Pacar Pura - Pura

Confession 4.1

Author POV
 
Hariz menempelkan selebaran di depan kelas nya, yang merupakan pengumuman tentang pertunjukan drama 'Lutung Kasarung' oleh ekstrakulikuler teater.
Untuk memperingati ulang tahun teater dia sengaja mengusung acara pertunjukkan drama tradisional, tahun lalu saat teater masih diketuai oleh kakak kelasnya, setiap acara ulang tahun teater, hanya dirayakan dengan tumpengan dan penampilan drama yang hanya disaksikan oleh anggota teater dari angkatan pertama sampai sekarang, namun kali ini dia menginginkan sesuatu yang berbeda, untuk ulang tahun teater tahun ini Hariz menginginkan seluruh warga sekolah ikut menyaksikan pertunjukkan teater dan bukan hanya dari anggota resminya saja.
Supaya penampilan mereka lebih mudah dipahami dan dinikmati warga sekolah, dia sengaja memilih drama yang sudah membumi di masyarakat, menurutnya Lutung Kasarung adalah cerita yang tepat karena cerita nya yang sederhana dan diketahui banyak orang. Sekaligus dia berharap dengan adanya pertunjukan tradisional akan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri, karena anak jaman sekarang sudah banyak yang mengikuti trend kebarat baratan.
Namun ada satu hal yang masih mengganggu pikirannya, dia takut apabila nanti tidak ada siswa/siswi yang tertarik untuk menonton pertunjukkan mereka, karena mengira bahwa acaranya akan membosankan. Untuk itu dia akan mencari cara untuk membuat acara pertunjukkan dramanya kelihatan lebih menarik.

***

Risha melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah selebaran tertempel di depan kelas, dia membaca isi selebaran tersebut dan mengetahui bahwa ekstrakulikuler Teater akan mengadakan sebuah pertunjukan drama untuk memperingati ulang tahun mereka, tapi sepertinya dia tidak asing dengan drama Lutung Kasarung, karena dulu saat masih SMP dia seperti pernah memainkan drama ini untuk praktek seni budaya, namun sepertinya dia sudah lupa akan cerita nya. Risha mengangkat bahu memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya, kemudian masuk ke kelas dan menuju ke mejanya, dia mengeluarkan sebuah amplop berisi surat izin milik Agnes kemudian meletakkannya di atas meja guru. Hariz yang kebetulan memasuki kelas melihat Risha meletakkan amplop tersebut.

"Surat punya siapa Ris?"

"Oh ini punya Agnes, hari ini dia izin gak masuk ada acara keluarga"
Ucap Risha yang kemudian teringat sesuatu hal.

"Oh iya riz, itu selebaran di depan kelas lo yg nempel?"

"Iya, lo udah liat ? Jangan lupa nonton ya Ris, soalnya gua bakal ikut main"
Risha mengangguk kemudian tersenyum
"Wah pasti gua nonton, eh tapi itu yg main di drama nya kelas 11 doang atau sama kelas 10?"

"Campur, jadi nanti bakalan rame dan seru"

Fadhil yang baru saja memasuki ruang kelas tiba tiba merasakan atmosfer di sekitar ruang kelas nya berubah, benar saja ternyata di depan kelas nya sudah ada dua sejoli yang sedang bercengkrama, Fadhil menatap sinis ke arah Hariz, mengejek sikap Hariz yang labil karena mendekati Risha secara tiba tiba padahal awalnya mereka tidak pernah dekat bahkan bertegur sapa pun tidak pernah, Fadhil sebenarnya sudah tau sifat busuk Hariz yang senang mendekati banyak perempuan kemudian mengacuhkannya, namun banyak dari mereka yang tidak tahu dan tetap menganggap Hariz pujaan mereka, karena sikap nya itu yang selalu di tutupi oleh kesehariannya yang membuatnya terlihat baik di mata siapapun. Dan dia tidak menyangka bahwa Risha yang biasany bersikap galak terhadap anak cowok bisa terjebak oleh pesona Hariz. Awalnya Fadhil merasa bahwa perasaannya saat ini terhadap Risha adalah rasa khawatir bahwa Risha akan patah hati dengan Hariz, namun dia menyadari bahwa dia memang masih belum bisa merelakan Risha dekat dengan cowok lain. Ternyata perjanjian nya untuk menjauhi Risha tidak berpengaruh terhadap perasaannya, karena dia masih tetap memiliki perasaan kepada Risha dan sepertinya akan selalu begitu. Namun setiap kali Fadhil berusaha untuk mendekati Risha atau memperbaiki hubungan mereka, selalu saja ada pengganggu yang datang. Seperti pagi ini, Hariz sudah melancarkan aksinya untuk mendekati Risha, dan sepertinya kali ini dia harus bersikap seperti pengganggu yang menyebalkan untuk memisahkan mereka berdua.