Confession 4.2

1K 45 0
                                    

Risha menatap gusar ke layar ponsel nya, sedari tadi dia memiliki rencana untuk menghubungi Agnes dan menceritakan semuanya, namun di sisi lain Risha tidak berani mendengar reaksi Agnes serta tanggapannya terhadap kejadian tersebut. Setelah melalui pertimbangan yang panjang akhirnya Risha memutuskan untuk memberitahu Agnes namun bukan melalui chat melainkan video call, karena menurutnya dia pasti akan bercerita panjang lebar ke Agnes. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya panggilan Risha tersambung dengan Agnes.

"Ada apa Ris? Gak biasanya lo ngajak gua vc"

"Jadi gini nes, gua mau cerita sesuatu sama lo tapi gua rasa bakal gak cukup kalau gua ceritain lewat chat"

"Biar gua tebak, tentang Fadhil kan?"
Risha sudah menduga kalau Agnes pasti akan mengetahui siapa yang menjadi topik pembicaraan nya.

"Iya, dan kali ini ada hubungannya juga sama Hariz"
Wajah Agnes terliha terkejut sekaligus bersemangat ketika mengetahui bahwa Hariz akan terlibat dengan kisah cinta Fadhil dan Risha.

"Wow kayaknya seru banget, coba ceritain sekarang dong"

Risha pun mulai bercerita tentang setiap detail kejadian pada hari itu,  sejujurnya dia agak malu ketika menceritakan setiap detailnya karena ini berhubungan dengan Fadhil apapagi ekspresi Agnes yang selalu berubah ubah dan terlihat seperti menertawakannya.

"Jadi menurut lo gimana nes? Sebenernya Fadhil itu kenapa sih?"

"Ehm kalau menurut gua ya Ris, Fadhil itu beneran fix masih suka sama lo, karena berdasarkan cerita lo Fadhil itu bersikap seolah olah lo itu masih milik dia, sehingga dia gak rela buat ngeliat lo sama cowok lain, apalagi sama Hariz yang tingkat keren nya hampir setara dengan Fadhil, jadi dia itu khawatir kalau lo bakal kepincut sama Hariz"

Risha menganggukkan kepala nya mengerti, awalnya dia menduga seperti itu, namun kalau dia pikir pikir lagi, apa mungkin Fadhil masih menyukainya sedangkan mereka dahulu hanya berpacaran sebentar?

"Tapi, masa Fadhil suka sama gua? Siapa tau perasaan suka nya cuman sementara"
Agnes menepuk kepalanya frustasi, sampai kapan teman nya yang satu ini bisa sadar? Sudah jelas terlihat dari sifat Fadhil yang tidak ingin dia mendekati Hariz, namun temannya ini masih bersikeras bahwa Fadhil tidak menyukainya?.

"Please deh Ris, lo peka dikit sama sekitar lo, harus berapa kali gua tegasin kalau Fadhil itu masih suka sama lo"
Mendengar Agnes yang mengomel membuat Risha cemberut dan memilih untuk mengalah.

"Oke kalau emang Fadhil masih suka sama gua, terus gua harus gimana?"

"Yaaa lo tetap bersikap biasa aja dan saran gua sih, coba lo pancing Fadhil dengan ngedeketin Hariz, gak harus nyampe deket banget, lo cukup deketin Hariz di depan Fadhil aja"
Risha mengernyit tidak setuju mendengar saran gila dari Agnes, pedekate sama Hariz? Big No!, menurutnya tindakan seperti itu malah membuatnya terlihat semakin aneh, dan lagipula dia tidak bisa berakting sehingga pasti dia malah akan terlihat memalukan di depan Hariz dan Fadhil.

"Lo gila ya? Jelas gak mau lah gua, lagian nih ya kalau Fadhil emang masih suka sama gua gak akan ada yang berubah karena kita juga gak akan balikan"

"Yaah itu sih terserah lo, gua cuman ngasih saran, eh btw gua matiin ya vc nya, mau makan dulu. Laper, bye Risha"
 Agnes mengkahiri panggilannya kemudian menyisakkan Risha yang masih menatap layar handphone nya.

***

Fadhil mengacak rambut nya dengan gusar, dia mengutuk dirinya sendiri yang dengan bodohnya mengucapkan kalimat terkutuk tersebut yang malah menggambarkan perasaannya dengan jelas. Risha pasti berpikiran yang tidak tidak tentang dirinya, padahal dia tidak berniat untuk mengatakannya, namun mendengar pembelaan Risha kepada Hariz membuatnya kesal sehingga tanpa sadar dia melontarkan kalimat tersebut.
Sejak tadi dia memikirkan untuk mengirim pesan ke Risha atau tidak karena rasa gengsi nya memaksanya untuk menjelaskan ke Risha supaya dia tidak salah paham, namun rasa suka nya memaksanya untuk membiarkan saja apa yang sudah terjadi karena memang itulah perasaannya yang sebenarnya.
Setelah melalui pemikiran yang panjang akhirnya Fadhil memutuskan untuk membiarkan apa yang sudah terjadi, karena sekeras apapun dia mencoba, dia tetap tidak akan bisa menyangkal perasaannya saat ini.

 

Pacar Pura - PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang