24 🍃 alkohol

5.1K 299 4
                                    

Coba dengerin lagu di mulmed, sumpah enak banget. Gue nulis part ini sambil dengerin lagunya.

"Masuk!" Ucap Richo sambil narik tangan Leia memasuki apartemen nya lalu mendorong tubuh Leia dengan kasar ke sofa. Matanya memerah, rahangnya mengeras, tangannya mengepal, tampak emosi yang menggebu dari dalam dirinya.

"Udah gue peringatan sama Lo, jaga penampilan Lo!" Ucapnya dengan nada tinggi.

"Dan gue udah peringatin Lo juga buat gak ikut campur masalah gue!" Jawab Leia lantang.

Richo tampak membuang nafas nya secara kasar. "Lo itu istri gue, harusnya Lo itu bisa sadar diri dan berpakaian yang sopan, setidaknya kalo Lo di rumah Lo boleh berpakaian seperti ini, tapi jangan kalau keluar!"

Leia pun tersenyum miring. "Kenapa? Lo takut kalo laki-laki di luar sana menikmati tubuh gue?"

"Lo itu perempuan Leia, dimana letak harga diri Lo? Lo itu tanggung jawab gue, kalo Lo ngumbar-ngumbar paha Lo di depan banyak laki-laki, apa itu bisa menjamin keselamatan Lo? Apa mereka gak akan tergoda sama Lo? Dan apa Lo bisa menjamin kalo Lo gak akan di nodai sama mereka? Kucing jangan Lo kasih ikan asin secara cuma-cuma Lei," jelas Richo panjang lebar.

Tak merasa takur sama sekali, Leia pun justru berdiri dari sofa dan perlahan berjalan mendekati Richo dengan kedua tangan yang berada di dada bidan laki-laki itu, jarak yang sangat dekat sampai-sampai membuat Richo terpojok di tembok. Leia pun tersenyum licik sambil merobek dres bagian dadanya.

Srekkk...

"Ini kan yang Lo mau?" Leia meraih tangan Richo untuk merangkul pinggulnya, walaupun Richo menolak Leia tetap memaksanya sampai akhrinya dia pasrah dan membuat Leia tersenyum miring.

"Kalo Lo mau tubuh gue, silahkan! Gue kasih secara gratis." Bisik Leia.
Sebenernya Leia sangat takut, tapi tak apa lah sesekali ngerjain Richo.

Leia memeluk Richo sedangkan yang di peluk hanya diam saja. Sampai akhirnya Leia mendongakan kepala dan menarik dasi Richo membuatnya membusungkan badan hingga mengikis jarak di antara mereka, bahkan kini hidung mereka pun sudah saling bersentuhan.

Perlahan Leia mulai mencium bibir Richo, namun belum sempat bibir mereka menyatu Richo sudah tertawa terlebih dahulu.

"Pfttttt, bahahaha." Leia memicingkan mata, menatap Richo dengan tatapan heran.

"Kenapa bingung ya?" Bisiknya tepat di telinga Leia, bahkan Richo tak segan untuk meniup pelan telinga Leia membuat gadis itu merinding dan geli secara bersamaan.

Namun dengan cepat Richo langsung mendorong tubuh leia menjauh dari tubuhnya. Richo melepas jas yang dia pakai dan melonggarkan dasinya sambil menyeringai. Leia pun tersenyum, sepertinya jebakan yang dia buat akan berhasil.

Tapi.. Richo justru memakaikan jas itu untuk menutupi bagian depan tubuh Leia yang tadi sempat dia sobek sambil tersenyum. "Nih pake, gue gak napsu sama tubuh Lo!"

Merasa sakit hati, Leia mulai mengepal kan tangan, matanya terasa begitu panas dan cairan bening pun terasa penuh didalam matanya. Langkah Richo menuju kamar pun terhenti dan dia kembali angkat bicara. "Kalau Lo pikir gue sama seperti laki-laki diluar sana? Lo salah besar!"

"Karna gue mencintai seorang wanita itu dari mata turun ke hati, bukan dari mata turun ke dada!" Sarkasnya sebelum dia benar-benar masuk kedalam kamar.

Leia malu, sangat malu. Dia pun langsung berlari ke kamarnya dan menutup rapat-rapat pintu nya lalu menangis sejadi-jadinya sambil memeluk jas milik Richo. Leia merasa harga diri nya sangat rendah sampai-sampai dia melakuin hal yang tak pantas seperti itu. "Gue benci sama Lo, gue benci!" Teriaknya sambil memukul-mukul jas Richo yang berada di pangkuannya.

Di lain sisi, setelah masuk ke kamar Richo merasa sangat bersalah kepada Leia. Richi juga laki-laki normal memang tadi Richo sempat tergoda oleh Leia, namun untung sekali otaknya masih bisa berfikir jernih untuk mengalahkan hawa nafsunya. Walaupun sebenarnya tidak akan berdosa juga kalo Richo melakukan itu kepada Leia, toh mereka kan sudah sah.

"Maafin gue Lei," ucap Richo menyesal saat mendenger isak tangis Leia yang begitu kencang.

My Beloved Enemy [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang