Extra Part 1.1

968 32 1
                                    

Hai hai hai, apakah ada yang merindukan cerita ini? Krik krik...
Sepi banget ya, tapi gpp kali ini aku mau ngasih bonus buat yg udah baca cerita ini, biasa sih tapi semoga kalian suka. Enjoy

***


Arisha Cantika

Aku berdiri di dekat penjual pakaian sambil sesekali memperhatian orang orang yang berlalu lalang, khawatir seseorang yg kutunggu terlewat. Sudah 20 menit aku menunggu kedatangan Fadhil tapi dia tidak kunjung tiba, padahal aku sudah menyuruhnya untuk berangkat lebih awal, tapi bukan fadhil namanya jika dia mendengarkan perkataan setiap orang.

Akhirnya setelah menunggu selama hampir setengah jam aku melihat Fadhil yang sedang celingak celinguk sambil sesekali membuka ponsel menanyakan keberadaan ku, rasanya aku ingin sekali mengerjainya tapi waktu sudah semakin malam dan nantinya pertemuan kami akan semakin sebentar.
Aku langsung memanggil namanya sambil melambaikan tangan, setelah melihat keberadaan ku Fadhil langsung menghampiri ku kemudian memberikan ku cengiran.

"Masih bisa nyengir ya, udah telat setengah jam loh, jangan bilang ke gua kalo lo nyasar"
Ucapku sedikit kesal, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ketika melihat nya sekarang semua rinduku langsung hilang berganti rasa senang.

"Sori ris, tadi gua ada urusan sebentar, jangan marah ya plis nanti bakal gua traktir nih"
Aku langsung tersenyum begitu mendengar kata traktir, sudah lama sekali aku ingin memborong semua jajanan yang ada di pasar malam di rumah ku tapi tidak pernah kesampaian karena selalu habis digunakan untuk keperluan lain, sepertinya saat ini Fadhil sedang berada di fase makmur sehingga dia berani untuk menawarkan ku traktiran.

"Bener ya, jangan nyesel loh nraktir gua, yaudah ayo buruan"

Tanpa basa basi aku langsung meraih tangan Fadhil dan mengajak nya mendatangi setiap penjual makanan yang ada di pasar malam ini.

Setelah berburu cukup lama kami beristirahat di depan sebuah ruko yg sudah tutup. Aku merasa sangat puas sekaligus senang saat melihat ekspresi Fadhil kali ini, sepertinya dia memang belum mengetahui kelakuan ku ketika jajan yang tidak pernah berhenti, karena saat ini aku hampir membeli semua jajanan yang ada di sini. Tapi untungnya karena kapasitas perutku yang tidak seberapa aku memutuskan untuk menyudahi kegiatan berburu kuliner ku kali ini. Aku menahan tawaku ketika  melihat wajah  Fadhil yang saat ini sedang memanyunkan bibirnya sambil sesekali menggerutu karena uang di dompetnya sudah hampir menipis.

"Ris lo bener2 babon banget ya, jajan hampir segini banyak"

Ucap Fadhil sambil menunjuk ke semua bungkus makanan yang ada di depanku, jika di total kira kira ada 7 kali aku mendatangi penjual makanan.

"Ini kan hukuman, lagian siapa suruh telat, nih mau gua suapin gak?"

Aku menyodorkan nya bakso tusuk yang kubeli tadi, Fadhil langsung mengambil nya sebelum aku menyuapi dia.

"Ooh jadi sekarang udah gak mau disuapin, dulu siapa ya yg ngerengek minta di suapin setiap makan"

"Sekarang gua lagi ngambek"

Sebenarnya aku sedikit merasa bersalah telah mengerjai Fadhil seperti ini, tapi melihatnya sedang memanyunkan bibir sambil memakan bakso yg kuberikan membuat ku tidak bisa menahan tawaku.

"Hahaha apaansih lo Fadhil, gak cocok baget ngambek tau gk? Sini gua suapin aja"

Aku mengambil bastus yang ada di tangan nya kemudian menyuapi nya lagi. Jujur saat ini aku sangat sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama Fadhil, karena sebelumnya kami selalu disibukkan oleh tugas dan ujian. Apalagi menjelang UN, kami bsnar benar jarang memiliki waktu luang karena kami disibukkan dengan bimbel dan beberapa tugas praktek yang belum selesai. Sekarang setelah UN selesai kami akhirnya bisa meluangkan waktu untuk bertemu meskipun kami juga masih sibuk untuk persiapan utbk. Tapi sekarang yang ingin kulakukan hanya berduaan dengan Fadhil sambil bercanda dan bercerita.

Pacar Pura - PuraWhere stories live. Discover now