Part 31: Tanpa judul

115K 4.8K 39
                                    

Hari ini adalah hari terakhir sekolah. Dan nanti malam adalah acara promnight. Nanad semalam tidak bisa tidur, karena terpikirkan oleh kejadian di taman. Hati Nanad serasa remuk seketika. Ia tidak ingin bertemu dengan Reynand.

Saat Nanad sedang asyik melamun memikirkan apa yang dilakukan oleh Reynand, Suara ketukan pintu pun terdengar

"Nad", teriak seseorang dan Nanad yakin itu adalah Papahnya.

"Iya Pah? Masuk aja enggak di kunci kok", teriak Nanad.

Ceklekk..

Pintu pun terbuka dan terlihat seorang pria paruh baya menghampiri Nanad.

"Kenapa belum siap-siap? Kan sekarang masih sekolah", tanya Aldi

"Pah..", panggil Nanad

"Ya sayang?", sahut Aldi

"Nanad mau ke London sekarang bisa gak ya?", tanya Nanad.

"Memangnya kenapa?", tanya Aldi

"Nanad pengen ketemu Bang Al", jawab Nanad.

"Besok saja kamu berangkat. Sekarang kamu sekolah dulu", perintah Aldi. Nanad hanya menggelengkan kepalanya.

"Nanad malas sekolah ah", ucap Nanad

"Kenapa hm?", tanya Aldi

"Males aja Pahh. Palingan di sekolah cuma diem gak ada kerjaan. Kalo enggak bantuin osis-osis buat acara promnight", jawab Nanad.

"Emang di rumah kamu ada kerjaan?" tanya Aldi

"Ish ngomong sama Papah gak menang-menang", sebal Nanad. Aldi hanya terkekeh melihat tingkah putri bungsunya.

"Kalo kamu sekolah. Papah janji bakal ngijinin kamu berangkat ke London. Dan besok kamu berangkat", ucap Aldi

"Beneran ya pah", ucap Nanad antusias dan mendapatkan anggukan dari Aldi

"Yaudah kalo gitu Nanad mandi dulu", ucap Nanad sambil melengos pergi menuju kamar mandi. Aldi hanya tersenyum melihat tingkah anaknya ini.

Setelah selesai mandi Nanad segera memakai baju seragamnya seperti biasa. Dia mengumpulkan semua energinya, dia takut berpapasan dengan Reynand. Dan mulai saat ini Nanad akan menganggap Reynand orang asing. Seperti dulu.

Jika saja Raihan tidak memperkenalkannya pada teman-temannya itu. Mana mungkin Nanad bisa tersakiti seperti ini. Tapi ini bukan salah Raihan. Ini salah Nanad yang selalu berharap besar pada Reynand.

Saat Nanad sedang melamun dia menepuk jidatnya sendiri. Dia lupa kalo Pak Harto pulang kampung, papahnya pasti sudah berangkat. Lalu dengan siapa dia berangkat sekolah? Nanad mencari nomer yang bisa ia hubungi. Yang pertama tertera di matanya adalah Reynand. Namun Nanad menggeleng.

Dan tertera nama Dimas. Nanad mencoba menghubunginya, namun tidak ada jawaban. Sepertinya Dimas sedang dijalan.

Qia. Dia harus menelpon Qia. Dan telpon pun diangkat.

"Hallo Nad? Ada apa?"

"Waalaikumsalam"

"Aelahh lo bikin gue malu sadjah. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Ada apa? Tumben nelpon pagi-pagi gini"

"Kamu udah berangkat belum Qi?"

"Bukan lagi. Gue udah di sekolah"

Nanad menepuk jidatnya. Ia lupa kalo ketiga sahabatnya selalu datang awal ke sekolah.

Nanad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang