My Beloved Enemy [Segera Terbit]

11 🍃 Be mine.

Ost |Armada - harusnya aku|
Ini lagu nya Leia pas datang ke acara tunagan nya Sam sama Jesicha.

Sahabat itu seperti tangan dan mata
Saat mata menangis tangan lah yang mengusap
Saat tangan terluka ,mata lah yang menangisi.

~kirania Az-Zahra~

Rania, udah baik, sholeha, cantik pula. Siapa laki-laki yang gak jatuh cinta sama dia.

Btw menurut kalian Rania cocok sama siapa?
Abidzar?
Danish?
Atau.....?

Sore itu sepulang Anfa dari rumahnya, Leia bergegas menuju kamar untuk mandi.  Leia mengenakan dres berwarna hitam dengan panjang diatas lutut tanpa lengan sehingga menambah kesan cantik pada dirinya.

Setelah itu Leia berdandan, tak lupa mengenakan lipstik mate dengan warna yang senada ke bibirnya dan terakhir merapikan rambutnya yang tadi sudah di  curly bagian bawahnya.

'Perfect' Itulah satu kata yang di ucapkan Leia ketika selesai berdandan dan kini ia pun tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Tin...tin...

Reifanputra
Lei, gue udah di depan rumah lo!

Setelah mendapati pesan dari Reifan, Leia pun bergegas keluar rumah sampai lupa berpamitan pada Khadijah.

"Sorry ya lama!" Ucap Leia namun Reifan masih saja memandangi Leia dari atas ke bawah dengan tatapan terpesona.

"Woyy!" Bentak Leia di dekat telinga Reifan membuat sang empu kaget.

Reifan pun langsung berdehem dan memalingkan pandangan nya dari Leia. "Ehhh sory-sory abis Lo cantik banget bikin gue terpesona."

Leia justru acuh pada ucapan Reifan dan memasuki mobilnya terlebih dahulu. "Ayo berangkat sekarang udah telat!"

"Eh e-em ay-ayok," Jawab Reifan gelagapan.

Hening, itulah suasana yang kini menyelimuti Reifan dan Leia, tak ada tegur sapa di antara mereka di sepanjang perjalanan, hingga tak di sadari mereka sudah sampai di depan halaman rumah Sam yang begitu megah.

Mobil-mobil mewah sudah terjajar rapi di sana, bangunan megah nan indah menjulang tinggi dengan gaya bangunan khas eropa yang menambah kesan kemewahannya.

"Ayok masuk," Ucap Reifan sambil menggandeng tangan Leia.

Sesampainya di dalam rumah semua mata pun tertuju pada gadis berambut ikal panjang berwarna pirang, dan tubuh tinggi jenjangnya bak model yang kini tengah berjalan bergandengan dengan laki-laki tampan di sampingnya itu membuat para lelaki disana merasa iri pada Reifan.