#13

78 14 0
                                    

Ahhh.... Membosankan"

Kira mengeluh..,
Sudah 2 hari dia berada di rumah sakit tanpa melakukan aktivitas apapun, dia sangat bosan , dia sangat ingin bermain basket lagi, menggiring bola, mendrible bola, dan memasukkan bola, hingga pulang dengan mengantongi prestasi dan kemenangan.

Bukan hanya itu, Kira juga ingin pergi sekolah.

Bukan...bukan karna rindu dengan penghuni sekolah atau rindu drngan pelajaran sekolah, Namun..

Kira ingin membaca kata-kata penyemangat yang tertulis dalam note biru favoritnya, dia ingin membaca kata-kata yang selalu mengembalikan moodnya.

Tapi..
Lihat lah sekarang..., Untuk keluar dari ruangan pun sangat sulit bagi kira, dia hanya bisa terbaring lemas dengan selang infus yang masih melekat padanya.

'Ddddrrrttt... Dddrrrrrtttt....'

Ponsel Kira bergetar , pertanda ada panggilan masuk.

Tanpa melihat siapa yang menghubunginya , Kira langsung mengangkat panggilan itu.

"KIRA... LO DIMANA SEKARANG?, GIMANA KEADAAN LO?, LO SAKIT APA?, DI RAWAT DI RUMAH SAKIT MANA?, LO SAM......"

Buru-buru Kira menjauhkan ponsel yang di pegang dari telinganya.

Kira terkejut dan langsung melihat unname yang tertera di layar ponselnya.

"Astaga.. Nenek lampir"

Gumam kira pelan , setelah mengetahui siapa yang menghubunginya.

"KIRA... LO MASIH DI SANA KAN?, KIRA.... JAWAB GUE!!... KIRA...!!, KIRA...!!, KIR..."

"Lo bisa diem gak?, berisik tau!"

"Eh....heheh maaf maaf.."

"Apa?..."

"Gue denger lo sakit , itu bener?"

"Heem.."

"Ya ampun... Sakit apa?, di rawat di mana?, mulai kapan?, lo sama siapa sekarang?, udah ber...."

"Lenna!! Satu-satu kalok tanyak!"

" maaf...maaf..."

"Dasar..., Gue sakit maagh akut, lambung gue bengkak gara-gara gak makan 4 hari, gue dirawat di RS Mitra Medika, udah 2 hari gue dirawat, puas?"

"Ehhh... Iya...iya, lo sama siapa sekarang? "

"Sendiri, Bokap gue masih keluar barusan"

"Ya ampun... Tau gitu gue gak bakalan ambil tawaran pemotretan kalok tau bakalan gini jadinya"

"Lebay.. Lo, gue udah gak papa kali"

"Ohh... Iya masalah 'secreat admirer' , gue dapet petunjuk "

"Serius? Apa?"

"Rahasia, gue bakalan cerita kalok udah balik"

"Aiissshhh... Nyebelin lo, gue penasaran"

"Hahahah..."

"Kapan lo balik?"

"2 kalok gak 3 hari lagi "

"Gila lo...., serah deh.."

Sedang asik mengobrol via telephon dengan Ellena, tiba-tiba pintu kamar inapnya di buka oleh seorang perawat.

"Eh... Len.. Udah dulu "

Tanpa menunggu jawaban Lenna , Kira langsung menutup panggilannya.

♚♔

"Ngapain lo kesini?"

Ucap Kira sinis.

Setelah perawat yang memberikan suntikan obat kepada Kira keluar, tak berapa lama Kevin datang dengan sebuket bunga mawar putih ditangannya.

"Salah gue kesini?"

Kevin yang disambut dengan perkataan yang cukup pedas itu tetap masuk kamar rawat inap Kira dan meletakkan bunga mawar putih itu di  atas meja disamping ranjang Kira.

Kevin tidak menjawab pertanyaan Kira, Dia sibuk membereskan sofa yang tadi malam menjadi tempat tidur bagi ayah Kira.

Sedangkan Kira kesal karena tidak dianggap oleh Kevin, setelah beberapa lama Kira tidak memperdulikan itu dan fokus dengan ponselnya.

Tak berapa lama tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan seseorang yang sama menyebalkannya dengan Kevin.

Daniel

"Hai...."
Ucap Daniel sambil tersenyum.

Kira hanya berdecak sebal melihat kedatangan tamu yang tidak dia harapkan.

"Tugas gue selesai"
Ucap Kevin

Kira bingung dengan perkataan Kevin, dia mengerutkan dahinya namun tidak berniat berkata apa-apa.

"Gue kesini cuma nganterin  titipan bunga dari seseorang"

Setelah menyelesaikan kalimatnya Kevin menoleh ke arah Daniel yang sudah duduk di sofa tanpa permisi.

"Gue gak tanyak"
Ucap Kira cuek.

"Tapi ekspresi lo malah sebaliknya"
Ucap Kevin

Kira hanya diam tanpa menggubris perkataan Kevin, sedangkan Kevin terus berjalan meninggalkan kamar rawat inap kira. Namun sebelum benar-benar keluar Kevin berucap sesuatu.

"Jangan sedih lagi!"

Mungkin hanya itu perkataan yang dapat Kira tangkap dari indra pendengarnya, sedangkan perkataan selanjutnya yang Kevin ucapkan tidak jelas karena suaranya semakin mengecil dan hilang bersama dengan sosoknya yang hilang dari pandangan Kira.

Kira diam, namun sebenarnya jauh didalam pikirannya Kira merasa bingung atas perkataan Kevin, karena selama ini tidak ada yang mengetahui masalah yang dialaminya selain Ellena, dan Kira yakin Ellena tidak akan mengatakan masalahnya kepada orang lain.

"Jangan dipikir, sodara gue emang aneh"
Ucap Daniel setelah melihat Kira diam beberapa detik.

Kira diam tidak menggubrisnya, dia kembali fokus dengan ponselnya.
Dan sedetik kemudian Daniel memberinya beberapa buku catatan.

"Lo pasti butuh ini!"

Kira diam sambil memandang berapa buku yang Daniel bawa, tapi dia tidak berniat untuk mengambilnya , jangankan mengambil menyentuhnua saja tidak.

"Bentar lagi ujian , mungkin lo but...."

"Thank's, tapi sorry lo harus keluar gue mau istirahat

Sebekum Daniel menyelesaikan perkataannya tidak disangka Kira memotongnnya.
Setelah mengucapkan kalimat itu Kira meletakkan ponselnya dan tidur dengan posisi membelakangi Daniel.

"Ok,...tapi gue mau ngasih tau, kalok lo udah jadi temen gue, termasuk sahabat lo"

Setelah mengucapkan kalimat itu Daniel melangkah keluar dari kamar inap Kira , namun sebelum itu Daniel berhenti dan berucap sesuatu.

"Dan satu lagi, Cepet sembuh, gue pengen liat lo bareng sahabat lo lagi!"

♚♔





Secret AdmirerWhere stories live. Discover now