#15

88 13 0
                                    

Semenjak ada Kevin, Kira hanya diam saja tidak berkata apapun,dia tidak menghiraukan perkataan Kevin.

Kevin yang diperlakukan seperti itu hanya diam , dan tidak ingin menanyakan apa salahnya,kenapa Kira tidak ingin berbicara kepadanya?.

Saat ini Kira sedang bermain ponselnya begitu juga dengan Kevin dia juga bermain ponselnya. Mereka sama-sama sibuk dengan dunianya sendiri.

"Ting!"

Ponsel Kira berbunyi pertanda pesan pasuk.

From: Mr. X

"Bagai mana kabarmu? Aku dengar kau masuk rumah sakit?, jika benar aku sangat sedih mendengarnya itu, maafkan aku jika aku tidak bisa menjengukmu. Tapi saru yang aku minta, Jangan lupa tersenyum dan bahagia ok!, aku sedih jika melihatmu menangis,Cepat sembuh aku akan menunggumu kembali"

Kira sedikit terkejut akan pesan yang baru saja dia baca.

Bukan karna isinya namun karana orang yang mengirimnya.
Kontak yang Kira beri nama Mr.X adalah "secreat admirernya"

Setelah membaca pesan itu wajah Kira berubah, awalnya dia terlihat terkejut,namun beberapa menit kemudian wajahnya berubah menjadi lebih ceria. Wajah yang awalnya hanya menampilkan eksprsi datar kini sudut bibirnya membentuk senyum tipis.

"Lo cantik kalok senyum"

Tanpa sepengetahuan Kira, Kevin telah melihat perubahan ekspresi Kira.

"Ha?"

Kira memang tidak mendengar perkataan Kevin, karena sibuk dengan pesan dari "secrat admirernya" .

Bukannya menjawab Kevin malah menoleh ke arah pintu yang terbuka karena seorang perawat. Perawat itu membawa suntikan dan obat untuk Kira.

"Di suntik lagi?"
Ucap Kira setelah melihat suntikan yang dibawa oleh perawat perempuan itu.

Asal kalian tahu, Kira sangat takut terhadap jarum suntik, apalagi disuntik. Kemarin saat perawat menyuntiknya Kira berteriak sambil memeluk ayahnya.

"Iya nona"
Ucap perawat itu sambil meletakkan peralatan yang dia bawa di meja.

"Aku sudah sembuh, jadi gak perlu di suntik lagi mbak"

"Memang nona sudah sembuh, tapi keadaan lambung nona masih belum stabil"

"Ah...pokok aku gak mau di suntik"

Wajah Kira mulai pucat saat melihat jarum suntik di samping ranjangnya, dia mulai gelisah. Kira sangat takut dengan jarum suntik.

Perawat yang ingin menyuntiknya ikut bingung karena Kira tiba-tiba pucat, dia tidak tega, namuan dia harus menyuntikkan cairan ini agar keadaan lambung Kira tetap stabil.

"Ayo lah mbak,.. Jangan disuntik lagi, aku sudah sembuh, aku sudah tidak apa-apa"
Ucap Kira mencoba mengelabui perawat itu.

Namun perawat itu tetap ingin menyuntiknya, karena ini termasuk proses penyembuhan bagi lambungnya.

Kira tetap tidak mau disuntik, sedangkan perawat itu tetap memaksanya.

Kevin yang melihat kejadian itu, langsung beranjak dari duduknya dan tanpa persetujuan dari Kira, dia memeluk Kira, dalam posisi Kira duduk diranjangnya dan Kevin berdiri di sampingnya,otomatis wajah Kira berhadapan langsung dengan dada bidang Kevin.

Kira yang diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba hanya bisa terkejut dan diam, dia tidak bisa berontak karena sangat terkejut.

"Mbak suntik aja cepet!"

Setelah mendengar penuturan Kevin Perawat itu langsung menyuntikkan cairan ke daerah lengan Kira.

"Aww..."

Kira yang masih terdiam, tiba-tiba berteriak dan secara spontan tangan kanannya memeluk erat pinggang Kevin.

Kira mengeratkan pegangannya saat jarum suntik menusuk lengannya, dia ingin berteriak namun, dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun. Kira hanya bisa menggigit bibirnya dan tanpa sadar air matanya mengalir.

Setelah semua cairan disuntikkan,  perawat itu mengatakan pada Kevin agar Kira meminum obatnya setelah makan malam nanti, lalu perawat itu berterimakasih dan pergi.

Sedangkan Kira dan Kevin masih dalam posisi yang sama, bahkan Kira masih mengeratkan pelukannya pada pinggang Kevin.

"Udah selesai, jangan nangis lagi"

Ucap Kevin sambil mengelus surai hitam Kira. Sedangkan Kira langsung melepaskan pelukannya.

"Ma...maaf"

Kira langsung memalingkan wajahnya.

Namun dengan sigap Kevin memegang dagu Kira dan menghadapkan Kira pada posisi semula, yaitu menghadapnya, dan sedetik kemudian Kevin menghapus air mata yang berada di pipi Kira.

"Lo jelak kalok nangis"

Ucap Kevin.

Kira yang mendengar itu langsung tersenyum dan melepas dagu Kevin

"Apaan sih.."

Kevin juga terenyum melihat Kira.


♚♔

Maaf ya part ini pendek...

Soalnya author lagi banyak tugas.

Tugasnya numpuk kayak gunung, belum ulangan, belum praktikum,belum laporannya.

Ah... Author bingung .

Jadi gak sempet buat chap selanjutnya.

Jujur chap ini baru author buat barusan, langsung di up tanpa ngecek dulu.

So... Maaf kalok banyak typonya.

Sekalai lagi maaf

Terimakasih sudah membaca cerita ini

Gomawo.

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now