20 🍃 Sah?

5.4K 333 21
                                    

       Hari ini Richo di sibukkan dengan berkas-berkas rapat antar sekolah karena Richo lah yang nanganin langsung urusan seperti ini. Beberapa jam meeting berjalan dengan lancar, dan murid-murid harus di pulangkan lebih awal karna jam sudah menunjukkan pukul dua belas, jadi tidak mungkin kalo mau melanjutkam pelajaran.

Sebelum pulang, Richo mutuskan untuk mampir ke supermarket terdekat, dia sengaja membeli es krim banyak untuk adik-adik panti nya.

"Asalamualaikum!" Teriaknya sambil menenteng satu plastik es krim.

"Wa'alaikumsalam, kak Al." Jawab mereka yang langsung berlari ke arah Richo.

"Nih kak Al bawain sesuatu buat adek-adek,"

"Wah apa kak?"

"Es kim ya kak?"

"Yeyy kak Al baik deh!"

"Acaih ak Al, ilal cayang anget ama ak Al," Kebahagiaan Richo itu sederhana, melihat mereka bahagia saja Richo udah senang.

"Loh Nana kemana?" Tanya Richo saat menyadari ada yang kurang.

"Kak Nana belum pulang kak,"

"Oh, yaudah kalo gitu Nana di kasih es krimnya juga nya, kakak mau ke masjid dulu,"

"Siap kak Al."

Setelah itu Richo pergi ke masjid untuk sholat dzuhur, habis itu dia pun memilih untuk bersantai di taman sambil membaca Quran, mumpung ada waktu luang sayang kan kalo gak di gunain dengan baik nanti jadi mubazir. Namun saat Richo sedang membaca Qur'an, dia pun mendenger suara ribut banget dari dalem panti.

"Kak Al Nana sakit!" Teriaknya membuat Richo langsung lari kedalam untuk melihatnya.

"Nana kenapa?" Tanya Richo panik.

Leia yang menyadari kedatangan Richo dengan raut wajah begitu panik pun hanya bisa bungkam. "Nana, sadar dek kamu kenapa?"

"Kak Al, kepala Nana pusing," keluhnya saat sudah sadar.

"Kamu pasti telat makan ya? Kan kakak udah bilang Nana jangan sampai telat makan!"

"Maafin Nana kak,"

"Yaudah kalo gitu kakak ambilin kamu makan dulu ya,"

"Kak, makasih ya udah nolongi Nana," ucap Nana pada Leia membuat gadis itu tersenyum simpul.

"Iya sama-sama, gimana masih pusing?"

"Masih kak, oh ya nama kakak siapa?"

"Nama kakak Leia!"

"Lo, ngapain disini?" Tanya Richo yang sudah kembali dan membawa makanan untuk Nana.

"Mungut sampah!" Jawab Leia ketus.

"Oh," jawab Richo membuat Leia langsung mengucap sumpah serapahnya.

"Jadi kak Al udah kenal kak Leia?" Tanya Nana.

"Iya dek,"

"Tadi kak Leia yang udah nolongin Nana kak," ucap Nana pada Richo.

"Nah pasti dia mau ngucapin makasih ke gue." Batin Leia.

"Bukannya kamu tadi sama kak Abizar?" Tanya Richo masih gengsi untuk mengucap kata makasih kepada Leia.

"Kak Abizar? Tadi Nana sama kak Leia kok trus abis itu Nana gak tau deh gimana,"

"Oh, yaudah kamu makan dulu ya biar kakak suapin, abis itu minum obatnya biar cepet sembuh." Ucap Richo yang masih mengabaikan kehadiran Leia.

"Tapi aku nanti boleh minta es krim nya ya kak."

"Dek, kamu kan lagi sakit jadi minum es krim nya lain kali ya," nasihat Richo namun Nana justru menampakkan wajah kecewa nya.

"Jangan sedih gitu dong, kapanpun Nana mau es krim, kak Al siap beliin nya." Bujuknya.

"Serius kak?" Tanya Nana dengan sumringah.

"Iya, tapi janji sama kakak kalo Nana harus cepet sembuh,"

"Iya Nana janji, makasih ya kak, Nana sayang sama kak Al," ucap Nana yang langsung memeluk kakak nya itu.

Melihat kedekatan Richo dengan anak-anak panti membuat Leia diam-diam mengulum senyum '"Calon suami idaman. Beruntung ya gue punya calon suami kek Richo ya walaupun kadang ngeselin sih, tapi dia sayang banget kalo sama anak kecil.'' batinnya.

Merasa di kacangin oleh Richo, Leia pun memutuskan untuk pulang duluan. Tapi pas di jalan Leia lihat mobilnya Richo berhenti di depannya.

"Masuk!" Ucapnya dingin.

"Ogah," alibi Leia padahal mau banget, mana ini hari panasnya naudzubillah.

"Masuk!"

"Kelihatan banget gak relanya ni orang kalo calon bininya kepanasan, jadi baper deh gue." Batin Leia.

"Ogah!" Tolaknya dengan gengsi yang masih tinggi.

"Mau masuk sendiri apa gue masukin?" What pirtinyiin micim apa ini.

"Ck! Iya deh iya." Dengan terpaksa banget akhirnya Leia masuk ke mobil Richo.

Padahal nih ekspektasi Leia sudah kaya gini.

"Ayo dong Leia, masuk ya, aku tuh gak mau calon istriku yang cantik ini kepanasan, ntar kalo kamu kepanasan kan jadi keringetan, aku gak mau loh calon istriku bau keringet."

Aishhh sadar Lei, sadar! impossible banget kalo si manusia terkampret itu ngomong seperti itu.

"Turun!" Suruhnya saat sudah sampai, dan Leia pun turun sambil bibirnya di monyong-monyongin lalu pergi begitu saja tanpa berucap sepatah kata apapun kepada Richo.

"Makasih!" Teriak Richo dengan sengaja.

Dengan wajah yang sudah memerah Leia pun meneriaki Richo yang justru meninggalkan nya begitu saja. "MAKASIH RICHO!"

***
Satu minggu kemudian....

🔞 Yang uwuwphobia skip aja ya 🔞

          

My Beloved Enemy [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang