Chapter 12

3.6K 310 64
                                    

Hay guys maaf baru lanjut..

Siapa yang kangen kehebohan Ibunya Phana nih????  😂😂😂

Ini sungguh mengetik disaat mepet

Happy reading guys

.

.

"Aw sakit sayang" Phana mengelus kepalanya yang sehabis dipukul oleh istrinya ini.

"Makanya jangan jahil" Yo melanjutkan kembali makannya namun sesuatu dalam perutnya ingin segera dikeluarkan, ia segera berlari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya. Phana menautkan alisnya melihat Yo yang pergi seperti mual.

"Memangnya aku bau?" Phana mencium ketiaknya yang masih wangi seperti biasa.

Yo berlari terburu sampai tidak sengaja menyenggol botol sabun membuat sedikit cairan sabun tumpah dilantai dan tidak sengaja ia pun menginjaknya membuat sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Bruk

"AAAAAAAKHHHH!!!!!" Phana terkejut mendengar teriakan Yo dari arah kamar mandi, ia langsung berlari menyusul Yo. Phana melebarkan kedua matanya melihat Yo terduduk di lantai kamar mandi.

"Yo ada apa astaga?"

"Phi perut Yo sakit.. Hikss sa..saakit" Phana menggenggam tangan Yo sambil menatap khawatir.

"Mana yang sakit?"

"Pe.perut Yo phii sa.. Sakit" Yo meringis memegang perutnya yang sakit seperti ditusuk-tusuk. Sesuatu yang hangat seperti keluar dari lubang anus Yo, Yo fikir dia sudah mengompol ternyata..

"Yo.. Da.. Darah?" Phana menegang melihat darah mengalir dari paha mulus Yo. Yo terus meringis merasakan perutnya yang sakit, seketika semuanya hitam gelap.

"Yo... Yoo sadarlah sayang bertahan sayang" Phana langsung menggendong Yo dan membawanya ke rumah sakit. Pikiran Phana berkecamuk, apa yang sebenarnya terjadi dengan Yo kenapa Yo berdarah, apa kah ada yang terluka? 'Tuhan lindungi istriku' batin Phana.

.

Phana berlari dikoridor rumah sakit sambil mendorong brankar yang terdapat istrinya diatasnya. Phana hendak masuk ke ruang ICU karena ia juga dokter jadi dia ingin memeriksanya namun segera dihalangi oleh Beam dan Kit sahabatnya. Phana mengacak rambutnya gusar, ia merapatkan kedua tangannya, memanjatkan doa agar orang yang sangat dicintainya itu baik-baik saja.

Berbeda lagi dengan keadaan di dalam ruang ICU. Kedua dokter itu yakni Beam dan Kit sama-sama sibuk memeriksakan keadaan Yo. Sedemikian lembutnya mereka memperlakukan Yo, bagaimana tidak? Yo istri dari sahabatnya, menantu dari pemilik rumah sakit ini. Jika mereka salah sedikit saja memeriksa yang ada pekerjaan mereka akan melayang. Sungguh kejam dunia ini.

"Kit kau merasa aneh tidak?"

"Yah begitulah"

"Yo tidak terluka tapi dia berdarah"

"Kurasa ini karena Pha, mereka pasti berbuat sampai Yo pendarahan seperti ini" Beam melirik Kit lalu melirik kembali ke Yo yang tertidur. Ia sedikit tidak setuju dengan Kit, firasatnya mengatakan bukan karena itu tapi ada sesuatu yang ganjil disini.

"Ai'Kit bisa kau panggil Sute kesini?"

"Untuk apa?"

"Hubungi saja agar ia kesini cepat" Kit menuruti perintah Beam, ia segera menghubungi Sute entah apa yang ada dipikiran Beam saat ini memanggil Sute yang notabennya seorang dokter kandungan.

After Wedding [M-Preg] ✔Where stories live. Discover now