▪ DUA ▪

1.9K 110 36
                                    


Di kelas XII IPA-2 suasana terlihat tak kondusif karena tidak ada guru yang mengajar di dalam kelas dan hanya meninggalkan tugas.

"Rey," panggil Alan, salah seorang sahabat Rey. Ia duduk di atas meja cowok itu.

"Apa?" jawab Rey setelah mengambil pulpen yang ada di dalam tasnya.

"Lo—" Baru saja Alan ingin mengatakan sesuatu, namun niatnya dengan cepat terurungkan.

"Eh, Rey. Dipanggil Bu Dina di kantor!" seru Leon yang baru saja kembali dari luar kelas.

Rey mengangguk, tak lama kemudian cowok itu pergi menuju kantor.

Alan menatap Leon tajam sebab menyela ucapannya yang cukup penting tadi. Yang ditatap hanya mengedik cuek tak peduli.

☁☁☁

Ran pergi ke ruang musik karena kelasnya kini sedang jam kosong. Ran bosan, jadi ia memutuskan untuk pergi ke ruang musik. Hitung-hitung bisa untuk mengasah hobinya.

Setelah cewek itu masuk ke ruang musik, ia memilih untuk bermain gitar. Kebetulan Ran sangat jago bermain gitar.

Ran mulai memetik senar-senar gitar itu, menciptakan alunan nada yang sangat indah.

"Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu, tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu," lantun Ran dengan suara lembut.

Rey sedang berjalan melewati ruang musik, langkahnya terhenti ketika samar-samar mendengar nyanyian dan permainan gitar yang sangat indah.

Cowok itu memutuskan untuk mengintip ke dalam ruang musik dan melihat Ran ada di dalam sana.

"Tak 'kan habis sejuta lagu untuk menceritakan cantikmu, 'kan teramat panjang puisi 'tuk menyuratkan cinta ini," lantun Ran lagi.

Rey bertepuk tangan seraya tersenyum ke arah Ran. Cewek itu mendongak ketika mendengar tepuk tangan tersebut. Ia menoleh ke arah pintu dan mendapati Rey yang sedang berjalan mendekat lalu duduk di sampingnya.

"Keren banget lo main gitarnya," puji cowok itu yang membuat jantung Ran berdegup kencang.

"M-makasih," jawab Ran gugup sambil tersenyum simpul.

"Gue kalo main gitar cuma bisa gonjrang gonjreng doang," ungkap Rey yang sukses membuat Ran tertawa renyah.

"Bisa aja lo ngebuat orang ketawa," ucap Ran setelah meredakan tawanya.

"Gue paling suka ngebuat orang di sekitar gue bahagia karena gue."

Itu yang gue suka dari lo, Rey, batin Ran.

"Oh, ya. Nanti lo mau pulang bareng gue gak?" tawar Rey.

Ran menggigit bibir bawahnya, ia agak gelagapan. "E-emm."

"Biasa aja kali mukanya, gue cuma bercanda kok," ujar Rey sambil terkekeh geli yang membuat air muka Ran berubah seketika.

"O-oh bercanda. Emm, Rey, gue balik ke kelas dulu, ya." Ran memaksakan senyum. Ia menaruh gitar ke tempat semula dan ke luar dari ruang musik.

Rey menatap punggung Ran yang mulai menjauh. Sikap Ran tadi membuat alisnya bertaut bingung.

☁☁☁

Aduh ... Rey gak peka nih 😅😅
Wkwkwkwk.

Gimana?

Pengumuman guys,
Aku kayaknya bakal jarang on di WP, gara-gara sibuk dengan ujian :"

Ok, see you. Vomment jangan lupa.

With love,

Love for You Where stories live. Discover now