Long Time No See

2.8K 200 27
                                    

Halo, ketemu denganku lagi. Masih ingat aku? Ya, aku Rino. Mahasiswa akuntansi yang sekarang sudah semester 3.
Setahun sudah berlalu sejak perayaan hari ibu. Rencana Kevin benar-benar gila saat itu. Dan kau tau, sampai sekarang aku masih berhubungan dengannya. Meskipun kami terpisah karena harus kuliah, kami selalu berkomitmen menjaga hubungan. Halah apaan, lebay sekali aku.
Ya intinya biasa aja. Nggak usah muluk-muluk. Hidup itu simpel kok.

Jadi sekarang aku di kamar. Iya, di kamar rumahku. Seperti biasa, aku selalu nonton series BL Thailand terbaru. Itulo, tahu Love by Chance, kan? Series terbaru dan terfenomenal 2018? Itu, yang ada Ae x Pete, Tin x Can, Kla x No, sama Tum x Tar. Pasti tau dong ya. Itu series wajib ditonton pokok. Hehe.

Sebenarnya aku di kamar tidak sendirian. Aku bersama temanku. Kenalkan, namanya Malvin. Kami kenal sejak awal semester 2 karena sering satu kelompok. Dan dia sudah tahu 'identitasku'. Ia tidak begitu peduli dengan itu. Yang pasti, dia teman yang baik. Entah apa yang dia lakukan, dia selalu duduk seperti itu di dekat jendela, sejak beberapa hari yang lalu. Ya, hampir tiap hari ia selalu mampir ke rumahku. Rumahnya tepat di seberang jalan rumahku.

Tiba-tiba ada panggilan video skype masuk di laptopku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba-tiba ada panggilan video skype masuk di laptopku. As you know, siapa lagi kalau bukan Kevin.

Aku sedikit kesal karena tontonanku terjeda gara-gara panggilan Kevin. Tapi tak apalah. Aku juga sudah kangen dengannya. Jadi aku pun mengangkat panggilan videonya.
"Hei, Beb. Lagi apa?" tanyanya frontal sekali. Entah kenapa dia suka manggilku beb. Aku rada risih sih sebenarnya dengan panggilan itu. Untung sayang.

"Lagi nonton. Dan kau menginterupsi tontonanku, Vin!" aku memutar kesal bola mataku.

"Ao, aku benar-benar rindu padamu, Beb." ia tersenyum. Memasang wajah sok tampannya. Ah, kan dia memang tampan.

"Euh, euh. Aku juga rindu padamu." aku pun tersenyum.

"Siapa, No? Kevin? Pacar lo itu?" Malvin mendekat padaku untuk melihat.

Ya, jadi Malvin dan Kevin sudah saling kenal. Dulu pas liburan akhir semester 2 tepatnya. Kevin dan aku sama-sama mengajak salah satu teman dekat kita untuk liburan bersama. Aku mengajak Malvin. Sedangkan Kevin mengajak Ricky. Sejak itulah kami mulai akrab.

Mungkin kalian penasaran kenapa aku tidak berduaan saja dengan Kevin?
Itu karena...aku tak mau terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan. Upss.

"Itu Malvin, No?" tanya Kevin.

"Iya." jawabku sekenanya.

"Eh, ngapain lo di kamar pacar gue?" Kevin memang tidak terlalu suka jika aku terlalu dekat dengan Malvin. Alasannya karena Malvin terlalu maskulin. Alasan macam apa itu?

Ya memang kuakui Malvin cukup tampan. Dia juga atletis. Tapi dia itu lurus. Selurus tiang bendera sekolah. Nggak mungkin dia macam-macam denganku.

"Emm, ngapain ya? Ngapain, No? Lo mau gue ajak 'olahraga' nggak?" goda Malvin. Kevin pun tersulut di sana.

"Awas lo ya kalau macem-macem sama bini gue!" ancam Kevin.

"Hoih, bini? Udah nikah emang?" Malvin tergelak.

"Dia udah sah ama gue. Awas lu kalo macem-macem sama dia." ancamnya sekali lagi.

Malvin merangkulku.

Anjir, kenapa hidupku dikelilingi cogan gini? Temenku kok bisa kayak gini ya? Tolong aku!

"Jangan rangkul-rangkul Rino!" ucap Kevin overprotektif.

"Kenapa? Rino enak banget buat dirangkul. Kalo dicium enak juga nggak ya?" Malvin semakin menggoda dan mencoba menangkup kedua pipiku. Aku hanya bisa pasrah.

"Anjir! Gak boleh cium dia! Awas lo ya kalau gue udah pulang!" Kevin melotot. "Beb, sebaiknya usir dia dari kamarmu!" lanjutnya. Ekspresinya itu benar-benar menakutkan kalau sedang marah.

 Ekspresinya itu benar-benar menakutkan kalau sedang marah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malvin hanya terbahak. Sedangkan aku hanya nyengir.

"Kau kapan akan pulang ke rumah, Vin?" tanyaku pada Kevin.

"Liburan semester ini. Bentar lagi kok, Beb. Mungkin dua minggu lagi. Kamu jauh-jauh ya sama Malvin."

Malvin makin terbahak lagi.

"Iya iya. Lagian dia cuman bercanda, Vin. Dia kan lurus." jawabku polos.

"Kau tak tahu apa yang mungkin bisa terjadi dengan orang yang lurus, kan? Mungkin saja dia menutupinya." bantah Kevin.

"Kenapa? Gue mau kok kalo yang belokin gue Rino." jawab Malvin semakin menggoda Kevin.

"Nah kan, jauh-jauh sama dia, Rino!"

Benar-benar Kevin itu overprotektif. Tapi aku sayang.

"Nggak ada apa-apa kok, Vin. Aku bakal teriak kalo diapa-apain sama Malvin. Di rumah kan ada mama juga." jelasku.

"Oh iya, gimana kabar mama?"

"Sehat kok dia."

"Mamanya Rino shipper-in gue sama Rino juga loh." Malvin menginterupsi.

"Awas ya lo pokok, kalau sampek lo apa-apain bini gue, tamat lo!" untuk kesekian kalinya Kevin mengancam. Memang hubungan mereka itu seperti Tom and Jerry.

"Siapa tahu entar kita sama-sama khilaf, kan?" goda Malvin.

"Pokoknya gue peringatin lo! Dan kamu Beb, jangan deket-deket dia pokok. Ohiya, udah ya, aku harus pergi buat print tugas. See you, Beb." panggilan video skype selesai. Kini yang tersisa tinggal gelengan kepala Malvin dan senyumku yang kecut.

"Kevin itu bener-bener overprotektif ya sama lo. Hahaha." ucapnya sebelum kembali lagi duduk di dekat jendela.

"Ya kan kamu yang godain dia. Makanya dia gitu. Hehehe."

Aku menghela napas.

"Mal, kenapa sih kok kamu suka banget duduk di dekat jendela itu?" aku penasaran aja sih, dari kemarin dia selalu duduk di sana. Padahal biasanya enggak.

"Nggak papa kok, No." ia menghela napasnya. "Emm...gue boleh cerita sesuatu nggak sama lo?" aku yang hendak menonton lagi series tadi mendadak berhenti dan penasaran apa yang akan dikatakan Malvin.

"Cerita apa, Mal? Nggak biasanya kamu serius kayak gini." aku mendekat ke arahnya. Dan duduk di atas kasur dekat jendela. Berhadapan dengannya.

"Gue...barusan putus sama pacar gue, No."

:::::::::::::::::::::::::::::::::::

TBC

Gimana? Seru nggak?
Vote dan komennya dong. :)

Dan juga jangan lupa tambahin di library kalian.

Salam manis dari Kev.

😊😊😊

Kevin and Rino [END]Where stories live. Discover now