau cari"kataku kikuk sambil menyerahkan anak kucing yang ku bawa.

"terimakasih" balasnya dengan wajah yang bersemu.

AH!! aku benci pada kenyataan aku yang jatuh hati padanya.

"kita duduk disana sebentar ya, aku tau kau lelah" ajaknya yang kemudian berjalan mendahuluiku.

Aku menyandarkan punggungku pada kursi taman.

Disebelahku, gadis ini hanya terus membelai kucingnya.

"kucing yang lucu" pujiku.

"terimakasih, sama seperti pemiliknya bukan?" godanya diiringi tawa.

"kau benar" jawabku.

"a-ah.. aku hanya bercanda" balasnya kikuk.

"namaku Mino" kataku sambil menatapnya.

"aku.. Lisa" balasnya sambil tersenyum.

"aku juga punya kucing, namanya Johnny" jelasku sambil mengusap kepala Leo.

"jantan?" tanyanya dengan mata yang membulat.

"bukan, betina" jawabku santai.

Lisa hanya membalasku dengan tawa.

Astaga, soreku kali ini benar-benar sempurna.

Aku manatapnya.

Tak paham juga dengan setan apa yang membuatku dan Lisa sling mendekat satu sama lain.

Satu detik.

Dua detik.

"a-ah... ini sesuatu yang salah untuk orang yang baru saling mengenal seperti kita" potongnya dengan wajah merah padam.

"maka ayo saling mengenal lebih jauh" kataku dengan mantap.

Sepertinya aku benar-benar menggilainya.

HATCHIII!!!

Baiklah, alergi ini kembali.

"kau alergi bulu kucing?" tanya Lisa khawatir.

Aku hanya mengangguk sambil mengusap hidungku.

"lalu johnny?" tanyanya lagi.

"aku rutin mencukur bulunya" jawabku.

"hahahha. Kau lucu, aku mau lihat Johnny!!!" seru Lisa.

Aku hanya tersenyum dan bangkit kemudian.

"ayo" ajakku sambil mengulurkan tangannya

Lisa tersenyum dan menerima genggaman tanganku.

"selain Leo, biarkan aku juga terus menemanimu" kataku saat kami mulai berjalan dengan tangan yang bertautan.

Sesaat Lisa menatap genggaman tangan kami.

Sambil tersenyum, ia menjawab " aku mau".



______________

lama menunggu? hehe maaf yaaa.. siapa yang nunggu LISA X MINO? 

kritik dan saran silahkan banget yaa...

love,

RA-NEE

THAT GIRL, LALISAWhere stories live. Discover now