• FLASHBACK # 4 •

829 35 7
                                    

Sudah lebih dari satu bulan Ran menjaga jarak dari Rey. Mereka masih berteman baik. Ran hanya menjaga jarak saja agar tidak menyakiti perasaan Tara. Ia tidak ingin dicap sebagai perusak hubungan jika terlalu dekat dengan Rey.

Sesekali Ran mencuri pandang ke arah Rey kalau ada kesempatan. Ia juga masih menikmati candaan hangat yang sesekali Rey lontarkan.

Semuanya berjalan baik seperti yang Ran harapkan. Jika ia bertemu Alan, mereka tidak segan untuk pergi ke kantin bersama. Terkadang juga dengan Rey dan Tara.

Gadis itu sering bertukar cerita dengan Alan. Mereka berdua semakin mengenal satu sama lain. Hingga satu di antara mereka tidak bisa menepis perasaan yang telah hadir sejak pertama kali bertemu.

Bel pertanda istirahat usai sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu. Namun, guru yang mengajar belum juga masuk ke kelas.

Saat ini Ran tengah duduk diam di kursinya. Karena bosan ia menoleh ke belakang untuk melihat Rey. Namun, gadis itu mengernyit mendapati Rey sedang menenggelamkan wajah dilipatan tangan.

"Rey, kenapa?" tanya Ran sambil menepuk bahu cowok itu.

Rey mendongak sekilas ke arah Ran, lalu menyodorkan selembar kertas yang sudah lecek karena ia remas.

Ran mengambilnya, lalu membaca kata-kata yang tersusun rapih di sana.

Kita putus, ya. Masih ada orang baik yang nunggu kamu :)

Tara.

Mata Ran membulat sempurna. Mengapa Tara mengakhiri hubungan dengan Rey secara tiba-tiba? Padahal, mereka terlihat baik-baik saja.

"Gue putus sama Tara," ucap Rey lirih.

Gadis itu menatap Rey kasihan. Baru pertama kali Ran melihat Rey seperti ini. Namun, ia paham dengan perasaan Rey sekarang.

"Sabar, ya." Dari sekian banyaknya kata ingin Ran ucapkan, hanya itu yang bisa terlontar.

Tidak ada respon dari Rey. Cowok itu masih menenggelamkan wajahnya. Gadis itu menghela napas. Mungkin ia harus menanyakan hal ini pada Tara.

☁☁☁

Ran berjalan sendirian menuju kantin. Ia berniat membeli air mineral untuk dirinya. Sesampainya di sana Ran langsung mengambil satu botol air mineral dingin di freezer.

"Bu, ini satu, ya," ucap Ran kepada Ibu kantin, lalu memberikan satu lembar uang lima ribu kepada beliau.

Setelah mengambil kembalian, Ran berjalan menuju kelas. Namun, sebelum gadis itu keluar dari kantin panggilan seseorang menginterupsi langkahnya untuk berhenti.

"Ran!"

Ran menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Tara. Gadis itu terlihat melambaikan tangan. Kemudian, Ran melangkah menuju meja Tara yang berada di pojok kantin.

"Kenapa?" tanya Ran sambil menaikkan kedua alisnya.

"Makan, yuk, bareng gue," ajak Tara seraya tersenyum lebar.

Ran menggeleng, lalu duduk di hadapan Tara. "Aku nggak laper."

Tara mengangguk dan kembali melahap baksonya yang tinggal tersisa setengah.

Ran terdiam sejenak. Ia ingin sekali bertanya tentang hal itu pada Tara.

"Ra," panggil Ran.

"Apa?" sahut Tara.

"Kamu kenapa putus sama Rey? Dia ada salah sama kamu?" Akhirnya Ran melontarkan pertanyaan yang daritadi tersimpan dibenaknya.

Tidak ada jawaban dari Tara. Gadis itu hanya diam selama beberapa saat.

Love for You Where stories live. Discover now