Mommy & Candy

225K 11.9K 337
                                    

Angelica Diaz, 4th...

“Daddy, mommy itu apa?”

Tanya Angelica seraya menunjuk ke arah televisi. Di dalam televisi tampak seorang anak kecil memanggil-manggil “mommy... mommy...”sembari mengejar seorang wanita yang memelet-meletkan lidah padanya. Anak kecil itu tertawa-tawa dengan begitu ceria.

Ben yang tengah sibuk memeriksa berkas-berkas pekerjaannya kontan bergeming. Ia mendongakkan kepalanya, mengikuti arah pandang Angelica. Perlahan ia merapikan berkas-berkas itu dan meletakkannya pada nakas di samping tempat tidur. Dengan satu gerakan ia telah menarik Angelica, membawa gadis kecil itu dalam pelukannya.

“Mommy itu... adalah orang yang telah melahirkan Angel ke dunia ini.” Sahut Ben, seraya mengelus sayang puncak kepala gadis mungilnya.

“Sepelti pelempuan yang di televisi itu? Apakah dia mommy dali adik kecil itu?” tanya Angelica lagi.

“Ya sayang, perempuan itu adalah mommy dari adik kecil itu.”

“Bagaimana wajah mommy Angel, Daddy? Apakah dia cantik?”

Ben tersenyum mendengar pertanyaan malaikat kecilnya.

“Cantik, sama seperti Angel. Rambutnya juga panjang, seperti rambut Angel.” Ben memain-mainkan rambut panjang Angel.

“Lalu, mommy Angel dimana daddy? Kenapa mommy tidak mau belmain dengan Angel sepelti itu?” Angel masih memandangi tayangan televisi didepannya. Wajahnya yang cantik tampak murung.

Ben menghela napas panjang. Memikirkan jawaban yang tepat untuk diberikan pada anak kecilnya yang cerewet itu.

“Mommy Angel sedang pergi... tapi Angel tidak perlu khawatir, nanti pasti mommy datang lagi dengan membawa permen yang banyak untuk Angel. Angel suka permen, kan?”

“Suka, Daddy. Jadi mommy sedang pergi membeli pelmen untuk Angel?”

Ben terdiam sejenak. “Ya, kira-kira begitu, sayang...”

 

Angelica Diaz, 5th...

“Anak-anak, tugas kalian hari ini adalah menggambar. Silakan gambar keluarga kalian. Gambar mommy, daddy, kakak, adik, juga diri kalian sendiri. Kalian mengerti...?”

“Mengerti buuu...” sahut anak-anak TK Ceria itu dengan bersemangat.

Dan mulailah mereka tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Membayangkan wajah semua anggota keluarga mereka dan menuangkannya di atas kertas. Tak terkecuali dengan Angel. Gadis itu sendiri tampak asyik menggores-goreskan krayon berwarna-warni di atas gambarnya.

“Angel sedang menggambar siapa, sayang?” bu guru menghampiri Angel. Membuat gadis itu mendongak menatap sang ibu guru dan tersenyum memamerkan gigi-gigi susunya.

“Angel sedang menggambal Daddy, Angel dan pelmen bu guluu...”

Bu guru mengerutkan dahinya. “Permen...? kok permen? Kenapa bukan Mommy?”

“Kata daddy, mommy angel sedang pelgi membeli pelmen bu gulu. Angel tidak pelnah melihat mommy. Angel tidak tahu mommy sepelti apa. Tapi Angel seling makan pelmen. Dan kalena mommy sedang membeli pelmen, jadinya Angel gambal pelmen bu gulu...”celoteh gadis kecil itu dengan polosnya, sambil tetap asyik menggambar permen pada kertasnya.

Bu guru terperanjat. Matanya terasa panas dan mulai berkaca-kaca.

“Angel tidak punya mommy? Angel anak pelmen! Angel anak pelmen!” tiba-tiba saja salah seorang dari murid TK yang duduk di belakang Angel berteriak, membuat seisi kelas kontan menatapnya. Tak lama kemudian menggema lah lagu ciptaan anak berbadan subur itu, mempengaruhi seluruh murid yang ada di dalam kelas.

Unexpected WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang