05 🍃 PHP

7.1K 507 109
                                    

Hukum timbal balik itu akan selalu ada dalam kehidupan kita
Apa yang kita tanam, suatu saat itu pula lah yang akan kita tuai.

Selamat membaca♥️ jangan lupa vote dan komentar nya.

Jangan jadi pembaca gelap ya heuheu😂

Sepulang sekolah Leia buru-buru ke parkiran karna tidak mau jika nantinya ketemu Sam, Jesicha atau yang lainnya. Namun sial, langkah Leia harus terhenti pas dengar kata-kata yang berhasil membuat hatinya begitu terasa sakit.

"Hei anak haram!" Ucap seseorang yang tak lain adalah Laura.

Leia pun acuh dan terus berjalan tanpa pedulikan ucapan Laura. "Uututu buru-buru banget, kenapa sih? Mau nyari orang tua Lo? Percuma kali, kan Lo anak haram. Mana peduli mereka sama lo!" Ucap Laura di iringi tawa oleh Metta dan Sinta.

"Apa belum puas Lo ngatain gue selama ini? Dan apa untungnya buat Lo ngatain gue hah?" Bentak Leia yang kini sudah mulai mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

"Gue gak akan puas sebelum Lo jauh-jauh dari Sam anak ha-"

"Udah gue bilang kan Lau, Lo gak usah khawatir dan Lo gak perlu buang-buang tenaga buat ngurusin hidup gue lagi, karna SAM bukan siapa-siapa gue lagi." Ucap Leia sambil menekan kata SAM.

Namun sepertinya mulut dajal Laura tidak akan pernah merasa puas. "Aduh kasihan ya hidup Lo, udah anak haram, di tinggalin Sam trus bentar lagi neneknya mau mati, duh miris banget hidup Lo."

Rasanya Leia ingin sekali merobek-robek mulut Laura ,namun Leia sudah terlanjur janji sama Khadijah untuk berubah menjadi orang baik.

Walaupun terasa berat namun Leia mencoba untuk memaksakan senyumnya. "Thanks ya udah peduli sama hidup gue, sampe tau semua apa yang terjadi dalam hidup gue. Semoga doa Lo yang terakhir kembali pada diri Lo sendiri."

"Dan semoga tuhan berbaik hati sama Lo, dan gak buat hidup Lo menderita. Cukup gue aja yang menderita, Lo cukup NGEJUDGE aja!" Lanjutnya sambil menepuk bahu Laura sebelum benar-benar melangkah pergi.

"Woy gak usah sok drama Lo!" Teriak Laura.

"Bacot anjing! Udah sono pergi mangkal, udah di tungguin Om-om di depan tuh!" Ucap Reifan sambil menoyor kepala Laura dari belakang membuat gadis itu malu di hadapan siswa yang lain.

Leia pun menoleh kebelakang melihat Reifan yang mempermalukan Laura, Reifan selamanya tetaplah sahabat terbaik Leia. Walaupun sekarang cara Reifan menjaga Leia berbeda, namun rasa sayang Reifan tak pernah berubah sedikitpun terhadap Leia.

"Thanks ifan." Batin Leia.

Brukkkk.

Saat Leia berjalan tiba-tiba di hadapanya sudah ada sosok tinggi besar yang di tabraknya.

"Gila ini orang apa tembok cina sih?" Batin Leia.

"Gila ini anak dugong jalan gak pake mata apa ya?" Batin Richo sambil mengernyitkan alisnya.

Leia tak memperdulikan itu, dia tetap menunduk lalu beranjak meninggalkan lelaki di hadapannya tanpa berucap sepatah kata apapun atau bahkan sekedar ingin melihatnya.

My Beloved Enemy [Segera Terbit]Where stories live. Discover now