16 : Reality Is Cruel...

67 8 5
                                    

.

.

.

Sehun bergerak gelisah di atas kerusi empuknya. Entah kenapa hatinya seakan tidak nyaman sejak dia menamatkan panggilan video itu semalam.

"Mr. Wu, you have a meeting with Mr. Anderson on 3 pm" itu suara dari corong telefon. Sehun hanya mengangguk perlahan.

Drtt.. Drtt..

Sehun melirik ke telefonnya dan dia melonjak gembira.

~A video call from Yeollie Hyeong~

Pantas sehun menekan butang terima dan mensejajarkan telefon itu pada mukanya.

"Good morning princess"

Itu dia... Suara baritone milik ChanYeol bergema dalam ruangan sepi itu.

"Morning too hyeong... Hyeong dekat mana Tu??"


Soal Sehun, lihat sahaja background tempat ChanYeol. Pejabat? Bukan. Rumah lagilah jauh beza.

"Hospital..."

"Mwo?! Kenapa? Hyeong sakit??" Soal Sehun bertalu-talu. Jelas di matanya yang ChanYeol sedang tersenyum.

"Hyeong dah jumpa penderma Mata princess... After this, tiada lagi cermin mata hitam"

"Jeongmal?" Terkesan nada khuatir pada suara Sehun.

"Just focus your job there princess... I'm fine here... I will call you again"

"Hurmmm... Arrasoe... Bye hyeong"

.

.

.

.

"Are you ready now​ Park Chanyeol?"

Ya, kini ChanYeol sedang berada di dalam bilik pembedahan setelah membuat panggilan video dengan Sehun 30 minit yang lepas.

"Just do it and stop making face Kim Jong In"

And another yes! Yang akan membedah matanya ialah Kim Jong In. Saudara Zhang Yi Xing. Dia dapat rasa angin lalu pada wajahnya dan tahulah dia yang Kai sedang terkejut dan takut seakan dirinya boleh melihat kembali. Tanganya diangkat dan lengan Kai digengam.

"Tidak perlu pelik.. Aku tetap tak nampak muka mesum kau tu"

ChanYeol melepaskan tangan Kai sementara Kai sendiri sudah ingin beraksi menikam mata ChanYeol dengan scalpel yang ada pada tanganya. Geram!

"Bagi dia dos bius tahap kuda, biar pengsan setahun!"

"Pastinya berakhir dengan kau dimandulkan oleh Lay" balas ChanYeol perlahan. Kai mengurut dadanya perlahan.

"Sabar Kai... Sabar... Aigoo... Aishhh!!"

Jururawat dan pembantu Kai sudah tersenyum melihat interaksi dua bakal biras ini. Ini kali pertama dalam sejarah mereka mengikut pembedahan dapat melihat adegan lucu seperti ini.

Mata ChanYeol mulai tertutup, dan akhirnya dia sudah pengsan, kesan dari bius 'tahap kuda' yang diarahkan oleh Kai tadi. Mata ChanYeol dibuka, perlahan dan mata scalpel itu mendekat ke anak mata ChanYeol.

Nz : huarghh.... Tak sanggup!! Skip!!

...

...

That eYes [COMPLETE] Where stories live. Discover now