Malmingan 1

803 65 15
                                    

“Kan, ada Samuel.”

Refa melongo. Sudah kedua kalinya Farel menginap di rumahnya.

“Ya, udah. Farel bawa dulu baju gantinya,” titah Mona.

“Jadi, boleh, nih, Tan? Om Haris gak akan apa-apa?” tanya Farel.

“Boleh, dong. Fara sama kamu udah tante anggap anak sendiri. Masalah Om Haris … gak usah dipikirin. Selagi memungkinkan dan gak macem-macem, kamu boleh, kok, nginep di sini. Asal jangan sama Refa aja, kan, tidurnya berdua,” ujar Mona.

“Ya, iya, lah, Tan, hehehehe …. Oke, Tan, aku bawa baju ganti dulu, ya. Sam, mau bawa baju ganti, gak? Kalo mau, ayo barengan …” ajak Farel.

“Gue udah bawa, kok,” tukas Samuel.

“Ya, udah. Farel pulang dulu, Tan … makasih izinnya,” ujar Farel senang.

Mona mengangguk menanggapinya.

Lantas, Farel mengambil kunci motornya di meja dengan sumringah. Lalu, ia melirik Refa yang masih melongo.

“Boleh, kan?”

Farel pun berlalu ke luar rumah. Hingga suara mesin motor terdengar semakin menjauh.

Refa menutup mulutnya yang sedari tadi sibuk melongo. Samuel tertawa cekikikan di samping Refa.

Setelah beberapa saat, mesin motor Farel kembali terdengar. Refa yang sibuk bermain ponsel, lantas melirik pintu yang tertutup rapat.

Tak menunggu lama, pintu itu terbuka, menampakkan sosok Farel yang membawa sekantung kresek ukuran jumbo.

“Farel datang …” ucap Farel, layaknya seorang suami yang pulang dari kantor.

“Ya, terus?” tanya Refa yang kembali memainkan ponselnya.

“Dih, gak seru …. Nih, aku bawa cemilan buat nanti kita malmingan, teman-teman.”

Farel menyodorkan kresek ukuran jumbo yang tadi dibawanya.

“Apa, tuh?” Samuel langsung membuka kresek jumbo itu.

“Gila, banyak amat! Lo beli ini semua?” Samuel tercengang.

“Yoi …. Cukup, kan, buat bekel malmingan kita?” Farel mengangkat-angkat alisnya.

“Lebih dari cukup, lah. Lo kayak mau acara apa aja, segini banyaknya beli cemilan,” tutur Samuel.

Refa yang sedari tadi terdiam, kini menjadi penasaran. Lantas, ia menyimpan ponselnya dan ikut berbaur.

“Bawa apa aja dia, Sam?” Refa melirik Samuel, lalu ikut membuka kresek jumbo itu.

Di dalamnya terdapat banyak sekali camilan. Seperti, makanan ringan, minuman bersoda, juga popcorn, layaknya seseorang yang akan menonton bioskop.

“Waa … gila Rel, banyak banget! Kesurupan, ya?” celetuk Refa.

Farel tergelak dengan ucapan Refa.

“Biarin, Ref. Kali-kali … ya, gak?”

Farel terlihat sangat senang saat ini. Refa pun tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia juga senang. Tapi, sekali lagi, ini semua bukan tentang perasaannya terhadap Farel.

Farel dan RefaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang