Part 44: Kejadian di Pesawat

116K 4.7K 185
                                    

Plakk.. !

Nanad menampar pipi Reynand. Reynand tidak menyangka Nanad akan melakukan hal itu. Tetapi Reynand memakluminya karena memang ia pantas mendapatkannya.

"Pukul gue sampai lo bener-bener gak lagi marah sama gue", ucap Reynand.

"Maaf", ucap Nanad tiba-tiba

"Gue yang harus minta maaf", ucap Reynand

"Gue selama ini udah buta. Selama ini gue hanya nuturin ego gue. Gue gak dengerin hati gue. Maafin gue", ucap Reynand

"Aku udah maafin kamu", ucap Nanad tiba-tiba dan membuat Reynand mengangkat kepalanya yang awalnya ia tundukan.

"Lo mau kan balik lagi sama gue?", tanya Reynand.

"Gak semudah itu Rey", ucap Nanad

"Oke gue gak maksa. Tapi maukan lo pulang ke Indonesia bareng gue", ucap Reynand. Nanad pun menggeleng

"Gue mohon Nad", pinta Reynand

"Aku gak mau! Aku udah betah disini bareng bang Al", ucap Nanad

"Gue mohon. Gue cuma mau lo balik ke Indonesia", ucap Reynand

"Aku gak mau", ucap Nanad

"Nadd", lirih Reynand

"Rey aku gak suka kalo dipaksa-paksa. Mending kamu pulang ke Indonesia. Jujur aku masih kecewa sama kamu. Aku disini baik-baik aja tanpa kamu", ucap Nanad berteriak.

"Oke kalo itu mau lo! Gue balik sesuai kemauan lo. Gue pamit", ucap Reynand. Lalu ia pergi dari hadapan Nanad. Nanad menatap getir punggung Reynand yang semakin menjauh. Apakan Nanad salah bicara?

Setelah beberapa langkah pergi dari hadapan Nanad. Reynand berbalik dan melihat Nanad yang masih menangis.

"Oh ya! Satu lagi, aktifin ponsel lo! Lo gak tau gimana orang orang yang sayang sama lo khawatir nyariin lo. Termasuk gue!", ucap Reynand. Dan setelah mengatakan kata-kata itu Reynand pun pergi dari hadapan Nanad

"Gue balik", ucap Reynand saat melewati Alfaro.

"Gak sopan lo monyet", teriak Alfaro. Reynand pun memberhentikan langkahnya. Ia berbalik dan mendekati Alfaro. Alfaro yakin Reynand akan menyalami tangannya

"Ohya?", ucap Reynand saat sudah didepan Alfaro. Lalu Reynand pun segela melengos pergi setelah berkata itu pada Alfaro.

"Dasar lo kudanil. Gue bunuh lo", teriak Alfaro habis kesabarannya.

"Gue tumbalin lo", teriak Reynand saat sudah jauh jarak dari Alfaro.

"Pengen ngomong kasar gue kalo deket sama lo", ucap Alfaro.

Reynand keluar dari apartemen Alfaro dengan senyum piciknya. Dipikirannya hanya kata-kata Nanad yang seolah mengusirnya. Dan seolah-olah dia tidak membutuhkanya.

Reynand merongoh ponselnya untuk memesan tiket ke Indonesia. Reynand akan terbang sekitar 3 jam an lagi. Sebelum ia pergi ke Bandara Reynand akan pergi ke hotel terlebih dahulu. Untuk membawa pakaiannya.

Setelah selesai merapikan pakaian pada kopernya. Reynand segera keluar dari hotel. Jika Reynand tau dia di London akan sebentar, mungkin ia tidak harus repot-repot membawa koper.

Jarak hotel dan bandara yang akan Reynand datangi memang tidak terlalu jauh. Reynand masuk kedalam mobil setelah mobil yang dipesannya sudah datang.

Reynand pun tiba di bandara setelah beberapa menit di perjalanan. Dijalan Reynand sempat turun untuk membawakan bundanya oleh-oleh dari London.

Waktu Reynand sangat tepat datang ke bandara. Detik itu pula Reynand segera masuk ke dalam pesawat. Reynand mengambil earphone nya dan menyalakan lagu favoritnya.

Nanad [END]Where stories live. Discover now