Akhirnya, setelah enam bulan lamanya, aku bisa menamatkan kisah ini. Terimakasih untuk teman sekalian yang udah ngikutin kisah Ben-Evelyn sejak awal sampai hari ini. Terima kasih banyak untuk kalian semua tanpa terkecuali, untuk yang baca bahkan meninggalkan jejak dan komentarnya. Kalian penyemangatku, kalo bukan karena support dari kalian mungkin cerita ini akan menggantung di tengah jalan hahaha...
Setelah ini sepertinya aku harus fokus menyelesaikan My Perfect Doll dulu, baru ngelanjutin karya yang lain. Kalo nggak ada halangan, dan kalian masih bersedia bertemu dengan Diaz Family, mungkin aku akan buat sekuel tentang Billy. Mungkin, ya. Aku nggak berani janji hehehe...
Aku tahu cerita ini masih jauh dari kata sempurna. Banyak typo berkeliaran dan bahasanya juga berantakan. Aku mohon maaf untuk itu, dan terimakasih karena meski begitu kalian masih tetap mau membacanya #lapidungyangmeler
Mohon maaf untuk komentar-komentarnya yang belum dibalas, laptop sedang rusak hiks... tapi aku baca semuanya kok, dan aku senang sekali buat semua respon kalian.. Terimakasih banyak yaa *warmhug*
Evelyn, Ben dan Billy telah memetik hikmah masing-masing dalam kisah ini. Nah, untuk kalian, adakah kesan tersendiri setelah membaca kisah mereka? Kalo nggak keberatan, share di komen ya ^^
Oke deh, Salam sayang dari Angel dan Oriel. Juga dari Frisca. Sampai jumpa di karyaku yang lainnya ^^
Medan, 18 Januari 2015.
- friscavernous -
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Wedding
Romance"Mommy? Kau mommyku kan??!!" tiba-tiba saja gadis kecil itu berteriak histeris, membuat Evelyn nyaris melompat saking kagetnya. Tangan mungilnya terangkat menarik-narik lengan baju Evelyn. Evelyn terhenyak. "Apa? Bu-bukan-" "Daddy bilang mommy canti...
