Chapter 15

2.7K 245 111
                                    

Nhwa ga mau banyak omong ciyus dehhh

Tapi cuman mau bilang makasih sama readers yang udah setia nungguin cerita ini ❤❤❤

Happy reading guyss

.

.

Hoek~

Hoek~

Terdengar suara merdu orang yang sedang muntah dari dalam salah satu kamar mandi yang terdapat di apartemen pasangan gay terkenal di Thailand. Wayo namanya, yang sejak pagi tadi terus berusaha mengeluarkan semua isi perutnya, yang notabennya tidak ada sama sekali yang keluar. Hanya air liur, bahkan wajah seputih susunya sudah sangat terlihat pucat. Tangannya gemetar menggenggam pinggiran wastafel sampai kuku-kukunya terlihat memutih. Lalu dimana sang suami yang sudah menyumbangkan spermanya dan menyusahkan istrinya ini?

Pria jangkung itu tengah sibuk membuat susu hamil untuk istri tercintanya di dapur. Dikarenakan Yo yang susah untuk diajak sarapan Phana berfikir setidaknya istrinya harus meminum susunya (susu dalam kotak, bukan susu pha)

Kembali ke dalam kamar, Yo terlihat duduk di atas closet mengelus perutnya perlahan dengan menatap sendu dan mulai berbicara pada babynya yang belum terlahir itu.

"Astaga sayang jangan seperti ini, mommy hanya ingin makan sedikit saja, bagaimana baby akan tumbuh jika baby menolak apapun"

Tidak lama prianya masuk ke dalam kamar mandi dan menyodorkan susu hamil kepada dirinya yang sudah terlihat lemas.

"Baby.. Ini phi bawakan susumu" ujarnya sambil mengelus surai lembut istrinya. Belum saja sampai ke dalam mulutnya, Yo mencium bau yang membuat perutnya terasa diaduk kembali.

Hoek~~

Kembali memuntahkannya, Phana dengan sabar mengelus punggung istrinya agar istrinya merasa baikan.

"Jauhkan phi" Ucap Yo sembari menutup hidungnya.

"Lalu Yo makan apa jika susu saja tidak mau?"

"mana Yo tau, tanya saja dengan anakmu" Jawab Yo kesal.

Phana mengelus perut Yo dengan sayang dan berjongkok lalu menempelkan telinganya pada perut Yo yang sudah terlihat menonjol sedikit. (3 bulan ya hehhe)

"Baby mau makan apa sayang?" Phana menunggu suara yang dia harapkan anaknya menjawab.

Yo sendiri memutar bola matanya malas melihat tingkah laku suaminya yang luar biasa 'bodoh'

"Baby tidak menjawab Yo.." ujar Phana polos sembari mendongak melihat wajah istrinya. Yo menghela nafasnya kasar sembari membatin.

'Dosa apa hambamu ini Tuhan, kenapa suamiku hari ini seperti ini. Kenapa juga hamil harus seperti ini'

"Phi yo lelah.."

"Ayo kita istirahat sayang"

"Tapi yo harus ke kantor phi.. "

"Tidak usah ke kantor, kesehatan Yo lebih penting, Yo bilang juga kan tadi Yo lelah"

"Iya yo lelah tapi kan Yo punya tanggung jawab. Jika seperti ini lebih baik Phi saja ini yang hamil" Phana menaikkan sebelah alisnya menanggapi ucapan istrinya itu.

"Mana bisa phi hamil? Yang punya rahim kan yo, lagi pula kan Yo juga yang ditusuk"

"Ya sudah ini Yo pinjamkan rahim Yo, lalu nanti Yo yang menusuk phi" Phana bergidik membayangkan jika dia yang hamil 'Oh tidak, pasti aneh sekali' batinnya.

After Wedding [M-Preg] ✔Where stories live. Discover now