kebangkitan kasus lama pt.6

2.3K 495 56
                                    

mau kasih saran, minum air putih dulu biar pikirannya jernih + bisa nyambung sama kalimat-kalimat mereka. :')

tiga tahun yang lalu, 2015

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tiga tahun yang lalu, 2015.

sudah hampir dua bulan ini jooyeon mengamati kakaknya yang makin lama makin seperti orang di mabuk cinta. pulang malam, pergi pagi sekali walau kelas di kampusnya dimulai siang hari.

untuk beberapa saat jooyeon bisa memakluminya, terlebih saat mereka hanya tinggal berdua. papanya sibuk dengan kerjaan dan ibunya yang sudah tiada.

namun makin dibiarkan, kakaknya itu malah makin kelewatan seperti sekarang.

jooyeon menatapi kakaknya yang sedang bercermin di kacanya, tangannya sibuk membenarkan letak rambutnya, polesan lipsticknya, dan dress yang ia kenakan.

jooyeon mengernyit, tidak pernah melihat kakaknya ini seperti ini. "kak, yakin mau pergi?"

kakaknya itu mengangguk. "yakin dong. kapan lagi kakak pergi sama dia? minggu depan papa pulang."

jooyeon menghela napasnya, berkali-kali ia menanyakan hal yang sama pada kakaknya, namun sepertinya kepala kakaknya itu terbuat dari batu.

jooyeon menghempaskan bokongnya di kasur. "kalo papa tau, kakak gak bakal di bolehin keluar rumah, loh." ancamnya.

namun malah membuat kakaknya itu tertawa. "kalo kamu gak bilang, papa juga gak tau 'kan?"

"loh, gimana sama kak minhyun? kayak kakak gak tau aja kalo kak minhyun itu spy yang dikirim papa."

kakaknya berbalik lalu menarik kopernya. "ini kan lagi ujian sekolah, pasti dia lagi sibuk bikin soal. gak bakal ngeh sama kita." katanya, mendekat ke jooyeon. "udah kamu gak usah khawatir. dia pasti bakal jagain kakak, ya?"

"oke. tapi aku minta alamatnya,"

faktanya, berapa kali pun kakaknya bilang bahwa semuanya akan baik-baik saja. jooyeon tidak percaya. karena, kenyataan bahwa tidak sekalipun firasatnya itu pernah salah. kalau perjalanan kakaknya ini membuat hatinya tidak tenang.
























keesokan harinya, walau malam sudah tiba, naluri seorang saudara terbesit di hati kecil jooyeon. dengan tekad yang bulat, ia pun mengecek alamat yang dikirim kakaknya itu untuk mengikutinya.

berbekal uang secukupnya untuk menaiki bus, jooyeon akhirnya sampai di sebuah tanah lapang yang berisi rumput-rumput tinggi.

ia ingat perkataan kakaknya beberapa jam yang lalu;

"kakak liburan tiga hari doang, di pulau yang ada di jakarta. tapi sebelum itu, kakak mau ketemu orang tuanya dulu,"

jadilah jooyeon berada disini. namun anehnya ia diturunkan oleh bus di suatu tanah lapang yang terlihat tidak ada rumah satupun.

case in school ✓Where stories live. Discover now