Sweety Hubby

83.4K 2.5K 184
                                    

Wanita yang tengah mengandung di seluruh dunia pasti sangat mendambakan sosok suami seperti Ben. Bagaimana tidak, pria itu benar-benar telaten merawat istrinya. Ia selalu mengawasi dan menjaga Evelyn. Membuatkan susu untuknya baik saat pagi maupun malam hari. Bahkan saat dirinya tengah merasa lelah akibat bekerja seharian penuh pun, Ben tidak pernah absen memijat pundak dan kaki Evelyn. Terlebih saat usia kandungannya memasuki lima bulan seperti saat ini. Ben tahu, Evelyn pasti sangat lelah harus beraktivitas dengan kondisi perut yang kian membesar. Tak hanya itu, Ben juga sosok suami yang siaga. Ia siap dibangunkan kapan saja. Entah itu saat Evelyn merasa haus, lapar dan lain sebagainya.

Jangan ditanya bagaimana bahagianya hati Evelyn. Gadis itu tak pernah henti mengucap syukur karena Tuhan telah mengaruniakan padanya seorang suami seperti Ben dan seorang putri seperti Angel. Bahkan kini ada seorang calon anggota keluarga lagi dalam perutnya. Membuat evelyn merasa sempurna. Terlebih Ben dan Angel tampak sangat menyayangi calon bayi yang tengah berada dalam kandungan Evelyn.

Angel. Mengingat reaksi gadis kecil itu saat Evelyn memberitahunya perihal keberadaan calon adiknya, selalu membuat Evelyn tersenyum. Angel senang bukan main. Bahkan dengan bersemangat ia segera menarik lengan Ben, mengajak pria itu ke mall demi membelikan pakaian untuk adiknya, yang dengan seketika membuat kedua orang tuanya tertawa. Tentu saja, sebab saat itu usia kandungan Evelyn baru memasuki tiga minggu. Mereka bahkan belum mengetahui jenis kelamin calon bayi yang akan lahir itu.

“Mommy…” panggilan Angel menyentak Evelyn dari lamunan tentang suami dan putri tercintanya.

“Hai putriku, bagaimana belajarnya hari ini?” tanya Evelyn dengan lembut. Dengan segera gadis itu bangkit dari duduknya demi mengecup puncak kepala Angel. Seperti biasa, hari ini Evelyn menjemput Angel ke sekolah. Meski Ben sudah melarang, namun Evelyn berkeras menentangnya. Evelyn merasa bosan jika terus berada di rumah, dan lagi ia sudah terbiasa menjemput Angel.

“Menyenangkan, Mommy.” Sahut Angel dengan riang.

“Baguslah, Sayang. Kalau begitu ayo kita pulang.”

Angel mengangguk cepat. Ia mengangkat tangannya demi membalas uluran tangan Evelyn. Bersama-sama mereka melangkah keluar dari gerbang sekolah itu.

====

Ben menghempaskan tubuh pada sofa di ruangan kerja miliknya. Pria itu baru saja mengakhiri rapat dengan salah satu klien penting, dan itu membuatnya menghembuskan napas lega. Sejujurnya, sepanjang pembicaraan mereka tadi Ben tidak bisa berkonsentrasi. Pikirannya selalu melayang pada istrinya.

Akhir-akhir ini, sejak memasuki bulan kelima pada kehamilannya, Evelyn tampak berbeda. Wanita itu selain menjadi lebih keras kepala, juga sangat sulit berdiam dengan tenang. Ia senang melakukan hal-hal yang menurut Ben berbahaya.

Ben masih mengingat dengan jelas peristiwa tiga hari yang lalu. Saat itu Ben baru saja pulang dari kantor. Setibanya dirumah, ia segera mencari Evelyn. Namun wanita itu tidak ada dimana-mana. Ben bahkan sampai memarahi Anna karena tidak mengetahui keberadaan istrinya. Dengan panik Ben segera berlari keluar dari apartemen, menyusuri tiap lorong demi mencari istrinya. Sampai akhirnya ia memutuskan pergi ke taman kota. Dan disana, ia mendapati Evelyn sedang bermain lempar bola dengan Angel.

Dengan lemas Ben menghampirinya. Evelyn nyaris tidak mau pulang kalau saja Ben tidak mengancam untuk mengabaikannya. Ben mengancam tidak akan membuatkan susu untuk Evelyn, tidak akan memijatnya, juga tidak bersedia dibangunkan olehnya jika wanita itu membutuhkan sesuatu. Meski tentu saja hal itu tak mungkin ia lakukan, nyatanya ancaman Ben berhasil. Pada akhirnya dengan bibir mengerucut Evelyn memilih mengekor di belakang Ben sembari menggandeng lengan putri mereka.

Dan Ben juga masih belum melupakan peristiwa pagi tadi. Saat ia bangun dari tidur dan merasa panik tak mendapati Evelyn di sebelahnya. Dengan cemas luar biasa Ben keluar dari kamar, dan menyusuri segenap ruangan di apartemennya demi mencari sang istri. Dan betapa terkejutnya ia saat mendapati wanita itu tengah membersihkan perpustakaan mini yang ada dalam ruang kerjanya. Wanita itu tampak dengan telaten membersihkan buku-buku di dalam rak, dan merapikannya. Padahal waktu masih menunjukkan pukul tiga dini hari.

Unexpected WeddingWhere stories live. Discover now