Confuse 3.2

1.2K 49 2
                                    

Pagi ini aku sengaja datang ke sekolah lebih pagi, bukan karena aku belum mengerjakan tugas. Tapi karena aku ingin menyempatkan waktu untuk membaca novel yang kemarin kubeli, sebenarnya aku tidak berani bila harus membaca novel di rumah, karena aku pasti akan di marahi dan malah di suruh untuk membaca buku pelajaran yang membosankan. Suasana pagi ini cukup cerah sedikit mendung tapi tidak sampai hujan. Aku menghirup udara segar di pagi hari dengan bersemangat.

"Pagi Ris, tumben dateng pagi banget"
Aku tersenyum menatap Hariz yang menyapaku.

"Hehe Iya nih lagi rajin aja"

"Wah coba rajin nya setiap hari ya, oh iya hari ini katanya kita bakal pulang cepet"

"Kata siapa riz?"
Tanyaku bingung, setahuku sekolah ini sangaat pelit untuk memberikan hari libur.

"Kata anak OSIS, banyak juga ya bilang, oh ya lu duluan aja ke kelas nya, gua mau ke kantin dulu"
Hariz kemudian berjalan lurus menuju kantin, sementara aku berbelok  memasuki ke kelas.

Hariz dan aku memang sekelas, kami sudah sekelas dari kelas 10 dan saat itu kami tidak cukup akrab, tapi tumben sekali pagi ini dia menyapa ku.
Menurutku Hariz itu termasuk siswa yang cukup baik, karena aku tidak pernah mendengar dia menyebabkan masalah, dia juga cukup gaul, mungkin karena dia banyak berteman dengan anak anak OSIS, karena dia adalah ketua dari eskul teater, jadi wajar saja dia mengetahui banyak hal.

"Ris ris tadi lo ngobrol sama Hariz?"
Baru saja aku sampai di kelas dan duduk di tempat ku, Agnes sudah langsung menanyaiku.

"Iya, tumben banget dia"
Jawabku menanggapi

"Jangan jangan Hariz suka lagi sama lo"
Aku menjitak kepala Agnes yang pagi ini sudah ngelantur saja.

"Apaan sih nes, Dia nyapa gua buat basa basi doang kali, ga mungkin nyampe sejauh itu"

Agnes hanya cemberut kemudian lanjut membaca novelnya.

"Ya kan siapa tau aja"
Ketika aku hendak mengeluarkan novel ku dari tas tiba tiba aku teringat sesuatu.

"Oh iya emang kata nya hari ini kita sekolah cuman setengah hari aja ya"

"Iya katanya sih begitu, tapi gua sih gak percaya, lo taukan gimana sangar nya sekolah kita kalau menyangkut masalah libur sekolah"

Sekolah ku memang cukup terkenal di daerah ku tak hanya dengan prestasinya tapi juga reputasi yang pelit sekali untuk memberikan siswa hari libur. Padahal sekolahku sudah menerapkan Full day school tapi tetap saja bila ada acara penting seperti rapat, lomba atau lainnya, siswa nya masih diwajibkan masuk dengan alasan kegiatan tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar.

"Menurut gua juga gitu sih, nanti kita liat aja"

***
Pelajaran pertama hari ini adalah Bahasa Indonesia, jujur aku bukannya tidak suka dengan pelajaran ini, karena pelajaran Bahasa Indonesia ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dalam berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tapi masalahnya guru yang mengajar mapel ini yang aku tidak suka, karena beliau ketika mengajar terlalu mengacu kepada buku paket yang ada dan tidak memberikan variasi dalam belajar sehingga pelakarannya pun terasa sangat membosankan, belum lagi tugas kelompok yang diberikannya sangat banyak sehingga tidak memberikan ku kesempatan untuk mempelajari materi yang lain.
Seperti pagi ini, aku yakin kali ini pasti akan ada tugas lagi yang tidak kalah banyak dari yang kemarin.

"Pagi anak anak, apakabar kalian semua"
Tanya bu Ainin kepada kami
"Baik bu"
Jawab kami serempak
"Syukurlah, kalau begitu buka buku paket halaman 207, di sana ada tugas kelompok menulis unsur dan makna cerpen, tapi ibu membuat ketentuan dalam tugas itu bahwa cerpen yang ditulis maknanya hanya cerpen yang bertema wirausaha, dan kalian bisa mencari cerpen nya di kumpulan cerpen hasil karya kakak kelas kalian yang terdahulu"

Pacar Pura - PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang