Chapter 19

2.9K 180 48
                                    

5 Years Later~

"Astaga bagaimana ini? Tuan muda Hao menghilang" gusar seorang gadis bermaksud mengadu kepada kepala pelayan.

"Apa maksudmu menghilang?" wanita paruh baya itu mengerutkan kening tanda tidak terlalu mengerti.

"Aku baru saja mengecek kamarnya bermaksud ingin memandikannya tapi ia sudah tidak ada" kepala pelayan itu tersenyum melihat gadis muda yang menjadi pengurus anak di rumah ini terlihat gusar.

"Mungkin ia bersama Tuan Wayo di kamarnya?" ucapnya tenang bermaksud menenangkan walaupun ia sendiri merasa khawatir.

Tap

Tap

Tap

"Pagi semua, sedang apa kalian berdiri disini?" Kedua wanita itu menoleh melihat pria manis yang sudah rapih dengan setelan jasnya.

"Selamat pagi tuan Yo" Pria yang dipanggil Yo itu mengedarkan pandangannya seperti mencari sesosok makhluk yang belum memunculkan batang hidungnya, bahkan ia mengerutkan keningnya, seakan bertanya-tanya dimanakah gerangan anak manisnya itu?

"Mina.. Dimana Hao Hao? Tumben dia tidak mengacau pagi ini di kamarku?" Wanita muda yang ternyata pengasuh anak bernama Hao Hao itu melebarkan matanya. Jadi Hao Hao tidak ada di kamar ibunya? Lalu kemanakah gerangan?

Wayo menatap curiga melihat kedua wanita dihadapannya yang terlihat saling memberi kode dan melirik takut pada dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Mina kau jelas mendengar ucapanku, jangan sampai aku mengulang untuk kedua kalinya"

Wanita muda itu menatap takut pada sang majikan dan menautkan kedua tangannya yang sudah berkeringat. semoga Tuhan melindunginya nanti.





.

"Daddy!!" Phana yang sedang serius melakukan operasi langsung menolehkan kepalanya kepada sumber suara.

Matanya melebar melihat bocah lima tahun yang masih menggunakan popok dan memegang botol susunya seraya mengerjapkan matanya polos. Phana menepuk jidatnya melihat jagoan kecilnya tiba-tiba muncul di ruang operasinya. Astaga dimana istri dan pengasuhnya itu?

Phana melirikkan matanya menatap seorang suster yang hanya memberikan cengiran polos padanya.

"Maafkan saya dokter, Baby Hao menangis mencari anda, bahkan ia memaksa bertemu anda"

"Lalu dimana istri saya dan pengasuhnya?"

"Saya tidak tau dok, saya rasa Baby H---"

"Daddy, Hao Hao lindu daddy, tenapa daddy tidak ada saat Hao banun?" Sambil masih menggenggam botol susunya bocah imut itu berlari tanpa ragu mendekati sang ayah dan memeluk kakinya.

"Padahal Hao hao ingin dimandiin tama daddy"

"Tenapa Daddy pelgi tidak bilang Hao Hao dulu cihh?" Bocah imut itu terus berceloteh dengan pipi menggembung dan bibir yang dimaju-majukan.

Phana mengurut keningnya merasa kepalanya sedikit berdenyut karena merasakan syok yang tidak terbantahkan. Bayangkan disaat kau sedang melakukan operasi anakmu datang menemui hanya ingin mengatakan bahwa ia rindu dan ingin dimandikan olehnya. Astaga Phana merasa de javu dengan kejadian ini. Oh ia ingat sekarang, waktu itu kejadiannya disaat bocah ini masih ada di dalam kandungan istrinya.

TOK

TOK

TOK

"Permisi!"

"Maaf Nona anda mencari siapa?" keluarga pasien yang kebetulan sedang menunggu operasi selesai, mengerutkan kening mereka melihat seorang pria atau wanita ya entahlah intinya ia sedang hamil. Dan anehnya ia menggunakan piyama tidur berwarna hijau dengan gambar karakter katak. Lebih parahnya ia mengetuk pintu ruang operasi seperti mengetuk rumah temannya.

After Wedding [M-Preg] ✔Where stories live. Discover now