#14

79 13 0
                                    

Terdengar suara tawa dari beberapa anak yang sedang berkumpul mengelilingi seorang wanita Paruh baya yang sedang bercerita dengan posisi duduk diatas kursi roda.

Melihat hal itu, tampa sadar Kira juga ikut tersenyum bahkan Kira juga fokis mendengarkan cerita yang disampaikan wanita paruh baya itu.

"Sayang.... Ayo masuk disini panas!"

Suara bariton yang sangat Kira kenal mengagetkannya.

"Bentar lagi yah... Kira masih pengen diluar"

Sekarang Kira berada di taman yang bertempat disamping rumah sakit Kira dirawat. Sejak kepergian Daniel, Kira tidak bisa tidur sampai jam menunjukkan waktu tengah hari.

Jadi untuk mengisi kebosanannya Kira memaksa Ayahnya menemaninya ke taman, dengan alasan untuk mencari udara segar.

"Yah...kapan aku diperbolehkan pulang?"

"Ayah juga belum tahu,"

"Aku sudah tidak apa-apa ayah..."

"Benarkah?"

"Iya ayah..."

"Baiklah..ayah akan bicara pada dokter"

"Ok....,"

"Hm...sayang ayah tidak bisa menemanimu, karna..."

"Aku tahu...dan aku mengerti ayah, tapi janji besok pagi ayah harus sudah kembali!"

"Siap kapten"

Percakapan mereka terpotong karena ponsel ayah Kira berbunyi.
Ayah Kira berpamitan kepada Kira untuk menjawab panggilan itu.

Sedangkan Kira sendiri, berniat kembali fokus dengan hal yang dia lihat tadi, namun baru saja menoleh gerombolan anak tadi sudah bubar.

"Ah....mereka sudah pergi"
Kira bergumama.

Kira memejamkan matanya menikmati hembusan angin dan berusaha menyatu dengan alam.

Namun tak lama, Kira merasa pipi kanannya disentuh oleh seseorang.
Spontan Kira langsung membuka matanya dan terlihatlah seorang anak perempuan yang sangat manis.

Kira bingung namun dia langsung tersenyum kepada anak itu.

"Ada apa anak manis?"
Ucap Kira sambil tersenyum.

"Kakak namnya Kak Kira?"
Ucap anak itu lucu.

"Iya kakak, kak Kira, ada apa?"

"Ini buat kakak"

Anak itu memberikan sebuket bunga mawar putih kepada Kira

"Buat kakak? Dari siapa?"
Ucap Kira bingung

"Orang itu bilang aku tidak boleh memberi tahumu"

"Kenapa?"

"Gk tau, namun yang pasti dia tahu jika kak Kira sangat menyukai bunga mawar puti"

"Hm...baik lah, namamu siapa?"

"Tasya"

"Baiklah.. Sekarang kamu teman kakak dan untuk ini  terimakasih Tasya"

"Sama-sama kak Kira, tapi Aku harus pergi, karena sebentar lagi dokter akan memeriksaku"

"Baiklah, cepat sembuh, dan setelah itu aku akan mengajakmu jalan-jalan"

"Benarkah?"

"Iya"

"Janji?"

"Iya"

"Baiklah... Aku pergi Kak.."

Anak itu pergi dengan senyum yang merekah dan melambaikan tanagn kepada Kira.
Kira juga membalas lambaian tangan anak itu.

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now