Part 48: Reynand Kutub

103K 4K 59
                                    

Setelah mendengarkan semua cerita tentang Reynand. Diluar masih hujan deras. Nanad pun menghampiri Reynand ke kamarnya. Nanad pun membuka kenop pintu kamar Reynand yang tidak di kunci.

Saat Nanad memasuki ruangan tersebut, yang pertama ia rasakan adalah harum maskulin. Nanad mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Kamar yang bagus.

Lalu Nanad melihat Reynand yang sedang tertidur diatas kasurnya. Nanad tersenyum saat melihat Reynand sedang tertidur, wajahnya begitu tenang, dan kelihatanya Reynand sangat kecapean.

Nanad pun menarik selimut yang ada disamping Reynand. Ia tersenyum melihat mimik wajah Reynand. Setetes air mata pun keluar dari mata Nanad saat ia teringat cerita tentang Reynand yang hancur saat Nanad pergi.

"Maafin aku Rey", ucap Nanad menangis. Saat Nanad sedang menangis, tiba-tiba ada tangan yang mengelus rambutnya. Saat Nanad lihat pemilik tangan itu ternyata itu adalah Reynand.

"Kenapa?", tanya Reynand dengan suara seraknya. Nanad yang melihat Reynand terbangun pun segera menghapus air matanya.

"Kenapa hmmm?", tanya Reynand sekali lagi. Nanad pun menggeleng dan tersenyum. Tiba-tiba tangan Reynand menarik tangan Nanad dan memeluknya. Nanad yang diperlakukan seperti itu kaget

"Jangan tinggalin gue", ucap Reynand tiba-tiba. Nanad yang mendengarnya pun kembali menangis.

"Aku gak akan ninggalin kamu", ucap Nanad membalas pelukan Reynand.

"Jelek", ucap Reynand tiba-tiba. Nanad yang mendengarnya pun memanyunkan bibirnya.

"Yaudah cari yang cantik sana", ucap Nanad sambil melepaskann pelukannya. Reynand yang mendengarnya pun terkekeh.

"Lo kesini mau nemenin gue tidur?", tanya Reynand menggoda

"Apaan sih", ucap Nanad yang mulai gugup

"Yaudah sini", ucap Reynand menepuk-nepuk kasur yang kosong di sebelahnya.

"Udah ah aku mau keluar", ucap Nanad sambil berlari keluar kamar. Reynand yang melihatnya kembali terkekeh.

***

"Kalo gue nikah sama Syahrini lo pade mau apa",  celetuk Raden

"Pengen lo sadar nyet", jawab Raya sebal karena dari tadi Raden berbicara yang tidan berfaedah. Sungguh membosankan.

"Ray lo gak bosen apa maen sama cowo mulu?", tanya Raihan pada Raya. Memang, Raya itu selalu bermain bersama lawan jenisnya. Bahkan bisa dihitung oleh jari berapa kali raya main bersama perempuan

"Kapan lu normal Raya Kity?", tanya Raden.

"Otak lo gak normal", balas Raya

"Anjir gue mulu", sebal Raden.

"Si Rey kemana ya. Kok gak nongol lagi", ucap Raihan

"Mojok mungkin", jawab Raden asal

"Yaiyalah mojok. Kan dia gak jomblo macam lo", ucap Raya

"Najis omongan lo! Kaya yang punya pasangan aja", jawab Raden. Dannnn skakmat, Raya tidak bisa menjawab.

"Minggu depan nanjak yokk", ajak Raihan

" Lo mau ngalihin pembicaraan?", tanya Raden.

