3: The appointment..

119 17 8
                                    

..

..

..

Ding dong...

ChanYeol berdiri dihadapan pintu utama milik keluarga Zhang sambil menyeluk tanganya ke dalam poket seluarnya. Tangan kanannya membawa satu jambang bunga Ros merah dan juga satu kotak coklat.

Cklek..

"Oh Tuan muda Park.."

"Anyeonghaseyo, Choi ahjuma" Chanyeol tersenyum manis.

"Masuklah Tuan Muda Park, Tuan Zhang menunggu di tempat biasa..." ChanYeol mengangguk perlahan dan masuk ke dalam rumah agam milik keluarga Zhang. Pantas kakinya diayun, menuju ke ruang kerja Tuan rumah di sini.

Knock Knock...

"Masuk..."

Cklek...

"Eo, Chanyeol... Masuk, Lay!!"

"Neh, abeoji..."

ChanYeol hanya diam dan terus melabuhkan punggungnya di atas sofa. Di satu sudut lain, seorang lelaki masuk ke dalam ruang kerja Tuan Zhang. Mempunyai tinggi hanyalah 174 cm, dimple di pipinya. 

"Are you ready Chan?" Soal Tuan Zhang. ChanYeol mengangguk dan berjalan ke arah Tuan Zhang yang menanti dirinya di sebalik satu mesin.

.

.

.

.

"Chan, it's getting worse, are you sure to hold it?" Soal Tuan Zhang. ChanYeol mengeluh perlahan, tangan kanannya digengam oleh Lay yang duduk di sisinya.

"Abeoji, abeoji tahu nak cari Yang sepadan sukar. Biarlah dulu, Chan masih boleh tahan..." Ujar ChanYeol dihadapan bapa angkatnya. Tuan Zhang.

"Kalau begitu, bagaimana kamu nak kerja lepas graduate nanti? It's 1 year left. Bagaimana kamu nak jaga Lay?" Bertalu-talu Tuan Zhang menyoal.

"Abeoji... We have talked about this, just wait for it..." Bantah Lay. ChanYeol memegang tangan Lay.

"I will think about it abeoji... joesonghabnida" Chanyeol membongkok sedikit sebelum keluar dari ruangan itu. Pantas Lay mengekori Chanyeol.

.

.

.

"Hei Chan, sorry..." Lay berdiri di hadapan Chanyeol sambil melihat ke bawah. ChanYeol menangkup pipi putih Lay, mengarah Lay untuk melihat ke arahnya.

"It's ok... Geundae, pasal pertunangan Tu..."

"It's ok Chan, kalau awak tak nak... We can't force to love someone..." Lay tersenyum dan mengalihkan tangan Chanyeol dari pipinya lalu mengengam tangan Chanyeol yang lebih besar dari dirinya. Dia tersenyum walau sakit.

That eYes [COMPLETE] Where stories live. Discover now