21🍃 perfect husband

6.7K 364 6
                                    

Ost |Westlife - beautiful in white |

Jangan takut melepas merpati terindah untuk terbang tinggi
Karna jika benar dia yang terindah, maka dia akan tahu jalan untuk kembali
~merahjambu20_~

Bogor

02.30

      Pukul setengah tiga dini hari, Leia terbangun dari tidurnya karna merasa tenggorokannya sangat kering, setelah itu sia pun memutuskan untuk pergi ke dapur ngambil air. Tapi anehnya, pas dia bangun Richo sudah tidak ada di sofa, Leia yang terlanjur bodo amat pun langsung menuju dapur.

Namun saat dia kembali, Leia melihat Richo sedang sholat padahal saat itu masih setengah tiga. "Perasaan subuh di tempat gue sekitar jam 4 an deh, tapi gue kalo sholat subuh sama kak Anfa jam 5an sih, gara-gara gue sibuk molor." Gumam Leia lalu kembali ke kamar.

Saat akan melanjutkan tidurnya, tiba-tiba Leia mendengar orang mengaji, dan suaranya maa syaa Allah bagus banget. Karna penasaran Leia pun kembali ke tempat Richo sholat tadi dan mengintip laki-laki yang kini tengah melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an itu, apa lagi pas di bagian....

Fabiayyi alai rabbikuma tukadzhibani

Tidak tahu kenapa hati Leia merasa adem gitu, emang sih disini hawanya adem, tapi tuh ademnya beda. Sampai akhirnya Richo selesai ngaji, Leia kira dia akan kembali tidur di ranjang, namun ternyata salah, Richo pun kembali tidur di sofa.

04.26

Pas Leia baru tidur sebentar ia merasakan ada yang membangun kan nya. "Anjir ngapain Lo di kamar gue?" Kaget Leia saat melihat wajah Richo.

Tak menjawab, Richo pun justru memutar bola mata nya malas. "Kita baru aja nikah, kalo Lo udah amnesia." Ketusnya.

"Ya trus ngapain Lo bangunin gue jam segini? Ah-- jangan-jangan Lo mau ngaj-"

"Sholat!" Sanggah nya namun dengan wajah datar dan juga kalimat yang begitu singkat.

"Apaan sih maksud lu?"

"Waktu nya sholat subuh, dugong!" Geram nya.

"Yaudah sholat sana," ucap Leia sambil narik selimut yang hangat sehangat pelukan mantan.

"Sholat apa gue sholatkan?"

Seketika Leia langsung berdiri tanpa melakukan protes sedikitpun, gila saja ini pertanyaan apa nyumpahin orang? Pake di sholatkan segala. Memangnya Richo siap jadi duda kalo Leia mati? Lah tapi kan dia enak jadi duda tapi ganteng, auto banyak yang ngantri. Tetapi jika Leia mati sekarang, apa kabar sama nasibnya di akhirat nanti? Amal ibadahnya saja sampai bisa di hitung kok saking minimnya.

Kalo di ingat-ingat, Leia pernah melakukan kebaikan waktu nolongin anaknya kucing tetangga yang baru lahiran nyangkut di sarang burung, Leia saja juga tidak tau itu di catat sebagai amal baik atau tidak, soalnya waktu Leia pergi mengambil kardus anak kucing itu audah terlindas mobil yang lewat.

R.I.P anak kucing, malang nian nasip kau.

"Apa? Mau gue colok?" Tanya Richo saat Leia menatapnya sambil melotot.

Tanpa ngejawab Leia pun langsung pergi ke kamar mandi buat wudhu, pas sudah balik Leia melihat Richo sedang menggelar dua sajadah.

"Lu mau jadi imam?" Tanya Richo saat Leia berdiri di sajadah yang paling depan.

"Trus lu nyuruh gue sholat di belakang lu gitu? Ogah banget ntar lu kentutin gue lagi." Richo hanya bisa geleng-geleng kepala lalu mengambil sajadah yang di belakang lalu di gelar lagi di depan Leia.

Leia yang tak terima langsung mengambil sajadah nya lalu kembali menggelar di depan Richo lagi. "Denger ya Lei, yang boleh jadi imam itu adalah laki-laki, dan gue ini suami Lo, gue wajib imamin Lo, jadi gue mohon, hargai gue."

"Berapa sih harga lu?" Tanya Leia kesal namun Richo tidak menjawab justru langsung Allahuakbar, akhirnya dengan berat hati Leia sholat di imami oleh anak konda.

