Awalnya aku menganggap bahwa bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan Tuhan yang begitu indah. Namun akhirnya aku mulai sadar, bahwa pertemuan ini bukanlah cerita yang bisa dilewatkan begitu saja. Karena apa? Mungkin, karena cinta.
Aku tidak mengerti apa itu cinta, dan aku juga tidak ingin tahu. Yang jelas cinta membuatku benar-benar mabuk, dan aku tidak peduli semabuk apa aku oleh asmara, karena yang aku mau hanya kamu dalam hidupku.
Dan saat kamu bertanya mengenai definisi cinta padaku, aku tidak akan menjelaskan panjang lebar sampai tenagaku habis. Aku tidak ingin ambil pusing. Karena nanti, aku hanya akan menjawab dengan namamu. Nama yang terdengar hangat di telinga, karena si pemilik nama tengah berlarian di pikiranku.
Entah apa dasar dari segala perasaan ini, aku tidak tahu. Karena kali pertama aku menatap bola matamu dalam-dalam, seolah sengatan listrik meracuni tubuhku, dan aku jatuh. Ya, jatuh hati. Dengan segenap hati yang utuh, boleh aku jujur kalau mulai saat itu, dirimu ialah titik fokusku.
Sedingin apa sifatmu padaku, aku tak peduli. Karena aku tahu, bahwa cinta membawa hawa panas yang akan membuatmu luluh dengan cara-caraku. Dan lambat laun, kau akan tersenyum padaku, setulus aku, seindah namamu, secinta aku padamu.
Baiklah, aku jujur, aku mencintaimu..
Diary of Natalie.
Kali pertama menatap Revin.
YOU ARE READING
Mr. Ice (END)
Teen FictionCOMPLETED IN 2018 - (itu alesannya cerita ini menye-menye banget) "Es bisa mencair kalau kau beri kehangatan mentari." Bukan! Bukan es yang awalnya benda cair dan membeku sewaktu berada di freezer. Tapi seorang lelaki dingin, mematikan, dan terkesan...
