26🍃 ke-Uwuw-an

6.8K 381 6
                                    

21.31

      Leia terbangun karna mencium bau orang masak, sehingga membuatnya merasa lapar lalu ia pun memutuskan untuk pergi ke dapur, dan ternyata Richo lagi masak. "Bentar deh, perasaan tadi gue tidur di mobil deh, trus kenapa gue bisa di kamar?Apa jangan-jangan tadi Richo yang gendong gue? Gak mungkin kan kalo gue di taro troley trus di dorong sampe sini." Gumamnya.

Leia pun mendekati Richo, saat dia akan mengambil micin Leia langsung memeluknya dari depan. "Udah malem, masih masak aja!"

"Hehehe aku laper, kamu laper gak?" Tanya Richo dan Leia langsung mengangguk.

"Laper, makanya aku kesini!"

"Yaudah lepasin dulu dong, aku mau masak."

Tak melepas pelukannya, Leia malah semakin mempererat pelukannya. "Gak mau, udah nyaman."

Richo pun tak berbicara lagi dan memilih siam sambil fokus masak.

"Cho!" Ucap Leia sambil menatap wajah Richo yang lagi serius.

"Hm!"

Cup

Dengan kesusahan dan berjinjit Leia pun mencium pipi Richo, habisnya gemesin sih.

"Gak usah modus deh!" Ucap nya.

"Biarin, wlee!"

Bahagia!

Satu kata yang bisa mendefinisikan perasaan hati mereka saat ini. Tanpa perdebatan, tanpa ada permusuhan, hanya ada tawa kebahagiaan.

***

Keesokan harinya Leia terbangun, karna alarm nya yang berbunyi. Gadis itu melihat jam yang ternyata sudah waktunya sholat subuh lalu bersiap-siap untuk sholat bareng Richo. Setelah sholat Richo pun masak untuk sarapan, sedangkan Leia mencuci baju. Mulai saat ini mereka pun membagi pekerjaan rumah agar lebih ringan.

"Sarapan dulu gih!" Ucap Richo.

"Kan aku belom mandi,"

"Yaudah kamu mandi dulu, biar aku yang jemur.

"Kamu kan udah mandi, ntar kalo kotor lagi gimana?"

"Gak kok,"

Setelah itu Leia berganti baju, lalu menyusul Richo sarapan. Di sela-sela makan tiba-tiba Reifan mengiriminya pesan.

Reifanputra
Yang gue jemput 15 menit lagi, gue mau otw apart lo!

Seketika Leia langsung terbatuk.

Uhukuhukkk.

"Nih minum dulu!" Ucap Richo sambil nuangin air putih ke gelas.

"Makasih."

"Duh gimana nih, masa iya gue ijin ke Richo, kalo dia marah lagi gimana? Tapi kalo gue gak ijin, sama aja gue ingkar janji dong." Batin Leia.

"Em, Cho. Aku boleh minta izin gak?" Tanya Leia gugup.

"Apa?" Tanya dia.

"Aku boleh gak berangkat bareng Reifan?" Tanya Leia sambil menggenggam erat sendok yang ia pengang.

"Boleh!" Jawab dia.

"Maaf Cho, kalo kamu gak ngizinin gak papa kok, asal kamu jangan marah sama aku!"

Richo malah tersenyum ke arah Leia. "Aku gak marah, kalau kamu jujur!"

Ya Allah suami Leia baik banget ya.

"Makasih ya. Yaudah kalo gitu aku pamit dulu," ucap Leia sambil nyalimin tangan Richo.

"Hati-hati!" Ucap dia.

My Beloved Enemy [Segera Terbit]Where stories live. Discover now