Pas sudah selesai sholat Richo pun membaca doa sedangkan Leia yang  mengamini dan di lanjut oleh Richo yang mengulurkan tangannya pada Leia membuat gadis itu otomatis menjabat tangannya lalu mencium punggung tangan Richo. Romantis bukan?

Lalu setelah sholat, Leia yang akan tidur lagi pun di tarik tangannya oleh Richo. "Apaan sih lu?"

"Kita packing sekarang, jam lima kita balik Jakarta!"

"Lu gila apa? Barang-barang gue banyak woy!" Ucap Leia langsung ngegas.

"Barang gue juga!" Balasnya singkat padahal Leia tahu jika Richo kesini hanya membawa satu kaos, hem beserta jas, dua celana dan sepasang sempak. Gitu kok sok keras, Leia dong yang bawa se koper baju beserta perangkat nya dan juga satu ransel peralatan mandi dan juga skincare.

"Yaudah bantuin gue." Pinta Leia namun Richo malah pergi begitu saja sambil ngasih jawaban yang super ngeseli.

"Emang Lo gak takut kalo gue ngelihat koleksi BH sama sempak Lo?"

"Ck! Inginku berkata kasar pada si bang***" batin Leia.

Akhirnya dengan begitu terpaksa Leia memasukkan semua barang-barang nya dengan begitu asal-asalan.

"Yuk, lu bawain koper gue ya.* Ucap Leia sambil menyodorkan satu koper besar dan juga ransel kepada Richo.

"Ogah!" Jawabnya membuat Leia geram.

"Lo gak kasian amat sih sama gue, naluri lu sebagai laki-laki dimana? Tega banget lu sama bini!" Tanpa menjawab ocehan Leia, Richo pun langsung menyerobot kopernya begitu saja lalu di masukkan nya kedalam bagasi.

"Dasar cowok aneh, kadang banyak bacot kadang irit ngomong!" Gerutu Leia kesal lalu ia pun memilih untuk tidur saja saat perjalanan dari pada di kacangi sama Richo.

Richo yang melihat Leia telah terlelap pun perlahan mengulum senyum, gadis itu terlihat begitu tenang dan manis ketika tengah terlelap.

Satu setengah jam perjalanan, akhirnya Richo dan Leia sudah sampai di apartemen milik Richo. Tega tak tega, Richo pun membangunkan gadis itu.

"Woy bangun, udah nyampe!" Teriaknya tepat di Samping telinga Leia membuat gadis itu terlonjak.

"Lah lu ngapain bawa gue kesini?" Tanya dia panik.

"Trus lu mau kemana?"

"Pulangin gue kerumah sekarang, ah-- jangan-jangan Lo mau berbuat yang tidak senonoh ke gue ya?"

"Otak Lo ternyata isinya negatif semua ya." Sindir Richo lalu melepas seat beltnya. " Lagian Lo lupa Lo sekarang siapa? Mau gue berbuat senonoh atau apapun ke Lo bebas dong!" Ucapnya sebelum keluar dari mobil.

"Anjir Lo, das-"

"Cepet keluar trus masuk apartment gue, barang-barang Lo biar nanti gue masukin!" Sanggahnya.

Richo sengaja pulang cepat karna hari ini dia ada kerjaan mendadak. "Kamar nya mana?" Tanya Leia.

"Tuh yang pintu putih"

"Oke."

"Lah, lu kenapa kesitu?" Tanya Leia saat Richo hendak memasuki kamarnya.

"Mau mandi!"

"Kamar mandi disitu ya?"

"Ini kamar gue!"

"Kamar Lo? Emang Lo gak tidur bareng gue gitu?"

"Ngarep banget ya?" Tanya Richo membuat wajah Leia seketika jadi merah tomat.

Setelah Richo menanyakan hal itu kepada Leia, gadis itu pun langsung memasuki kamarnya tanpa mengucap sepatah kata apapun membuat Richo menahan tawa nya.

Setelah membersihkan diri dan Richo pun siap untuk berangkat ke kantor. Ia pun menyempatkan diri menengok Leia yang sedang tidur di kamarnya, Richo pun berinisiatif membuatkan sandwich untuknya. "Kasian kan kalo dia mati kelaparan, di kiranya gue gak becus jadi suami lagi." Gumam nya.

"Semoga Lo suka!" Ucap nya sebelum pergi.

My Beloved Enemy [Segera Terbit]Where stories live. Discover now