insiden study tour pt.3

2.1K 516 62
                                    

pencarian malam itu nihil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


pencarian malam itu nihil.

sekarang orang tua sanha sudah melapor kepada pihak polisi mengenai kehilangannya dahyun itu. sebenarnya, itu bukan study tour yang disahkan oleh pihak universitas.

tapi study tour yang dibuat oleh senior dari universitas dahyun, jurusan sastra inggris. beberapa seniornya juga sudah diinterogasi.

dan sama sekali tidak ada yang menunjukkan kecurigaan.

mereka beralasan tidak tahu menahu tentang siapa saja yang naik bis kala itu. alias—tidak di cek ulang.

tentu saja itu mengundang kemarahan keluarga.

sanha yang biasanya di atas mejanya itu ada kotak bekal roti buatan kakaknya—dahyun, sekarang meja itu kosong.

sanha pun tampak melamunkan sesuatu membuat heejin yang duduk tak jauh darinya pun mendekat.

yang lain belum ada yang datang karena jam masih sangat pagi.

"san," tegur heejin membuyarkan lamunan sanha sembari duduk di hadapan cowok itu.

sanha sedikit tersentak.

heejin bisa melihat jelas lingkaran hitam dibawah kedua mata cowok itu. sanha berangkat pagi, dan cowok itu belum tidur.

"jangan dipikirin san, kak dahyun pasti ketemu." ucap heejin menenangkan.

sanha tersenyum tipis lalu menegakkan tubuhnya. "seharusnya gue cegah kak dahyun waktu itu."

heejin langsung mengertnyit. "kenapa?"

sanha menghela napasnya yang seolah sedaritadi tertahan itu. "akhir-akhri ini, kak dahyun aneh."

"maksud lo?"

"dia... kayak orang ketakutan."

"siapa?" itu bukan suara heejin, melainkan jaemin yang tiba-tiba muncul di samping meja sanha. di sebelahnya juga ada haechan.

"woy! ngagetin lo!" sentak heejin pada jaemin. jaemin hanya memutar bolamatanya tak peduli.

haechan pun mengambil tempat duduk di samping sanha, dan jaemin dengan terpaksa duduk di samping heejin.

"coba dari awal san." perintah haechan sambil membenarkan kacamatanya, ya kali ini haechan memakai kacamatanya. entahlah. kacamata itu juga terlihat masih baru.

heejin menyahut, "kak dahyun katanya bersikap aneh."

sanha mengangguk mantap. "pernah gue liat kak dahyun ngomong sama orang di telepon. wajar sih, tapi yang gak wajar waktu gue liat kaki dia gemetaran."

"pas gue tanya, kak dahyun langsung nyuruh gue keluar dari kamarnya."

penjelasan sanha langsung mengundang kernyitan dahi di dahi jaemin maupun haechan.

"mungkin dia berurusan sama orang jahat?" tebak jaemin asal, langsung membuat heejin berdecak.

"jangan sembarangan," tegur cewek itu.

jaemin mengangkat bahunya tak peduli.

haechan mendengarkan dengan seksama, tidak hanya haechan namun mark—yang juga tengah menguping itu mengernyitkan dahinya heran.

oh, bukan, mark tidak lagi mendengarkan tapi juga memandang kawan-kawan haechan dengan seksama.

darimana ia bisa melihatnya? tentu saja kacamata yang haechan pakai.

kacamata itu buatan mark yang ia buat enam bulan lamanya.

"tunggu deh san, terus maksud lo harus cegah kak dahyun ikut study tour apa?"

sanha memangku dagunya, "akhir-akhir ini juga dia jarang banget mau keluar rumah. setiap keluar rumah—selalu minta temenin gue. seharusnya—gue peka saat itu." keluhnya.

"gue gak tau kenapa dia begitu, dan kalau gue nanya pun dia selalu menghindar. padahal dua minggu sebelumnya dia enggak kayak gitu, malahan dia bilang, dia deket sama cowok baru."






bel masuk berbunyi, langsung membuat mereka semua kembali ke tempat duduk masing-masing. menunggu bu irene—guru bahasa inggris yang akan memulai jam pertama.

tak butuh waktu lama, bu irene pun masuk dengan senyum yang berbinar. "pagi anak-anak!"

"pagi bu,"

"makin cantik aja bu,"

"ibu makin tua bukannya makin jelek malaah makin cantik, ih."

bu irene hanya tersenyum kikuk membalas celetukan anak-anak muridnya itu. tak usah kaget, dia sering mendapat pengakuan dari orang seperti itu.

"seperti yang kalian tau, ibu akan ambil cuti beberapa bulan."

anak-anak pun mendesah pelan, sebenarnya mereka sudah tau hal itu sejak lama. perihal.. pernikahan bu irene dengan calonnya yang akan dilakukan dua bulan ke depan.

"kenapa bu? ada guru baru ya???" seru siyeon melongok ke pintu, terdapat siluet tubuh seseorang—pria.

bu irene tersenyum dan mengangguk, serentak dengan suara bising yang dikeluarkan mereka.

jaemin berbisik pada jinyoung. "kalo gurunya muda plus cantik, gimana young?"

jinyoung menoleh dengan mengernyit. "ya gak gimana-mana." balasnya cuek, sanggup membuat mulut jaemin mingkem.

"dah-dah, tenang semuanya!" seru bu irene untuk menghentikan kebisingan yang terjadi.

"ibu akan cuti mulai besok, dan guru ini juga yang akan menjadi wali kelas kalian untuk sementara." ucapnya, lalu mneoleh ke pinu. "silahkan masuk,"

pintu terbuka bagai slow motion, sepatu berwarna hitam pun memasuki lantai kelas ini. hingga akhirnya seorang pria dengan tubuh tegap juga senyum kelinci terlihat.

untuk sesaat cewek-cewek pun terpaku melihatnya.

orang itu tinggi, badannya tegap, dan... senyumnya yang manis.

yakin dia bakal jadi guru mereka?

"nah, silahkan perkenalkan diri." perintah bu irene, sambil menjauhi tengah-tengah kelas. membiarkan orang itu memperkenalkan dirinya.

orang itu senyum sambil memandang kelas. "selamat pagi semuanya, nama saya jungwoo kim. selama dua bulan, saya akan menjadi wali kelas kalian. mohon bantuannya," ujarnya, mengundang woah-woah dari mulut para cewek.

"nah, bapak ini namanya jungwoo kim. lulusan universitas dari seoul."

wah ada apa ya tiba-tiba jungwoo nongol? 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

wah ada apa ya tiba-tiba jungwoo nongol? 

case in school ✓Where stories live. Discover now