"Hah? Ka-kagakk.. Gue beneran mau ngajak nanjak",  jawab Raihan

"Emang nanjak kemana nih?",  tanya Raya

"Kemana aja ayolah gue mah",  jawab Raihan

"Gunung guntur weh", jawab Raden

"Gue gak tau daerah Garut", ucap Raya

"Yaa samaaa", jawab Raden

"Terus lo ngajak ke gunung guntur apa maksudnya?",  tanya Raya

"Minta peta aja", ucap Raden

"Ke siapa?", tanya Raya

"Noh si Raihan", jawab Raden sambil menunjukan telunjuknya pada Raihan

"Lah kok ke gue?", tanya Raihan

"Terus gue mau nanya ke dora gituhh? Katakan peta, katakan peta", jawab Raden sambil meniru suara dora

"Apaan sih lo pada. Gak jelas banget", ucap Rifan

"Sorry yahh.. Yang gak jelas tuh si Raden. Bukan kita, yahh Ray", jawab Raihan.

"Sama aja lo", balas Raya

"WUAHAHAHAHAHAH.. MAKAN TUHH RAIHANNN",  Raden tertawa puas

"Anjir lo Ray", kesal Raihan.

"Ngomong ngomong nihh... Si Reynand itu---"

"Lo mau ngomongin gue?", ucap seorang laki-laki dibelakang Raden. Dan itu adalah Reynand.

"Ehh si bos.. Dari mana aja lo? Makinn keceehh aja lo", ucap Raden sambil nyengir tak berdosa. Teman-temannya hanya terkikik melihat Raden, namun Reynand hanya mendengus melihat tingkah temennya itu.

"Darimana aja lo?", tanya Raya

"Nganterin Nanad", ucap Reynand singkat

"Wahhh udahh pulang tuh ibu peri", ucap Raden

"Baru tau lo?", tanya Raya seolah mengejek pada Raden

"Sekarang si Nanad dimana?", tanya Raihan

"Rumah", jawab Reynand

"Yang bener lo", tanya Raihan memastikan. Reynand hanya mengangguk singkat. Raihan pun segera berdiri dari duduknya.

"Mau kemane lo?", tanya Raden

"Rumah Nanad", ucap Raihan sambil tersenyum. Reynand yang awalnya terpokus pada ponselnya pun langsung menatap Raihan.

"Ngapain lo?", tanya Raya

"Ngapelin lahh", jawab Raihan dan mendapatkan tatapan tajam dari Reynand

"Ehh ehh.. Bercanda bos..suer", ucap Raihan sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V

"Bau bau penikungan nih Rey", ucap Rifan

"Anjir Fan, lo malah ngomporin", kesal Raihan

"Gue cuma kangen aja sama tuh bocah  Rey.. Gue gaakan nikung lo kok.. Gue akan tetap nunggu Natasha wilona putus sama si Verrel kok", ucap Raihan.

"Gak nanya", respon Reynand singkat dan padat!

"Anjir lo. Yaudah gue mau otw ke rumah Nanad yahh.  Bye", ucap Raihan dan hendak melangkah

"Gaboleh", cegat Reynand

"Lah kenapa?", tanya Raihan.

"Cape", jawab Reynand dan membuat Raihan kebingungan.

"Gue pake motor kok,bukan jalan kaki, jadi gak cape.", balas Raihan.

"Dia", ucap Reynand kembali.

"Apaan sih lo? Gak jelas amat kalo ngomong", kesal Raihan karena Reynand membuatnya pusing tujuh keliling.

"Aelahh lo udah berapa taun sih temenan sama si Rey? Kaya yang baru kenal aja", ucap Raden

"Emang lo ngerti sama omongan si kutub?", tanya Raihan.

"Kagak", jawab Raden polos dan mendapatkan tampolan dari Raya.

"Anjir lo", ringis Raden

"Maksud dari Reynand itu lo gak boleh pergi ke rumah Nanad. Karena Nanad masih cape, pulang dari London. Bukan lo yang cape.", jelas Raya

"Betul", timpal Rifan membenarkan.

"Ngomong dari tadi kek", kesal Raihan, lalu ia pun duduk di sebelah Reynand.

"Lo ngapain dari tadi fokus sama ponsel mulu. Jangan-jangan lo nonton bokep ya", ucap Raihan.

"Bacot!", ucap Reynand sambil melangkah pergi dari Basecamp.

"Astagaaa... Heran gue sama lo kutub", teriak Raihan.

Bersambung...

Terima kasih untuk yang sudah membaca.

Nanad [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant