Bab 16. Petak Umpet

161K 14.3K 312
                                    

            Citra panik. Tubuhnya gemetaran. Suara Pak Jarrot makin dekat. Keberadaan Kevin di sana mengacaukan segalanya. Citra tidak mungkin bisa lepas dari lelaki tersebut.

Betapa bodohnya Citra tidak menyadari keberadaan Kevin di depannya. Dari sekian banyaknya kursi dan meja yang kosong, mengapa dia harus duduk di depan Kevin yang ternyata sedang tidur di atas kursi panjang.

Pak Jarrot menggeram, curiga pada bilik di sampingnya. Barusan seperti mendengar suara pekikan seseorang. Pak Jarrot menyeringai kejam, siap melibas siswanya dengan penggaris sepanjang satu meter di tangannya. Alat yang menjadi andalannya selama ini.

Pak Jarrot mengernyit. Menemukan tumpukan buku-buku yang belum di susun di rak. Dia yakin beberapa saat yang lalu ada siswa di sana.

Sepertinya mereka ingin bermain-main dengannya. Baik! Pak Jarrot akan mengabulkannya. Dia berjalan hati-hati sembari memancing agar siswa curut itu keluar dari persembunyiannya.

"Mau bermain petak umpet, eh?" Seringai Pak Jarrot kejam. "Baik! Saya akan mencari siapa yang sedang bersembunyi." Ucapnya. Lalu kembali melanjutkan. "Siap-siap mendapatkan hukuman berat setelah ini!" Ancamnya tidak main-main.

Citra memejamkan mata. Tubuhnya gemetaran di balik salah satu rak buku. Mulutnya dibekap oleh Kevin agar tidak mengeluarkan suara. Semua terjadi begitu saja, Kevin bangun dari tidurnya dan mendengar suara Pak Jarrot mendekat.

Menarik tangan Citra dan membawanya ikut bersembunyi dari keganasan guru BK tersebut. Kevin memeluk pinggangnya, sengaja mengarahkan wajah Citra pada dadanya agar cewek itu tidak histeris jika melihat Pak Jarrot di depan mereka.

Ekor mata Kevin mengikuti pergerakan Pak Jarrot di balik rak depan mereka. Dia semakin merapatkan tubuh mereka dan Citra semakin gemetaran dalam dekapannya.

Kevin melepasnya, memberi kode agar Citra tetap diam. Mengendap-endap pelan, mereka kembali bersembunyi di balik rak yang lain. Pak Jarrot mendengar suara pijakan sepatu tersebut meskipun begitu samar-samar. Menajamkan pendengaran lalu menoleh pada rak yang lain. Pak Jarrot tidak berbicara lagi, kali ini dia akan menangkap pelakunya.

Cowok itu makin berhati-hati. Kembali membawa Citra mengendap-endap pelan. Citra meringis pelan, sudah terlanjur. Jika ketahuan, maka berdua yang akan dijadikan samsak empuk oleh Pak Jarrot, sehingga apapun yang terjadi Citra mengikuti Kevin. Mempercayakan seluruhnya pada cowok tersebut.

Kevin kembali membekap mulutnya, mereka sampai di dinding dekat jendela. Kevin berencana keluar dari sana, melompat ke bawah meskipun lumayan tinggi. Sekitar lima meter, sengaja dibangun tinggi agar anak-anak tidak bisa seenaknya menyusup dari sana. Di bawah jendela itu terdeapat semak-semak yang kemungkinan besar binatang melata ada di sana.

Citra menatap Kevin dalam, cowok itu diam dan mengarahkan pandangannya pada jendela. Citra menggeleng, tetapi Kevin tetap bersikukuh keluar melalui jendela tersebut.

Kevin memancing Pak Jarrot untuk pergi dari sana, dia membawa Citra mengendap-endap lagi. Sengaja menjatuhkan buku dari balik rak lalu mengendap-endap lagi. Citra makin sesak nafas, rasanya ingin ternggelam saja dari bumi.

"Ayo." Bisik Kevin. Jika mereka tidak keluar sekarang, maka tidak aka nada celah untuk mereka keluar lagi. Dipastikan keduanya ketahuan dan masalah semakin panjang.

Pak Jarrot melirik anak-anak yang masih di sana, merasa tidak terganggu meskipun Citra dan Kevin sedang bermain petak umpet dengan buku BK tersebut.

"Takut." Bisik Citra mencicit. Menggeleng pelan karena Kevin sudah membawanya ke jendela. Cowok itu mengabaikan Citra, dia mengangkat tubuh cewek tersebut. Citra memekik, tetapi Kevin sudah naik, meraih tubuh Citra, lalu memeluk erat dan membawa cewek itu turun serta dengan tubuhnya.

Suara bedebuk terdengar nyaring. Kevin meringis kesakitan. Citra ada di atas tubuhnya. Tidak ada waktu lagi, dia kembali membawa Citra menyingkir dari bawah jendela. Merunduk di bawah semak-semak lebat, tepat ketika Pak Jarrot muncul di jendela. Mengepalkan tangan karena gagal menangkapnya.

Sekilas, Pak Jarrot melihat siluet mereka beberapa saat yang lalu. Dia tahu mereka ada dua orang. Siswa laki-laki dan perempuan, dia mengepalkan tangan. Ternyata sekarang murid-muridnya sudah semakin licik.

Kevin menahan kepala Citra agar tetap merunduk. Dia menggeser tubuhnya lalu menarik Citra makin mendekat padanya agar persembunyian tersebut tidak ketakuan.


***

Jakarta, 04.06.18


Ceileh, tahan napas gesssss..... jangan sampe sesak napas kwkwwk

Gimana part ini gengs? Menegangkan?! 😆😆

Pertanyaan.

Kemana mereka pergi?

a. masuk kelas

b. bolos

c. nonton

d. balikan


e. (Isi sendiri)

Silahkan dukungannya 😁😍

Follow ig: 

ila_dira

iLaDira69

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang