ENDING

1.9K 132 23
                                    

#AUTHOR POV#
.
.
.

KEJADIAN YANG SEBENARNYA
.
.
.

Saat itu Malvin hendak pulang ke rumah. Tapi mamanya Rino menghentikannya.

"Malvin, sini sebentar!" panggil mamanya Rino.

"I...iya tante? Ada apa?"

"Kamu harus bantuin tante."

"Bantuin apa?"

"Balas dendam!" mamanya Rino memasang wajah antagonis ala-ala ibu tiri cinderella.

***

Saat itu Malvin menyuruh Rino untuk membantu melupakan patah hatinya. Malvin memaksa Rino untuk menemaninya bermain basket dan menginap di rumahnya. Setelah itu, Malvin dan Rino bergantian untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Saat Rino mandi, Malvin menelpon Ricky untuk merencanakan sesuatu.

"Apa yang bisa kubantu?" suara Ricky dalam telepon.

"Ada banyak. Gue telah ngerencanain banyak hal bersama mamanya Rino." jawab Malvin dengan yakin.

"Ao? Bagaimana bisa?"

"Bisa dong. Yang paling penting sekarang adalah, lo harus segera menghubungi Kevin. Bilang padanya kalau lo mau liburan di sini. Nginep beberapa hari di rumahnya. Nanti gue hubungin lagi lo harus ngapain aja." Malvin pun tertawa puas. Sementara itu, Rino keluar dari kamar mandi dan melihat Malvin tertawa. Rino melihat gelagat aneh, karena kalau yang ditelepon ayahnya, tidak mungkin Malvin akan sesenang itu. Malvin pun langsung menutup panggilan teleponnya.

"Udah selesai, No?" Malvin meletakkan ponselnya dan menuju kamar mandi. Rino hanya mengangguk.

Kemudian Rino mengecek siapa yang menelepon Malvin, dan ternyata Rino mendapati ternyata yang menelepon Malvin adalah Ricky. Awalnya aneh, tapi setelah dipikir-pikir kembali, Rino hanya mengangguk paham dan mungkin, karena mereka memang kenal saat liburan semester lalu.

***

Saat itu Malvin telah menunggu di kamar Rino. Ia tahu bahwa sebentar lagi Rino dan Kevin akan datang. Ia sengaja melakukannya untuk mematik api konflik di sana.

Lalu Malvin menarik Rino untuk ke taman, menjelaskan semua rencananya.

"Ada apa, Mal? Kenapa malam-malam begini nunggu di kamarku? Kau tahu, kan, Kevin bisa saja salah paham mengenai kita." ucap Rino saat itu.

"Gue sama mama lo sedang merencanakan sesuatu. Lo harus ikut andil dalam rencana ini."

"Kamu sama mama? Rencana apa?"

"Jadi gini..." Malvin mulai menjelaskan. "Tahun lalu kan mama lo kena prank tuh sama Kevin, kakaknya, dan lo. Nah, jadi intinya dari rencana ini adalah mama lo pengen balas dendam."

"Balas dendam?"

"Ya semacam itulah."

"Terus aku harus gimana?"

"Intinya adalah kita buat konflik antara lo dan Kevin."

"Caranya?"

"Gampang, lo pura-pura aja suka sama gue. Jadi lebih deket sama gue. Ya semacam itulah."

"Tapi, Mal..."

"Itu perintah mama lo."

"Eh? Kenapa aku harus mengikuti perintah mama?"

"Aih, Rino, ayolah, kita juga harus buat Kevin ngerasain prank sama seperti mama lo kemarin."

"Gimana ya, aku pertimbangin deh."

Kevin and Rino [END]Where stories live. Discover now