25 : ALCOHOL

4.4K 416 23
                                    

"hidupmu sangat menyenangkan" keluh Lisa saat Jennie baru saja memperlihatkannya sebuah kalung indah yang ia dapatkan dari kekasihnya.

"bukannya kau juga?" tanya Jennie seketika.

"tidak, apa indahnya jadi mahasiswa yang kerjanya pulang-pergi, pulang pergi. Bergitu setiap hari"

"lisa, coba bayangkan. Aku tidak sepertimu yang bisa bebas pulang malam. Minum alkohol sepuasnya, hang out dengan para senior dan bahkan kau bisa ikut kencan buta" kini gantian Jennie yang mengeluh padanya.

"tetap saja, aku juga iri padamu. Kau punya segalanya, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Semua orang memperhatikanmu, kau cantik. Sedangkan aku? ... Huh.. apa yang salah denganku?"

Napasnya tersengal-sengal seolah emosi sedang meluap dari kepalanya yang selalu dingin. Dilihatnya Jennie yang seolah kaget dengan kata-kata Lisa barusan.

Seulas senyum muncul dari bibir Lisa. Lalu ia melemparkan pandangannya pada bocah laki-laki di lapangan.

Aku juga ingin seperti perempuan lain.

...

____

...

"SELAMAT MALAM! SELAMAT DATANG!!" seru Lisa dengan senyum mengembang.

Seorang laki-laki datang sendirian malam itu. Jaket kulit serta tas hitam yang ia jinjing tampak mahal.

Ia bukan orang biasa.

"lis.. lis.. kau saja" bisik Rose yang menyerahkan buku menu dan kertas pesanan pada Lisa.

Lisa hanya memutar malas matanya, rose selalu seperti ini jika dia gugup.

Sesekali lelaki di meja 12 itu melambaikan tangan padanya.

Lisa mulai berjalan mendekatinya, laki-laki dengan surai dark brown dan Sweater hijau dengan list coklat membuatnya terlihat cukup menggemaskan.

Ah ia sudah melepaskan jaket kulit yang ia pakai tadi.

Hei, kenapa juga Lisa harus mengidentifikasinya?

"selamat malam" sapa Lisa saat baru saja sampai meja 12 dan sedikit membungkuk untuk menyerahkan buku menu.

Matanya terpejam, ia paham betul wangi dari laki-laki yang kini ada dihadapannya.

Wangi segar yang berpadu dengan aroma woody dan sedikit sentuhan floral. Bukan tipikal wangi yang akan membuatnya terlihat sangat maskulin, tapi akan sangat membuatmu nyaman berada didekatnya.

"saya tunggu atau.."

"tunggu disini saja, saya tak lama dalam memilih makanan" potongnya dengan senyum penuh dan tulus.

Dia laki-laki yang manis.

"ah.. baiklah tuan" balas Lisa dengan memandangi laki-laki yang kini tengah membolak-balik menu dengan seksama.

"Medium Rib-eye steak with mushroom sauce dan..."

Lisa masih memperhatikannya yang kini mulai membuka bagian minuman.

Matanya mengarah kebagian alkohol, tapi kemudian membaliknya lagi.

"apple juice" katanya mengakhiri pesanannya.

"saya ulangi, medium rib-eye steak with mushroom sauce dan apple juice"jelas Lisa dengan membaca tulisan di bukunya.

"hmmm..." laki-laki di hadapannya terlihat berpikir, matanya kembali menelusuri gambar alkohol di buku menu.

THAT GIRL, LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang